Lamanya masa yang telah berlalu..
Cukup untuk menorehkan
sebuah kisah baru.
Melukiskan pena hitamku
di atas kertas putihmu.~~~
"Kau mau melakukannya denganku kan?"
Bisik gadis itu yang membuat Sehun menelan salivanya. Dengan sigap ia menyilangkan kedua lengannya di depan dada sebagai perlindungan diri dan bergeser ke belakang.
"Kau terlalu dekat."
"Hm? Memangnya kenapa?"
Dengan mata bulatnya, gadis itu menatap Sehun bingung. Ia kembali mencondongkan tubuhnya. Mempersempit jarak diantara mereka hingga wajah keduanya terasa begitu dekat. Dan lelaki itu kembali menelan salivanya. Ia meremas dadanya yang terasa sesak.
"Bisakah kau mundur sedikit? Aku tak bisa bernafas."
"Ah maaf. Kau baik-baik saja?"
Sooyoung menatap khawatir pada lelaki di hadapannya sementara Sehun hanya mengangguk mengiyakan sembari menghela nafas lega.
"Jadi bagaimana? Kita akan melakukannya kan? Secepatnya kan?"
Nyatanya Sehun tak bisa sepenuhnya bernafas lega karena gadis itu masih mengingat topik pembicaraan mereka. Membuatnya menarik nafas panjang dan menghembuskannya.
"Sooyoung, aku rasa ini tidak benar."
"Hm? Apanya?"
"Aku tau kita sudah sama-sama dewasa. Ta-tapi untuk melakukan itu, perlu persiapan yang matang."
"Kau akan menundanya lagi. Mengakulah Oh Sehun. Kau sebenarnya tak menyukaiku kan?"
"Tentu saja aku menyukaimu. Bagaimana bisa kau menilai perasaanku dengan melakukan itu?"
"Lalu mengapa kau tak mau melakukannya denganku? Padahal aku sudah menunggunya sejak lama."
"A-apa?"
Lagi dan lagi. Ucapan gadis itu kembali membuat Sehun menelan salivanya. Ia bahkan berkeringat dingin saat ini.
"Ck. Kau bahkan berpura-pura tak mengetahuinya."
"Bukannya aku tak mau. Tapi kita harus benar-benar menyiapkannya dengan matang. Aku tak berpengalaman. Aku bahkan tak pernah menonton video seperti itu seumur hidupku."
"Mengapa kau perlu berpengalaman? Kita hanya akan melakukannya dengan cara kita."
"Hah?"
"Aku akan mengajarkannya padamu jika kau kebingungan."
"Apa?"
"Lagipula apa susahnya untuk melakukan itu? Kita hanya perlu melangsungkan pernikahan."
"Iya tapi tak- apa? Kau bilang apa tadi?"
Lelaki itu mengedipkan matanya berulang kali. Memandang bingung pada Sooyoung yang kini mengerucutkan bibirnya kesal.
"Sooyoung, kau bilang apa tadi?"
"Menikah! Kau sudah berjanji akan menikah denganku saat kita dewasa!"
"Menikah? Jadi yang kau maksud dengan 'melakukan' tadi adalah menikah?"
"Tentu saja. Bibi bahkan sudah menanyakannya padaku!"
"Ah... Ahahahaha jadi kau bertanya tentang itu. Hahaha.."
Tawa Sehun terdengar hambar membuat lelaki itu mendapat tatapan curiga.
"Apa yang ada di pikiranmu Oh Sehun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sky With A Million Hopes [END]
Fanfic{FANFICTION} Di tengah hamparan bunga cosmos yang tumbuh dengan cantik itu, aku berdiri tegak. Mendongakkan kepala, menatap luasnya langit tenang yang memanjakan mata. Ya. Itu adalah langit biru. Langit dengan sejuta harapan yang pernah mengudara.