Part 16

509 115 17
                                    

Kini Starali pun tengah bersiap pergi untuk betapa di Gua Himalaya.

"Aku pergi dulu." Ucap Starali.

"Starali bisakah aku ikut bersamamu? Aku ingin membantumu saat berada disana." Ucap Tiran.

"Tidak perlu, jalan ke Gua Himalaya lumayan jauh kamu akan kelelahan jadi kamu baik - baik saja berada disini dan tunggu aku kembali." Ucap Starali.

"Baiklah." Ucap Tiran menunduk.

"Paman, bibi aku titip ketiga sahabatku ya." Ucap Starali.

"Kamu tenang saja Starali, mereka akan aman dengan kami." Ucap Yaya.

"Ya betul, kamu fokus latihan saja saat berada di sana." Ucap Ulin.

"Terima kasih Bibi, kalau begitu aku pergi dulu." Ucap Starali.

"Kami pergi mengantarnya." Ucap Yako.

"Ya hati - hati." Ucap Ulin.

Lalu mereka pun pergi.

*****

Titan pun masuk ke ruang baca Illyraana.

"Lady saya memiliki informasi penting." Ucap Titan.

"Apa?" Tanya Illyraana.

"Tuan Starali dia akan pergi betapa di Gua Himalaya selama satu bulan." Ucap Titan.

Illyraana pun terdiam sejenak. Sebenarnya bagus bila Starali pergi jadi dia ada alasan untuk tidak membunuh Starali kepada ayahnya tetapi di lain sisi dia juga takut bila Starali kembali dengan memiliki kekuatan yang begitu besar dan dia tahu bahwa Fireun berada di belakang Kerajaan lalu dia akan menghancurkan istana.

"Aku minta kepadamu jangan memberitahukan informasi ini kepada siapapun termasuk ayahku." Ucap Illyraana.

"Mengapa Lady? Bukankah setelah Tuan Starali keluar dari bertapaannya dia akan memiliki kekuatan yang besar dan membuat ancaman besar untuk istana?" Tanya Titan.

"Aku yang akan melawannya jika terjadi perang nanti." Ucap Illyraana.

"Tetapi kekuatan Tuan Starali tidak akan ada tandingannya Lady, anda pasti akan kalah melawannya." Ucap Titan.

"Tidak apa, demi kerajaan dan Negaraku, aku bersedia mati." Ucap Illyraana.

"Titan, kamu adalah orang yang ku percaya jadi kamu harus bisa menjaga rahasia ini." Ucap Illyraana.

"Baik Lady." Ucap Titan.

*****

Kini Illyraana pun menghembuskan nafasnya dikarenakan ayahnya menyuruhnya untuk menghadap kepadanya.

Mau tak mau Illyraana pun masuk ke ruangan Ayahnya.

"Ayah." Ucap Illyraana menunduk hormat.

"Ini sudah 3 hari, apakah kamu sudah berhasil membunuhnya?" Tanya Raja Imran.

"Illyraana tidak dapat menemukannya Ayah, dia telah pergi dan Illyraana tidak tahu dia berada dimana." Ucap Illyraana.

"Apa?! Bagaimana bisa dia pergi begitu saja?!" Ucap Raja Imran.

"Maaf ayah Illyraana telah lalai lagi." Ucap Illyraana menunduk.

Bloody RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang