chapter 19 || Ingkar

20 3 0
                                    

Tulus - Ingkar ♪

*******

"Mama maunya kamu sama zara ray,"

"Emang apa kurangnya zara dikehidupan kamu sih, kita udah kenal zara dari dulu,bahkan mama saja tau zara dari kecil,kamu tinggal bilang iya aja meni susah nya minta ampun,"

"rayhan udah punya----."

"punya apa?," tanya mama,dengan wajah meminta penjelasan

"eh ngga tante," cengir zara

"heh,kamu ini gimana sih, guntang gantung gitu ngomongnya."

"yaudahlah mah, kalau kak rayhan gak mau jawab gak usah dipaksa," ucap jessy yang tadi hanya diam

"Dahlah males mama jadinya, kamu itu kalau bilang mau atau ngga ngomong ray, jangan diem aja kayak gini," tutur mama dan pergi dari ruang tamu

"Kecewa gue bang, diam aja lu mah,ga jentel, tinggal bilang ngga bisa karna udah punya pacar apa susahnya." Ucap jessy dan ikut pergi seperti yang dilakukan mama

"ray.." panggil zara

"keluar!" ucap rayhan yang sama sekali tidak melirik ke arah zara

"tapi kan kamu belum----"

"kalau gue bilang keluar,keluar!"

"rayhan"

"KELUAR!." Bentak Rayhan

Tidak ada yang bisa zara lakukan lagi, selain keluar dari rumah Rayhan.

beda halnya dengan Mika yang kini tengah uring uringan dikamarnya, sudah beberapa hari ini kenapa perasaan nya tidak enak seperti ini

ini tuh dia lagi rindu apa hanya efek dari datangnya tamu undangan?

namun tak lama ada suara notifikasi dari ponselnya, tertera nama yang membuat Mika uring uringan seperti ini

𝑹𝒂𝒚𝒉𝒂𝒏: 𝒈𝒖𝒆 𝒏𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖 𝒅𝒊𝒍𝒖𝒂𝒓,𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏.

𝒎𝒆: 𝒉𝒂𝒉?

𝑹𝒂𝒚𝒉𝒂𝒏: 𝒄𝒑𝒕

bak petir yang datang tiba-tiba, ahhh begitu senangnya Mika,akhirnya yang dipikirin datang juga, sudah sekarang bukan yang mika harus lakukan iyalah siap siap

5 menit Mika langsung keluar dari rumahnya dan tidak lupa berpamitan kepada bunda tersayangnya,senyum Mika terbit takala melihat seseorang yang membuat hatinya dag dig dug tidak jelas,ya laki-laki itu tengah duduk dimotor ninja nya dengan helm dikepalanya, ahh keren sekali

"lama"

"maaf atuh,kan-----"

"naik."

"biasa dong,sensi amat."

"iya makannya naik," ucap Rayhan

"iya"

Mika naik keatas motor Rayhan,dan tidak lama motor pun melaju membelah jalanan Raya,tidak ada perbincangan sama sekali diperjalanan kali ini, mereka sibuk dengan pemikiran masing masing.

sekitar 20 menit,akhirnya mereka sampai di sebuah bukit dengan pemandangan yang sangat indah, juga jalan Raya yang tampak indah dibawah sana

"kamu kenapa sih?,"

"gimana?" Tanya Rayhan

"gimana apanya?,"

"suka sama tempatnya?" Tanya Rayhan lagi

"suka,"

"makasih"

"idih,kepedean wle---" ucap Mika dengan memeletkan lidahnya,membuat Rayhan terkekeh dan mengusap rambut Mika gemas

"seandainya aku buat kamu kecewa,kamu mau ngapain?." Tanya Rayhan jika sudah memakai 'aku kamu' pasti sedang serius,tapi tiap hari juga seriusan mulu ini orang

"gak ngapa ngapain,cuman aku gak tau bisa apa ngga ngelupain itu semua." Ucap Mika

"kamu ada masalah kan?, coba deh kali ini aja kamu terbuka" ucap Mika lagi

"aku gak mau pisah sama kamu." Ucap Rayhan membuat Mika mendongkak keatas

"coba kamu ngomong kamu kenapa? Kan aku bisa ngertiin kalau memang kita harus pisah,"

"gapapa,sini peluk" ucap Rayhan dan langsung memeluk Mika dengan erat dan begitupun dengan Mika yang membalasnya

"aku percaya,kamu bisa melewati itu semua,percaya deh,"

"iya"

"jangan terlalu dipikirin,walau aku gak tau masalahnya kenapa,tapi aku minta kamu berjuang,kalau harus pisah ya pisah aja," ucap Mika

"aku bodoh pernah mengabaikan kamu,maaf"

"udah aku maafin."

"sayang," panggil Rayhan dengan nada pelan membuat Mika menahan tawanya

"apa?"

"gapapa kok sayang,"

"ish,nyebelin,"

"tapi sayangkan?" goda Rayhan

"iya" ucap Mika malu malu dan sembunyi dipelukan Rayhan

"Siapa?"

"kamu"

"kamu siapa?"

"Rayhan,"

"apa?"

"Rayhan" ucap Mika lagi

"Rayhan apa?"

"Ganteng,puas?!" ucap Mika dan membuat Rayhan terkekeh.

*****

Di Tempat lain dan di atap lain, Detik demi detik terlewati dengan mudahnya, Sang baru itu duduk tepat di atas kursi kayu, dan engga memandang seseorang yang pernah hadir dimasa lalu nya, dan kini tepat duduk berdampingan dengan nya.

"Berapa lama lagi kita harus berpura-pura kayak anak kecil gini ngit?,"

"Aku gak tahan lagi harus pura pura suka sama orang lain yang gak suka aku, dan sampai penyakitkan seperti ini, ini semua karna kamu, Dan sampai kapan kamu selalu menahan dendam ini ngit... Aku cape, aku pengen mengakhiri ini semua."

"Aku tahu kamu menolak semua ini, Tapi itu gak mudah kan?,"

"Aku sayang kamu ngit."

"Lo bisa diem gak?, Gue bisa kalah kalau lo gini!"

"Gue gak baik-baik aja za, Gue kalah dan gue nyerah,"


||

Terimakasih banyak sudah mendukung cerita DIANDRA sampai saat ini ini, Thanks buat semuanyaa 🖤

Kita ketemu di Next Part yaa :D

Stay safe 🖤

-M





Diandra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang