Hey, apa kau tau?
Bintang-bintang di musim panas
begitu tidak tahu malu.
Mereka bersinar sangat terang
tanpa mempedulikan bagaimana
bumi akan bereaksi.
Berusaha keras menampilkan
wujud terbaik mereka.
Agar semua orang melihatnya
sebelum mereka benar-benar pergi.***
"Kondisinya semakin buruk. Memasuki usianya saat ini akan membuat kerja jantungnya lebih lemah dari sebelumnya."
Ujar Changmin yang membuat Yoona kembali menumpahkan tangisnya dalam pelukan sang suami.
"Apa yang harus kita lakukan? Apakah kau masih belum menemukan donor untuknya?"
"Kami sudah memasukkannya di daftar prioritas namun belum ada kabar baik yang kami terima."
"Tolong selamatkan anakku. Ia sudah bertahan dengan sangat baik sejauh ini."
Yoona berjalan mendekat, merapatkan kedua telapak tangannya sebagai tanda memohon. Tatapannya yang begitu putus asa dengan hidungnya yang memerah. Terdengar helaan nafas pelan milik Changmin. Pria itu menunduk dan menggeleng pelan.
"Changmin.."
"Aku akan melakukan yang terbaik. Aku akan selalu mengusahakan yang terbaik untuk menyelamatkannya. Tapi-"
"Ibu.."
Suara Sehun yang terdengar lemah membuat tiga orang yang berada di dalam ruangan itu menoleh. Changmin lantas menghampiri lelaki itu untuk memeriksakan kondisinya.
"Paman.."
"Tunggu sebentar. Biarkan aku memeriksamu."
"Sooyoung.."
"Dia tak mengetahuinya. Aku belum mengatakan apapun padanya."
Ucap Changmin tersenyum tipis seraya mengancingkan kembali kemeja yang Sehun kenakan.
"Sooyoung sudah tau. Dia mengetahui semuanya."
"Hm?"
"Hari sebelum aku melakukan pemeriksaan saat itu, dia tak sengaja mendengar percakapanmu paman."
Senyum di bibir pria itu perlahan memudar begitu mendengar penuturan Sehun. Sementara lelaki itu tersenyum samar dengan buliran bening yang menggenang di pelupuk matanya. Dengan nafasnya yang terdengar lemah, ia mengusap pelan punggung tangan Changmin.
"Dia pasti banyak menangis hari ini."
"Em.."
"Bisakah paman membawanya pulang?"
"Kau mengenalnya dengan sangat baik melebihi aku. Kau tau jika dia tak akan mau ikut denganku."
Sehun kembali tersenyum dan mengangguk pelan.
"Aku tau. Aku sangat tau itu. Tapi bisakah paman membujuknya? Aku mohon."
"Sehun.."
"Aku rasa, aku hanya ingin mati jika melihatnya harus kembali menangis karenaku. Aku merasa jika aku hanya membebaninya karena keadaanku. Aku hanya menyiksanya dari hari ke hari paman."
Ucap lelaki yang kini mulai terisak. Ia segera menghapus kasar air matanya dan kembali tersenyum. Menggenggam kedua tangan Changmin dan menatapnya dengan sepasang mata sayunya.
"Tolong bawa dia pulang. Sooyoung tak akan bisa tidur nyenyak jika bukan di tempat yang nyaman."
"Tapi-"
"Katakan padanya bahwa aku tak mau menemuinya lagi jika dia tak mau pulang."
Pintanya yang membuat Changmin kembali menghela nafas panjang. Pria itu pun tersenyum dan mengangguk setuju. Ia kemudian berjalan keluar dari ruangan. Langkahnya terhenti begitu ia melihat keberadaan Sooyoung yang kini duduk termenung dengan di temani kedua orang tuanya. Changmin melangkah mendekat dan berjongkok di hadapan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sky With A Million Hopes [END]
Фанфик{FANFICTION} Di tengah hamparan bunga cosmos yang tumbuh dengan cantik itu, aku berdiri tegak. Mendongakkan kepala, menatap luasnya langit tenang yang memanjakan mata. Ya. Itu adalah langit biru. Langit dengan sejuta harapan yang pernah mengudara.