13

9.3K 1.1K 108
                                    

"Hah.. Aku sungguh bosan berdiam dirumah seperti ini. Tidak ada kegiatan yang bisa ku lakukan. Padahal aku sangat ingin ke kantor hari ini".

Ucap pemuda mungil dengan pout menggemaskannya yang saat ini tengah merebahkan diri di sofa sambil memakan camilan.

"Ini semua gara-gara Donghyuck! Yak, kapan dia akan pulang? Aku merindukannya, ah aniya, kenapa aku jadi seperti ini? Tapi aku serius, aku rasa aku rindu padanya".

Ntah mengapa pria mungil itu mengoceh sendiri sambil tersenyum. Akhirnya untuk menghilangkan rasa bosan, ia melangkah menuju dapur dan mulai memasak. Jangan ragukan skill Renjun dalam memasak, bahkan masakannya sangat enak dan diakui oleh ibu mertuanya.

Ia memasak makan malam dengan senang hati dan sesekali bernyanyi melantunkan lagu puzzle piece milik salah satu boy group terkenal di Korea, NCT Dream.

You're my missing puzzle piece

Deudieo matchwojin

Jogangna itdeon

Mamui sangcheokkaji gadeuk chaewojun

Suara Renjun sangat indah, bahkan lagu yang ia lantunkan mirip seperti suara penyanyi aslinya. Sangat Indah.

Neon eoneusae nae jeonbuga dwaesseo

"My missing puzzle piece".

Saking asiknya memasak dan bernyanyi, ia tidak menyadari kedatangan pria tan yang kini memeluknya dari belakang dan melanjutkan lirik terakhir dalam lagu yang ia lantunkan.

"Omo! Yak! Lee Haechan! Kenapa kau selalu mengagetkanku huh?"

"Ahaha maafkan aku Injunie. Kau terlihat sangat serius, jadi aku tidak ingin merusak suasana bahagiamu. Hm aromanya enak, apa yang istriku masak kali ini?"

Renjun tersenyum lalu melanjutkan kegiatan memasaknya tanpa menghiraukan Donghyuck memeluk tubuhnya dari belakang.

"Yak.. Ayolah Injunie, aku bertanya padamu. Apa yang kau masak? Sepertinya enak".

"Kimchi bokkeumbap, kau puas Tuan Lee? Sekarang pergi lah mandi, kau bau".

"Nnee nee Injunie"

Chuu~

"Yak! Lee Donghyuck!"

Donghyuck bergegas pergi untuk mandi, namun sebelum itu ia sempat mengecup pipi Renjun dan berakhir mendapat teriakan dari istri mungilnya itu.

----------

"Terimakasih untuk makanannya".

"Hm, bagaimana? Apa kau menyukainya?"

"Tentu saja, ini buatan istriku. Aku tidak ada alasan untuk tidak menyukainya".

Rona merah muda tampak jelas dipipi Renjun ketika mendengar ucapan pria tan yang saat ini tengah duduk di ruang tamu. Mereka sudah selesai makan malam, dan ingin bersantai sambil mengobrol.

"Injunie"

"Waee?"

"Kenapa kau senang sekali menonton film badak putih ini?"

Ucap Donghyuck sambil menunjuk kearah televisi yang sedang menyala dan menampilkan acara moomin kesukaan Renjun.

Pemuda mungil itu berdecak sebal ketika mendengar ucapan Donghyuck. Bagaimana bisa moomin imutnya dipanggil dengan sebutan badak?

"Ayolah Hyuck, itu moomin. Dia bukan badak putih, dia itu peri!"

"Apalah itu, bahkan sekarang aku melihatnya seperti kudanil putih"

Stranger [HyuckRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang