"Punggungku sakit sekali.."
"Ahaha kenapa kau jadi seperti kakek umur 70 tahun?"
"Yak! Ini semua gara-gara kau, Lee pabo Haechan! Aish sudah lah jangan membuatku emosi. Perhatikan saja jalanan".
Renjun dan Haechan saat ini tengah dalam perjalanan menuju kantor. Pemuda mungil manis itu sangat kesal pada suaminya, bagaimana bisa ia tidur di sofa tanpa selimut sehelai pun. Awalnya ia kira suaminya akan memberikan selimut atau menawarkan padanya untuk masuk ke kamar, atau bahkan akan menggendongnya ke dalam kamar seperti drama korea.
Namun nihil. Jangankan menggendong, ingat memberikan selimut pun tidak. Alhasil pemuda mungil itu sakit punggung akibat kedinginan. Saat ini ia memandang kearah luar mobil sambil mencebikkan bibirnya, ia kesal saat mengingat kejadian tadi malam.
"Hei, apa kau masih marah padaku? Hahaha aku minta maaf. Kemarin saat aku baru saja berbaring di kasur, aku langsung ketiduran. Aku lupa kalau kau bahkan tidak membawa selimut diluar. Miane injunie~" -Haechan
"Kau menyebalkan!". -Renjun
"Bagaimana kalau bibimbap dan tteokbokki sebagai makan siang?" - Haechan
"Aku mau hotpot". -Renjun
"Baiklah, hotpot untuk makan siang bersama istri dadakan ku hahaha".
Renjun memutar bola matanya malas ketika mendengar perkataan Haechan. Namun tidak dengan hatinya, ia sangat senang dengan apa yang diucapkan Haechan. Ntah mengapa seperti ada kupu-kupu berterbangan dalam perut Renjun saat ini. Ia pun tidak tahan untuk menahan senyumannya.
"Apa kantormu masih jauh, Hyuck?"
"Tidak, sebentar lagi sampai. Kau sudah tidak sabar ingin bekerja atau tidak sabar ku perkenalkan sebagai istriku di hadapan karyawan?"
Goda pemuda tan itu sambil memasang wajah jahil khasnya. Renjun menatap datar pemuda tan itu, jika saja ia tidak menyetir pasti Renjun akan memukulnya beberapa kali.
"Tidak. Aku hanya bertanya".
"Aku bercanda hahaha. Ah iya sebelum aku lupa, tolong saat di kantor jangan panggil aku Hyuck".
"Wae?"
"Tidak ada yang tau jika aku adalah Lee Donghyuck, putra CEO perusahaan terkenal milik ayah".
"Araseo, aku akan mengingatnya. Tapi apakah kau benar akan mengumumkan bahwa kita sudah menikah. M,maksudku.. Apa tidak akan terjadi masalah?"
"Let's wait and see, Lee Renjun. Lagipula kantor itu milikku, aku bisa mengeluarkan mereka kapan saja jika mereka tidak suka. Aku hanya memperkerjakan karyawan yang memang ingin bekerja, bukan mengurus urusan pribadiku. Kecuali kau dan beberapa sahabatku disana."
"Wow.. Kau kejam sekali, sajangnim. Tapi, kenapa kecuali aku dan sahabatmu?"
"Sekarang kau istriku dan sahabatku selalu membantu ku saat aku memerlukan bantuan. Baiklah, kita sudah sampai".
Pasangan suami istri dadakan itu pun masuk ke dalam gedung tinggi yang merupakan kantor perusahaan milik Haechan. Tidak lupa banyak karyawan yang menyapa mereka dengan salam, tapi kali ini berbeda. Mereka, terutama karyawan perempuan di kantor ini terpesona dengan ketampanan pemuda mungil yang datang bersama Haechan.
Renjun melemparkan senyum manis, sementara Haechan seperti biasa selalu memasang wajah datar ketika berpapasan dengan karyawan.
"Hei, sajangnim? Kenapa wajahmu datar seperti itu?". Renjun bertanya pada Haechan. Saat ini mereka tengah berada di dalam lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger [HyuckRen]
Fanfiction"menikahlah denganku! cepat! tidak ada waktu!" "WHAAAAT??!!" Warning!!! BxB Haechan x Renjun Lil bit Comedy Mature content selamat membaca-!