chapter 11; selamat tinggal, olaf [johnny]

216 31 32
                                    


Day 8 —2 days left.

10.01pm.

Seluruh warga memilih untuk istirahat terlebih dahulu, karena esok hari pukul tiga subuh kita sudah harus berangkat menuju bagian pusat.

Yah, perjalanan kita belum usai berakhir.

Sejujurnya, tidak hanya aku, namun kita semua merasa sangat kelelahan. Bagaimana tidak kelelahan? Selama dua hari ini kita terus menempuh perjalanan yang jauh, juga saat beberapa warga mulai mengumpat dan memarahi Johnny sebagai 'pembohong', karena tempat tujuan tak kunjung tiba sehingga membuat Johnny harus mengeluarkan kesabaran yang luar biasa untuk menghadapi beberapa warga.

Tentunya aku lelah, tapi aku tidak bisa tertidur—

"Olaf?"

Reflek, aku mendongakkan kepala saat mendengar seseorang memanggilku, "iya?"

Ternyata Johnny— JOHNNY?!

"J–John, kamu..."

Johnny... mengapa Johnny berubah menjadi sesosok orang dewasa?!

Johnny yang tengah berdiri di hadapanku tersenyum tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Johnny yang tengah berdiri di hadapanku tersenyum tipis. Namun aku sadar akan satu hal, peluh tengah membasahi wajah dan pelipis Johnny.

"John, kenapa..."

"Olaf, apakah kamu boleh menemaniku jalan sejenak? Juga... ada sesuatu yang pengin aku bicarakan denganmu."

Sesuatu?

Meskipun aku masih sangat amat terkejut atas fakta Johnny berubah menjadi sesosok orang dewasa, namun pada akhirnya aku memilih untuk mengiyakan permintaan Johnny.












Selama perjalanan, Johnny suka sesekali mencuri kesempatan untuk menatapku.

Meskipun aku merasa canggung, namun sejujurnya aku tidak merasa risih akan hal tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meskipun aku merasa canggung, namun sejujurnya aku tidak merasa risih akan hal tersebut. Karena... entah lah, tatapan Johnny selalu memberiku rasa familiar yang sangat amat dalam.

"Olaf?"

"Olaf, are you okay?"

Aku tersadar dari lamunanku, lalu menatap Johnny sembari tersenyum canggung. "H–hah? Iya? Maaf John, tadi aku melamun."

7 New Heroes & JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang