🌵🌵🌵
Mika dan Rayhan kini sudah berada di puncak tepatnya dibogor, jalanan yang licin embun yang menerpa sebagian Indra kulit mereka, dan angin yang tenang menghembuskan hawa dinginnya
Dari atas terlihat jalan raya serta lampu lampu yang menyala seperti ada sinar dari bawah puncak, senyum dibibir Mika sirna dikala melihat bintang bersinar dengan cantiknya diantara langit yang tampak gelap
Dilihat kesampingnya Rayhan tengah menatap lurus ke arah jalanan raya, masih sama tak ada senyum sama sekali dibibirnya hanya ada mata tajam yang menatap dengan teliti nya
Mika menghembuskan nafasnya, hawa dingin begitu terasa, dan dia juga lupa bahwa baju yang dipakainya adalah baju rajut tipis mudah sekali angin masuk lewat lubang lubang kecil yang berada disetiap ukiran bajunya
"Udah?," Tanya Rayhan, membuat Mika mengarahkan tatapannya kearah Rayhan
"Eh?," Tanyanya bingung
"Dingin?," Tanya Rayhan yang melihat pergerakan dari Mika dengan tangan Mika yang digosokkan bergantian
"Engga,"
"Ck,"
"Emm,"
"Apa?," Rayhan mengerutkan dahinya
"Sering kesini?," Tanya Mika
"Jarang,"
"Oooh," ucap Mika memonyongkan bibirnya
"Duduk," ucap Rayhan yang beralih duduk diatas kursi puncak yang sudah tersedia disana. Mika menurutinya dan mengambil handphone yang berada di tas nya berlanjut memotret bintang serta jalanan raya yang ditemani cahaya lampu yang indah
Rayhan hanya tersenyum tipis melihat apa yang dilakukan Mika, ada ada saja pikiran nya
"Nanti ikut gue," ucap Rayhan menuntaskan keheningan diantara mereka
"Kemana?," Tanya Mika
"Gimana nanti,"
"Ish, kebiasaan," gerutu Mika. Rayhan mengacak rambut Mika gemas dengan tingkah bocil disampingnya
"Ish berantakan kan!," Gerutunya lagi
"Kalau jelek ya jelek," ucap Rayhan
"Ey, gpp jelek tapi banyak yang naksir, wlee," ucap Mika dengan meletakkan lidahnya
"Ck, setahu gue cuman gue yang Lo suka," ucap Rayhan
"Idih, sejak kapan aku bilang suka?," Tanya mika pasalnya sejak kapan dianya bilang suka? Toh dia yang tiba tiba, kagak jelas lagi
"Hm," gumam Rayhan "mau pulang sekarang?," Tanya Rayhan melihat Mika yang seperti nya kedinginan
"Ngga ah, masih pengen disini,"
"Serah," ucap Rayhan
"Mika," panggil Rayhan
"Ya?,"
"Boleh gue peluk?," Tanya Rayhan memastikan pasalnya kalau tiba tiba takutnya sibocil ngamuk kan berabe
"Emm iya deh," ucap Mika gugup
Rayhan beralih duduk lebih dekat dengan mika tangannya beralih kepinggang Mika membawa Mika dalam dekapannya
Wangi strawberry dari rambut Mika rasa nyaman yang dirasakan Rayhan, jantungnya yang berdetak namun ia bisa menenangkan, diusap punggung Mika pelan pelan, Rayhan tahu bahwa Mika kedinginan sejak tadi
Mika sudah terbang kelangit tujuh, pasalnya baru pertama kali ada yang memeluknya. Wangi mint ditubuh Rayhan serta hangat dari tubuh Rayhan usapan pelan dipunggung Mika.
Perlahan Mika membalas pelukan dari Rayhan, menenggelamkan kepalanya didada bidang Rayhan, Rasa nyaman yang Mika rasakan
"Masih dingin?," Tanya Rayhan yang dibalas anggukan oleh Mika, sebenarnya Mika sudah tidak terlalu dingin tapi ingin modus, kapan lagi coba dipeluk cogan? Ples ganteng dan wangi
"Gue harap lo jauhin Gilang," ucap Rayhan membuat Mika mendongkak keatas melihat wajah Rayhan hanya terlihat dagunya saja, pasalnya Rayhan lebih tinggi darinya
"Siapa juga yang Deket sama kak gilang,"
"Ya Lo lah," ucap Rayhan
"Ish, engga," ucap Mika menggerutu "mana berani deket ka Gilang yang ada diomelin sama sikulkas berjalan," ucap Mika lagi
Rayhan terseyum tipis, sangat tipis, dan kembali mendekap Mika lebih erat
"Jangan bandel," ucap Rayhan
"Kakak tuh yang bandel," balas Mika
"Ngalah aja,"
"Kakak pernah pacaran sebelumnya?," Tanya Mika penasaran, namun tak dijawab oleh Rayhan
"Pernah," ucapnya
"Sama siapa?," Tanya Mika
"Lo,"
"Eh?,"
"Gue belum pernah, dan yang paling bodoh macarin cewek kayak Lo,"
"Ish!, Sapa juga yang mau sama kakak!Nyebelin,sombong,kaku,dingin dan jelek!," Ucap Mika
"Hem," gumam Rayhan
"Pulang yu?," Tanya Rayhan "sekalian beli makanan buat orang rumah,"
"Yaudah deh," ucap Mika pasrah pasalnya ia masing ingin disini tapi hari sudah malam
"Cakep,"
"Eh?,"
"Bukan Lo yang cakep, tapi tadi cewek yang lewat," ucap Rayhan
"Terserah!," Ucap Mika pergi duluan meninggalkan Rayhan dengan langkah kaki disentakan ketanah
Rayhan hanya terkekeh pelan melihat tingkah Mika. Segitu saja sudah marah, dasar bocil.
Mika memutar badannya kebelakang melihat Rayhan yang menghampiri nya, dan terkekeh pelan
"You look so a6," ucap Mika tepat Rayhan sudah berada disampingnya. Rayhan tersenyum
"You look so sexy," ucap Rayhan disertai kekehan pelannya.
"Masyaallah ini orang kalau lagi ketawa bawaannya pengen nampol tapi pake bibir," gumam Mika didalam hati
"Ayo pulang,"
"Ish nyebelin," ucap Mika dan akhirnya yang dilakukan Rayhan hanya dia dan menggenggam tangan Mika dan pergi meninggalkan kawasan puncak
Kumohon apa waktu bisa berhenti sejenak sampai malam ini selesai?
-diandra
🌵🌵🌵
KAMU SEDANG MEMBACA
Diandra [END]
Romance"mulai sekarang.. lo ada ditangan gua" "maksudnya?" Bagaimana rasanya jika kehilangan sesuatu yang berharga? Perempuan itu dari terbit matahari sampai terbenam matahari tak sempat untuk bernafas tenang, rahasianya yang sudah lama ia simpan terpaksa...