Bloody Romance

Part 04

Kini Illyraana pun sedang membaca buku di kamarnya.

Titan pun masuk lalu menunduk hormat kepada Illyraana.

"Lady anda di panggil oleh Raja Imran untuk ke Aula." Ucap Titan.

"Bukankah ayah sedang mengadakan rapat?" Tanya Illyraana.

"Memang Lady tetapi anda di suruh kesana." Ucap Titan.

"Baiklah." Illyraana pun keluar dari ruangannya bersama Titan.

"Lady Asr tiba!" Ucap pengawal istana.

Pintu aula terbuka terlihatlah banyak para petinggi yang sedang duduk mihat kearah pintu.

Mereka semua tak berhenti berdecak kagum melihat paras Illyraana yang sangat cantik dengan mata sayunya yang meneduhkan dan hidungnya yang runcing serta bibir tipis merahnya sangat mendekati sempurna.

Illyraana pun berjalan dengan anggunnya menuju meja ayahnya lalu menunduk hormat.

"Ada apa ayah memanggil Illy kesini?" Tanya Illyraana.

"Raja Isac dari Negara sebelah ingin meminangmu Illy, apakah kamu menerimanya?" Tanya Raja Imran.

Illyraana pun melihat seorang lelaki yang cukup tampan di sampingnya, lelaki itu pun tersenyum salah tingkah karena seorang Illyraana yang begitu di dambakan oleh seluruh kaum adam kini menatapnya.

"Maaf ayah Illyraana tidak bisa menerimanya." Ucap Illyraana.

Membuat seluruh diruangan terkejut, bagaimana bisa dia menolak lelaki yang begitu di dambakan oleh para kaum hawa dan memiliki jabatan yang sangat tinggi.

"Kenapa Illy? Dia bukan lelaki yang sudah beristri, kenapa kamu menolaknya?" Tanya Ratu Almeera.

"Illy hanya ingin lelaki dari kalangan
yang biasa saja." Ucap Illyraana.

Saat pertama kali melihat Raja Isac feeling Illyraana langsung mengatakan lelaki ini tidak cukup baik untuknya, lelaki ini hanya penasaran saja dengannya bukan karena cinta ingin meminangnya.

"Tenang saja aku akan menjadi orang biasa setelah kita menikah nanti." Ucap Raja Isac yang tidak menyerah.

Illyraana pun tersenyum.

"Bagaimana saya bisa menikah dengan lelaki yang tidak bertanggung jawab?" Ucap Illyraana.

"Maksud anda?" Tanya Raja Isac bingung.

"Anda adalah seorang Raja, bila anda menikah dengan saya dan anda akan menjadi orang biasa, lalu bagaimana nasib para rakyat anda? Bukankah itu lepas tanggung jawab anda sebagai Raja? Lalu bagaimana setelah menjadi kepala keluarga nanti?" Ucap Illyraana.

Membuat Raja Isac terdiam.

"Lain kali anda jangan terlalu gegabah mengambil keputusan, anda harus bisa membedakan antara rasa cinta dan hanya rasa penasaran." Ucap Illyraana.

Raja Imran pun tersenyum kagum melihat puterinya yang bisa menyekak seorang Raja Isac hingga terdiam.

"Ayah,Bunda, Illyraana pamit pergi untuk melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda tadi." Ucap Illyraana menunduk hormat lalu pergi.