Hati dan Logika
Di malam itu ....
Kutatap dia dengan cara tak biasa
Mengaguminya dengan seksama
Bersama pipi yang merah meronaAku mencintai dia ....
Entah sudah berapa gelas yang kuhabiskan
Entah sudah berapa piring yang kutelantarkan
Untuk tetap menunggu kepastiannya sajaHal yang tak biasa
Hujan menderu
Membasahi tiap tetes hati rapuh
Untuk cinta yang tak kunjung bersatuAku ....
Tertampar oleh akal
Namun, dibela dengan hati
yang sampai saat ini, masih menunggu pastiKini, aku masih menatapnya
Berharap lelah ini berakhir
Agar ingin banyak air,
yang mengalir tanpa gilirlistriyani dwi wulandari
Pontianak, 26 Desember 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait-Bait Kata
PoetryKumpulan puisi dengan diksi yang terlontar dari kejadian sehari-hari. Mungkin, masih banyak rasahia alam yang tidak kita ketahui. Bahkan ada yang berpikir bahwa itu adalah hal yang tidak punya daya tarik dan sebaiknya dipendam sendiri saja. Tapi, ti...