"Mark Hyung? Giselle? Sejak kapan kalian tiba di Korea?".
Tanya Haechan pada kedua pasangan muda yang tengah bergabung kedalam obrolannya dengan eomma dan appanya.
"Ah hyuck! Kenapa kau terlihat sangat terkejut? Apakah kau tidak merindukan kakakmu dan iparmu yang keren ini?".
Bukan Mark yang menjawab pertanyaan Haechan, melainkan Giselle. Ia berkata penuh semangat, tak lupa dengan senyum manisnya.
"Aku baru tiba kemarin dan langsung pulang ke Jeju. Kau, jangan mengalihkan topik Donghyuckie. Kau bilang apa barusan? Menantu?". Sahut Mark sambil tersenyum jahil pada adiknya.
"a-anu, maaf saya bisa jelaskan semuanya bibi, paman".
Kali ini giliran Renjun yang menginterupsi obrolan. Ia sangat gugup namun berusaha agar terlihat setenang mungkin. Jika di ibaratkan seperti ada kuda yang berlari di jantungnya.
Haechan yang sedari tadi berada disampingnya merasakan jika Renjun tengah dalam kondisi yang benar-benar gugup. Haechan berinisiatif untuk menggenggam tangan Renjun dan mengusap punggung tangannya pelan. Ia berusaha meyakinkan Renjun jika semua akan baik-baik saja.
Lalu apa yang terjadi pada eomma dan appa Haechan? Mereka hanya menatap dua pasangan yang menikah tanpa sepengetahuam mereka dengan senyum yang sulit dijelaskan. Senyum bahagia sekaligus terharu. Mereka yakin bahwa Donghyucknya bukan lah anak yang sembarangan dalam mengambil keputusan.
"Lalu? Apa kalian hanya akan diam dan tidak berniat mulai menjelaskannya ke eomma dan appa?" - appa
"Biar aku yang jelaskan appa. Aku dan Renjun sebenarnya sudah menjalin hubungan sejak lama. Hanya saja aku belum sempat memberi tahu kalian jika sebenarnya aku memiliki kekasih. Dan kebetulan saat ada waktu yang tepat, aku mengajak Renjun untuk menikah di gereja".
Sahut Haechan dengan penuh rasa percaya diri, walaupun sebenarnya apa yang ia katakan 100% kebohongan.
'kenapa aku jadi seperti anak durhaka.., maafkan aku eomma, appa' - Batin Haechan
"Sebentar, aku seperti mengenal siapa istrimu itu Hyuck. Apa kau Renjun? Huang Renjun yang tinggal di daerah Jilin, China?"
Perkataan Giselle sontak membuat seluruh anggota keluarga Lee terkejut dan bingung. Renjun dan Haechan pun saling berpandang dengan ekspresi bertanya satu sama lain.
'hah?! Bagaimana bisa ada yang mengenali orang biasa seperti ku?' -Batin Renjun
'aku bahkan tidak tau kalau Renjun berasal dari China' - Batin Haechan
"Mwoya.. Apa ini, kenapa kalian menatapku seperti itu? Huang Renjun apa kau tidak mengenaliku? Aku orang yang penah kau tolong waktu tersesat di daerah Jilin" - Giselle
"b-benarkah?" -Renjun
"Astaga.. Kau cepat sekali lupa padaku. Aku jadi sedih".
Sahut Giselle sambil memasang poutnya dan ekspresi sedih sedihannya.
"ah miane... Aku benar benar lupa" -Renjun
"Kau ingat tidak, dulu kau pernah menolong gadis keren yang tersesat menggunakan hodie bergambar moomin saat melewati caffee tempat kerjamu" - Giselle
"Hah?! Kapan kau pernah tersesat? Kenapa tidak memberi tahuku? Pabo!". Mark terkejut akan pernyataan istrinya itu. Namun seperti biasa Giselle hanya terkekeh santai.
"Sebentar... Gadis dengan hodie moomin? OH APA KAU JIJEL?!" -Renjun
"IYA BENAR AKU JIJEL! Hua akhirnya kau mengenaliku juga!"
Giselle menghampiri Renjun dan memeluknya layaknya teman yang sudah sangat lama tidak bertemu. Pemuda manis itu pun tak kalah bahagia, ia balas memeluk Giselle dan sampai lupa kalau tadi ia berteriak dihadapan tuan rumah karna saking bahagianya.
"Jadi? Kalian saling mengenal?" -eomma
"Iya eomma, Renjun adalah orang yang sangat baik" - Giselle.
"Haechan". - appa
"n-ne.. Appa?". Seketika Haechan mengalihkan pandangannya menuju appanya.
"Mengenai pernikahan kalian, jujur appa kecewa karna kau bahkan tidak memberi tau orang tuamu terlebih dahulu. Atau kau memang melupakan orang tuamu ini, hm?" -appa
"aniya appa! Jeongmal mianhe..." -Haechan
"Tapi, aku percaya kalau anakku melakukan suatu hal pasti di dasarkan pertimbangan. Dan aku bangga padamu nak".
Haechan mengira jika appa dan eommanya akan marah besar, tetapi nyatanya mereka tersenyum hangat dan menerima pernikahan dadakannya dengan Renjun.
"Dan untukmu Renjun" -appa
"N-nee ... paman?" -Renjun
"Berhenti memanggilku paman, dan selamat datang di keluarga Lee. Lee Renjun". -appa
"Kalian tidak ingin memeluk kami? Padahal kami sangat pelukable" -eomma
Bagi Renjun ini adalah moment paling bahagia dalam hidupnya. Ia akhirnya kembali merasakan kehangatan sebuah keluarga. Tak sadar kristal bening sudah jatuh dari pelupuk matanya. Renjun dan Haechan segera memeluk eomma dan appa mereka.
"Gomawo appa, eomma" -Renjun
"Kyaaa! Kau sangat keren appa! Selamat datang Lee Renjun" -Giselle
"Selamat datang Lee Renjun" -Mark
Giselle dan Mark ikut memeluk keluarga bahagia itu. Benar-benar moment yang sangat hangat bagi Renjun.
"Oh apakah kita akan terus berpelukan dan melupakan kegiatan BBQ kita?" -eomma
"ah iya maaf eomma aku hampir lupa, ayo akan aku siapkan perlengkapannya" -Giselle
"Bisakah aku membantumu, Jijel?" -Renjun
"Tentu saja, ayo Renjun". -Giselle
Eomma, Giselle, dan Renjun pun beralih menuju dapur untuk mempersiapkan acara BBQ keluarga mereka.
"ah appa, apakah kau ada waktu? Aku ingin bicara padamu". -Haechan
"Tentu saja, bicara disini saja hyuck" -appa
"Tidak appa, aku ingin berbicara soal bisnis denganmu. Di ruang kerjamu saja appa". -Haechan
"Baiklah" - appa
"Hyung, sebaiknya kau ikut juga". Ajak Haechan pada hyungnya yang hanya dibalas gumaman. Mereka bertiga berjalan menuju ruang kerja Appanya dilantai 2.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc!
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger [HyuckRen]
Fanfiction"menikahlah denganku! cepat! tidak ada waktu!" "WHAAAAT??!!" Warning!!! BxB Haechan x Renjun Lil bit Comedy Mature content selamat membaca-!