part 01

1.4K 131 7
                                    

Di sebuah desa terpencil di hebohkan oleh kelahiran dari seorang pendekar hebat, banyak warga yang berdatangan untuk melihat bayi dari pendekar hebat itu.

Suara tangisan bayi pun terdengar dengan keras.

"Anakku sudah lahir!" Ucap Yusuf dengan gembira lalu masuk.

"Bagaimana anakku?!" Ucap Yusuf.

"Dia sehat, bayi anda seorang lelaki yang sangat tampan Tuan Yusuf." Ucap tabib.

Yusuf pun berbinar melihat bayi lelakinya yang berada di samping istrinya.

"Terimakasih Naya telah mengasihku anak lelaki yang tampan." Ucap Yusuf mengelus kepala Naya.

"Aku akan memberi nama dia Starali Fath, bagaimana menurutmu?" Ucap Naya.

"Bagus! Aku menyukainya!" Ucap Yusuf.

Naya pun tersenyum.

"Selamat Tuan Yusuf dan Nyonya Naya semoga menjadi anak yang hebat seperti Ayahnya, kalau begitu saya permisi dulu." Ucap Tabib lalu pergi.

Dan di waktu yang sama,

Di sebuah Kerajaan Asr seluruh warga tengah heboh karena kelahiran seorang bayi dari Permaisuri Almeera.

Suara tangisan pun terdengar membuat Raja Imran begitu bahagia menantikan kelahiran anaknya.

"Anakku sudah lahir?!" Ucap raja Imran dengan raut bahagianya lalu dia pun masuk ke dalam.

"Mana anakku?!" Ucap Raja Imran.

"Ini Raja, anak anda seorang perempuan cantik." Ucap tabib wanita paruh baya.

Raja Imran pun langsung menggendong bayinya dengan wajah berbinar.

"Almeera terima kasih telah memberiku seorang puteri yang begitu cantik." Ucap Raja Imran.

Permaisuri Almeera pun tersenyum.

"Aku juga senang Raja tidak perlu berterima kasih kepadaku." Ucap Ratu Almeera.

"Aku sudah siapkan nama untuk anak kita Illyraana Winter Sonatha, bagaimana?" Tanya Raja Imran.

Ratu Almeera pun tersenyum.

"Bagus, aku setuju dengan nama itu." Ucap Ratu Almeera.

Skip.

9 tahun berlalu,

Yusuf beserta istri dan Ali di kejar oleh musuhnya, mereka mengejar Yusuf karena mereka ingin Yusuf menyerahkan pedang Naga yang memiliki kemampuan luar biasa dan banyak yang memperebutkan pedang naga itu.

Mereka pun berhenti berlari karena sudah sampai ujung jurang membuat Yusuf dan istrinya panik.

"Mau kemana lagi kamu Yusuf?! Cepat serahkan pedang Naga itu kepadaku dan mengabdilah kepadaku!" Ucap Fireun.

"Tidak akan! sampai kapan pun aku tidak akan mengasih pedang ini kepada orang sepertimu!" Ucap Yusuf lalu melemparkan pedang itu ke dalam jurang yang begitu dalam.

Bloody RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang