chapter 18 || Sudut Berbeda

53 6 0
                                    

Jangankan untuk bertanya, memandang saja tidak, itulah kamu pembohong yang aku cintai

-DIANDRA


Setelah mengatakan itu langit jadi salting sendiri. Suka aneh emang kalau langit salting bukannya yang harus salting itu mika? Loh kok, udah yak skip aja soal langit mah.

"Kak, kalau ngomong bikin aku mau pulang." Ucap Mika membuat Langit melongo. Maksudnya,Mika ngambek? Kan Langit hanya bercanda

"Gue bercanda mik, Lo mah baperan." Kekeh langit yang melihat Mika cemberut dan langsung memeluk sikecil andin yang sudah stay dipangkuan Mika dengan mata terpejam nya

"Aku tuh gak baperan kak. Kakak aja yang mikirnya kayak gitu, kalau orang lain bisa-bisa ayan denger kakak kayak gitu."

"Yampun gue gak tahan pengen lompat kasur." Kekeh langit lagi

"Ngapain lompat kasur? Masa kecil kurang bahagia yak?." Ucap Mika

"Iya, soalnya bahagia nya baru kali ini." Ucap Langit

"Pantesan kak, soalnya muka kakak tuh kayak remaja kurang belayan." Kekeh Mika langsung dibalas cubitan oleh Langit "aww" ringgis Mika

"Hukuman buat orang yang suka ngeledek cowok ganteng."

"Idih, pedenya minta aku cukurin." Elak Mika

"Ngalah aja cowok ganteng mah."

"Iya ganteng kalau diliat dari lobang sedotan."

"Tega bener Lo Mik.. gue bawa ke KUA nih!."

"Aduh aduh kagak ah, dedeq Masi polos." Ucap Mika membuat Langit terkekeh

"Em kak, aku pulang yak. Andinnya butuh istirahat deh." Ucap Mika yang melihat andin tidur dipangkuannya

"Mau gue anterin?." Tanya Langit

"Ga usah kak, kakak jaga Andin aja. Aku udah bisa jalan ini." Kekeh Mika

"Yaiyalah, kan Lo orok raksasa."

"Jahat bener, dedeq ngambek nih."

"Idih bodo amat, orang ngambekan minggir." Ucap lagi membuat Mika kesal dan berdiri dari duduk nya dengan tangan memangku Sikecil Andin yang tengah dalam keadaan tican (tidur cantik:), namun tak lama Mika berbalik lagi dan menghadap kearah Langit yang tengah memperhatikan nya

"Kenapa?." Tanya langit

"Kamar Andin yang mana yak?."

"Makannya jadi orang jangan ngambekan,gini kan." Ucap Langit

"Sebelah kanan sebelum tangga."

"Ohiya, maksih kakak jelek pake q."

"Makasih udah bilang ganteng." Ucap Langit dengan pedenya. Idih kenapa setiap orang yang dekat dengan Mika pedenya setinggi langit? Apa perlu Mika kasih kaca pembesar biar pedenya ngaca?

Mika melangkahkan kakinya menuju kamar dengan cat warna babypink sungguh kamar andin begitu rapih, dan bau khas bayi. Jika hari masih siang Mika ingin tidur sebentar dan bisa lebih lama bersama sikecil Andin, tapi hari sudah sore, Mika juga punya urusan lain bukan ini saja

Sebelum Mika keluar dari kamar Andin Mika terlebih dahulu mencium kening dan juga pipi Andin,syarat dari ucapan selamat tinggal nya

"Mama sayang kamu." Setelah mengucapkan kata itu Mika keluar dari kamar Andin, dan mendapatkan Sosok Langit yang tengah duduk disofa dengan kepala menyender kesofa

Diandra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang