Part 09

508 121 13
                                    

Kini pagi pun tiba,

Sarali pun duduk dan berbincang dengan paman dan sahabatnya di paviliun.

"Aku tidak menyangka kemarin malam Lady Asr akan ikut campur biasanya dia tidak pernah perduli dengan keadaan apapun yang terjadi." Ucap Falseto.

"Aku pun begitu, bahkan membuat para penyusup itu sampai mati." Ucap Buroto.

"Mati?" Ucap Ali.

"Ya kemarin malam para penyusup telah mati dibuat oleh Lady Asr, begitu hebat bukan kekuatan wanita itu." Ucap Yako.

"Nanti malam aku akan belajar ilmu bela diri dengannya." Ucap Ali.

Membuat mereka terkejut.

Tiran yang baru datang membawa nampan berisikan kue dan teh pun tak kalah terkejut.

"Kamu serius Starali? Bukankah selama ini dia tidak pernah mau terbuka untuk siapapun?" Tanya Yeto.

"Iya aku meminta dia mengajarkanku kemarin dan dia menerimaku sebagai muridnya." Ucap Starali.

"Aku juga mau ikut!" Ucap Buruto.

"Aku juga! Kekuatan Lady Asr sangatlah besar." Ucap Falseto.

"Starali, dia adalah wanita yang sangat licik bagaimana bila kamu di jebak lagi dengannya?" Ucap Tiran.

"Tidak, kamu tenang saja sebenarnya dia adalah wanita yang baik." Ucap Starali.

"Aku akan ikut bersamamu." Ucap Tiran.

"Tidak usah Tiran, aku akan baik - baik saja." Ucap Starali.

"Tetapi aku sangat tidak tenang, biarkan aku ikut bersamamu meskipun aku tidak bisa melakukan apapun tetapi setidaknya aku bisa selalu menemanimu dalam keadaan apapun." Ucap Tiran.

"Baiklah kamu boleh ikut." Ucap Starali.

Senyum Tiran pun mengembang.

"Kamu beruntung memiliki Nona Tiran yang selalu ada untukmu." Ucap Yako.

Tiran pun tersenyum malu.

"Aku lihat kalian serasi, apakah kalian tidak ingin melanjutkan hubungan yang lebih serius?" Tanya Yeto.

"Aku masih tidak memikirkan tentang itu karena aku harus sibuk menjalankan wasiat ayahku untuk membunuh Fireun." Ucap Starali.

Senyum Tiran pun memudar, dia memaklumi bahwa sekarang prioritas Starali adalah wasiat ayahnya.

Skip.

Malam pun tiba,

Kini Starali dan Tiran sedang berjalan menuju paviliun Prilly.

"Kenapa sangat seram sekali jalannya." Ucap Tiran ketakutan.

"Memang seperti ini jalannya, apakah kamu takut? Kembali saja ke paviliun kalau takut." Ucap Starali.

"Tidak aku tidak takut." Ucap Tiran.

Beberapa menit kemudian mereka pun telah sampai di Paviliun Lady Asr.

"Tolong panggilkan Lady Asr, aku Starali sudah membuat janji dengannya." Ucap Ali kepada pengawal di depan pintu.

"Baik tunggu sebentar." Ucap pengawal lalu masuk.

Beberapa menit kemudian pengawal pun keluar bersama Titan.

"Tuan Starali silahkan masuk." Ucap Titan.

Bloody RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang