chapter 13 || Semesta

46 9 0
                                    

Hebusan angin ini bukti,dari aku yang sedang berdamai dengan
semesta

-Mika diandra

🌵🌵🌵

Langit yang tampak murung diatas sana pertanda hujan akan turun. Cewek itu duduk disebuah taman kota yang besar dengan diary yang digenggamnya. Hembusan nafas keluar dengan gerakan tangan yang berhenti, sudah selesai sedikit puisi curahan hatinya

Tatapan itu Mika arahan ke penjual eskrim yang tengah melayani pelanggan nya. Anak anak kecil saling kejar kejaran pertanda ada kebahagian disana. Senyum sirna dibibir kecil randum Mika menghiasi wajah cantiknya

"Hiks."

"Hiks." Suara tangissan terdengar pas dibelakang Mika membuat Mika menoleh dan menghampiri Anak kecil itu

"Hallo, kok kamu nangis sih? Anak cantik gak boleh nangis." Ucap Mika kepada anak itu

"Hiks."

"Nama kamu siapa hm?." Tanya Mika

"Kakak siapa?." Tanya anak itu dengan isak tangisnya

"Oke kita kenalan dulu. Kak Mika, kamu siapa?."

"Em Aku andin kak." Ucap andin

"Oh andin. Wah namanya cantik kayak orangnya."

"Andin kenapa nangis? Mama nya mana?." Tanya Mika yang dibalas gelengan oleh anak itu

"Aku tadi bareng sama abang kesini. Terus Aku lupa abang nya ada dimana." Ucap andin dan kembali terisak

"Cup cup udah jangan nangis. Gimana kalo kita cari abangnya. Nanti kakak beliin eskrim deh." Ucap Mika

"Woah? Bener ya?." Antusias andin

"Iya cantik."

Sudah satu jam masih tak ada tanda tanda yang dicari datang. Akhirnya Mika duduk dikursi bersama andin yang tengah memakan eskrim nya

"Emmmm enak kak." Ucap andin

"Heheheh. Yaudah abisin yak." Ucap Mika terkekeh melihat eskrim yang belepotan dibibirnya.

Saat tengah asik memakai eskrim, tatapan Mika beralih kepada sesorang yang ia kenal tengah mencari sesuatu sampai keringat membanjiri wajahnya

"KAK!." Teriak Mika. Yang membuat cowok itu menoleh kearahnya

"Mika? ANDIN!." Gumam cowok itu dan langsung berlari menghampiri Mika

"Abang!." Teriak andin langsung beralih memeluk Langit. Mika kaget jadi anak tadi adalah adik dari Langit? Pantas saja mirip

"Aduh kemana aja sih din?." Cemas Langit, dengan tangan mengelus rambut Andin sambil merapihkan rambutnya. Mika tersenyum melihat nya

"Oh jadi andin itu adik kakak?." Tanya Mika yang dibalas anggukan oleh Langit

"Kakak, ini baik banget loh bang. Tolongin andin terus dibeliin ini." Ucap andin melihatkan eskrim yang berada ditangannya

"Thanks mik." Ucap Langit dengan senyum dibibirnya

"Iya kak. Em gimana kita duduk lagi?." Tanya Mika

"Yukkk." Antusias andin

Mika duduk disebelah langit, sedangkan andin tengah bermain balon sabun dihadapan mereka, dengan tersenyum senang

"Andin bukan adek gue." Ucap Langit yang tengah memperhatikan andin membuat Mika menoleh kearahnya

"Hah?."

Diandra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang