🌵🌵🌵
Sudah 1 jam mungkin Mika menunggu teman terpinternya, pinter nyontek iya pinter halu iya. Dengan tenaga seadanya, Perut demo minta jatah membuat sang empu menggarong kelaparan.
Masalahnya tania tadi izin ke toilet, ya sekarang Mika berada disebuah mall yang menurutnya bosan dipandangnya.
Mika melirik sekeliling yang masih sama seperti bulan lalu saat dia duduk seperti yang dilakukanya sekarang.
Merasa bosan menunggu sang kupret datang mika melangkah kan kakinya menuju sebuah restoran. Mika tak menyangka bahwa dia baru saja melewatkan moment terbaiknya disini, Mika memesan segelas kopi hangat dan duduk tepat dipinggir kaca yang menujukan keramaian kota.
Sudah sekitar beberapa menit Mika duduk disini dengan senyum dibibir tipisnya, tiba-tiba Mika dibuat bingung dengan keberadaan sosok didepannya
"Lo?!," Teriak Mika. Heran kenapa ada sikulkas berjalan disini
"Kenapa?,"
"Lo, ngapain disini?" ucap Mika yang hendak pergi meninggalkan Rayhan
"Duduk," perintah Rayhan yang membuat Mika mengerutkan keningnya
"Temenin gue bentar," ucap Rayhan lagi yang masih fokus kebenda persegi yang ada digenggaman nya
Mika yang mendengarnya hanya mendengus kesal, tumben sekali seorang Rayhan minta ditemani, eak:v
"Gue pulang ah," ucap mika dengan mengipaskan tangannya sendiri "capek tau..pegel lagi,"
"Lo curhat?," Ucap Rayhan dengan nada menyindir
"Serah! Nyesel gue nemenin orang kek lo,"
"Oh," hanya itu saja balasan dari Rayhan, membuat Mika ingin sekali melemparnya ke tanah abang
"Dasar cowok aneh," gumam Mika pelan, tapi masih terdengar jelas ditelinga Rayhan
"Gue denger,"
"Bagus deh kalau denger. Kak Rayhan," ucap Mika, ya Rayhan adalah kakak kelas disekolahnya. Rayhan yang mendengarnya langsung menyimpan hpnya
"Sejak kapan lo suka gue?," Ucap Rayhan dibalas pelototan oleh Mika
"Hah?"
"Jawab!," Tegas Rayhan
"Emang cowok aneh lo kak, mana mungkin gue suka sama lo!,"
"Gue baca," Mika yang mendengar nya langsung terkejut dengan apa yang Rayhan katakan "sejak kapan?," Ucap Rayhan mengulang
"Mika!," Teriak seseorang laki laki berpostur tinggi. Mika dan Rayhan reflek menoleh kearah suara. Rayhan yang melihatnya hanya tersenyum kecut
"Kak gilang," ucap mika
"Sejak kapan disini?," Tanya gilang penasaran. Pasalanya disini ada Rayhan dengan tatapan tak suka
"Lumayan kak, kakak ngapain disini?,"
"Liat liat aja, kamu jalan bareng Rayhan?,"
"Iya," ucap Rayhan yang masih asik dengan hpnya
"Pulang," ucap Rayhan dengan menarik sebelah tangan Mika dan malaju begitu saja meninggalkan gilang sendirian
Toh pasalnya Rayhan dan Gilang itu sudah seperti seorang musuh yang tak pernah bisa akur
Rayhan berhenti disamping motor yang sering ia gunakan untuk pergi ke sekolah. Mika melepaskan genggaman tangan Rayhan
KAMU SEDANG MEMBACA
Diandra [END]
Romance"mulai sekarang.. lo ada ditangan gua" "maksudnya?" Bagaimana rasanya jika kehilangan sesuatu yang berharga? Perempuan itu dari terbit matahari sampai terbenam matahari tak sempat untuk bernafas tenang, rahasianya yang sudah lama ia simpan terpaksa...