chapter 16 || Antara Magnet Dan Besi

51 9 6
                                    

||
🎶 Wanted Hunter Hayes lyrics - boyce
||

Cerita kita itu ibarat magnet dan besi, jika sekali bertemu susah untuk dipisahkan,kecuali dengan sesuatu yang dianggap pemisah.

-Mika diandra

🌵🌵🌵


Pagi ini Mika bangun dengan disambut senyum bahagia dari sang mentari, mentari yang muncul disela-sela jendela kamar menciptakan pantulan yang indah. Semerjuk pagi terasi dikulit perempuan itu, kini ingin diakhiri pagi nan indahnya dengan senyuman bukan keterpurukan lagi.

Mika keluar dari kamarnya, dan menuju ruang makan yang sudah ramai oleh percakapan kedua wanita yang sangat Mika sayang

"Tumben senyum." Bingung selvi

"Komen mulu kayak netizen." Elak Mika. Dan duduk disebelah kakaknya

"Apa Lo deket Deket, jauh jauh dari gue."

"Dih emang aku kuman?." Tanya Mika sebal

"Lo tuh bukan kuman tapi corona."

"Astagfirullah, dedeq dibully mulu Herman." Sedih Mika

"Udah ributnya, sekarang makan." Ucap Bunda

"Ya Enda, tapi aku gak ikut makan dulu hari ini bawa bekal aja, udah ada temenku didepan." Ucap Mika yang membuat Selvi melongo

"Sejak kapan ada cowok yang mau sama Lo?." Goda selvi

"Bicit amat si!." Ucap Mika langsung berdiri dari duduk menghahiri bunda yang tengah mencuci piring

"Bunda aku, berangkat dulu ya, assalamualaikum." Pamit Mika yang dibalas anggukan oleh bunda

"Cie yang lagi berbunga." Goda selvi lagi

"Iya gug," ucap Mika dan langsung ngacir keluar rumah

Dilihatnya cowok yang tengah duduk dimotor sambil memainkan ponsel, tak terasa senyum simpul terbit dibibir Mika, harapan nya sejak dulu terkabul, namun apakah hasil nya akan sama seperti yang diinginkan nya apa berbalik arah?

Mika mengampiri cowok itu, dilihat nya Rayhan memakai jaket hitam, tentu saja dia kelihatan cool dengan rambut yang dikebelakangkan.

"Lama." Ucap Rayhan menyadar kan Mika

"Ohiya, aku lupa kalau kakak jemput sekarang." Kekeh Mika

Namun Rayhan malah fokus kerambut Mika yang diikat kuda, membuat Mika bingung mengapa Rayhan malah diam saja

"Kak."

"Ternyata gue kalau ngomong g pernah didengerin." Ucap Rayhan dengan memakai helm yang tadi dilepasnya, dan menghidupkan motor besar nya

"Naik." Titahnya dan langsung dituruti oleh Mika

"Kamu marah ya?." Tanya Mika polos, namun Rayhan malah fokus kejalan Raya

"Kak."

"Jawab dong." Ucap Mika lagi

"Lo jangan banyak ngomong gue jadi gak fokus." Ucap Rayhan

"Yaudah gak banyak ngomong."

"Kak."

"Rayhan."

"Bisa diem gak si?!." Tegas Rayhan

Motor melintasi jalannan Raya dengan cepat, motor itu berhenti disekolah yang bertulisakan SMA NUSANTARA

Mika turun dari motor Rayhan dengan wajah ditekuk, siapa yang tidak sebal disuruh diam oleh Rayhan? Dari tadi tuh mika diam tidak lari larian.

Diandra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang