chapter 02 || Catatan Rahasia

86 19 3
                                    

"10. Rasa ditemani rahasiannya,
Biarkan dia tahu dengan sendirinya.
-Ray"

-DIANDRA

🌵🌵🌵

Taman sekolah yang menjadi tempat dimana saksi bisu kedua anak remaja dengan sejuta keraguannya

Mika yang dibuat bingung dengan tingkah Rayhan. Sang Moshwanted di SMA Nusantara, entah ada apa dengan jalan pikiran rayhan yang membawa Mika ke sini

Yang dilakukan Rayhan hanya diam tepat didepan Mika. Membuat Mika siap dengan memberi cibiran kepadanya

"Mau kakak tuh apa si?"

"10," ucap Rayhan dan kembali membalikan tubuhnya menghadap Mika

"10?, Kakak mau pamer nilai?," Ucap Mika

"Ck, ngaku!,"

"Ngaku apa?!," Ucap Mika dengan menendang batu yang ada didepannya

"10.dia tau dengan sendirinya," ucap Rayhan membuat Mika kaget seketika

"Kakak baca?!,"

"Terus?,"

"Itu privasi!," Ucap Mika kesal

"Gak peduli,"

"Terserah kakak!,"

"Hak lo,"

"Terserah kakak mau bilang apa. Sekuat apa pun rahasia pasti akan terbongkar dengan sendirinya," ucap mika dengan langkah yang hendak meninggalkan Rayhan, tapi naas tangannya ditahan oleh tangan kekar milik Rayhan

"Lepas,"

"Rahasia lo gue anggap hutang," ucap Rayhan lagi

"Lepas!," Ucap Mika dengan nada sedikit penekanan

"Sekarang lo ada di tangan gua" ucap Rayhan langsung memeluk Mika

Bertepatan suara bel masuk berbunyi, membuat Mika melepaskan pelukan Dari Rayhan dan berlalu pergi meninggalkan Rayhan.

Rayhan melihatnya hanya tersenyum kecut dan kembali berbalik menuju kelasnya

Pintu kelas dibuka menampilkan seseorang tengah dibuat penasaran dengan apa yang dibicarakan Rayhan dan Mika

"Jelassin," ucap Tania

"Males," ucap Mika

"Yee mbloo cerita lah, tumben sikulkas kesini," ucap selly dengan muka dibuat buatnya

"Ya lah mik, masa kagak ada cerita apa-apa ke kita?," Ucap tania

"Dia tau semuanya," ucap Mika. Yang membuat tania Dan selly nganga

"Serius?," Ucap Tania. Yang dibalas anggukan oleh Mika

"Emang kak Rayhan tau apa?," Tanya selly kepada tania

"Entah," ucap Tania yang dibalas pukulan oleh selly

"Gue sumpahin lo jatoh deket kak Reno!," Ucap selly yang menahan emosinya. Toh dasar tania sableng dikira tau eh malah geleng geleng kan gobs.

"Bukan teman, bukan temen," ucap Mika terkekeh pelan

****

2 jam menunggu angkutan umum dengan langkah gontai Mika melangkah kan kakinya menuju jalanan raya, Awan putih sudah berganti menjadi senja, jalan raya berubah sunyi hanya suara kendaraan yang berlalu lalang..

Mika duduk dikursi yang tersedia dia pinggir jalan, tubuhnya lemas, pikirannya kosong, ia hanya ingin pulang, tidur diatas kasur empuk miliknya.

Seketika bayangan seseorang mampir dipikirannya

Diandra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang