Berapa banyak waktu
yang telah terbuang?
Ah..
Aku ingin mencintainya
lebih lama lagi.***
"Kau baik-baik saja?"
Johnny melangkahkan kakinya dan mengambil posisi duduk di samping ranjang. Memperhatikan sahabatnya yang sedari tadi menikmati waktu senggangnya dengan membaca buku. Sehun menanggapi pertanyaan lelaki itu dengan senyuman khasnya seraya menutup lembar buku dan meletakkannya di atas nakas.
"Seperti yang bisa kau lihat. Tidak buruk tapi juga tidak baik."
"Aku tak melihat Sooyoung. Dimana dia?"
"Dia sedang pergi ke cafetaria."
"Ah.."
"Ia pasti banyak mengomelimu selama aku disini."
"Ck. Tak usah kau bahas. Aku sudah lelah dengannya. Semua yang aku lakukan rasanya tak pernah benar. Bagaimana bisa kau tahan dengan sikapnya yang masih kekanakan?"
Menanggapi keluh kesah sang sahabat membuat lelaki itu kembali tersenyum dan mengangguk mengerti.
"Meski begitu, tolong lebih bersabar dalam menghadapinya. Hanya kau yang ia miliki."
"Dia juga memilikimu."
Sehun menanggapi ucapan sahabatnya dengan senyum tipis.
"Aku tak selalu bisa menemaninya. Kau tau itu."
Ucapan lelaki itu membuat keduanya terdiam. Tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.
"Johnny."
"Hm?"
"Bisakah aku meminta tolong padamu?"
"Tentu saja."
"Tetaplah berada di sisi Sooyoung. Apapun yang terjadi, tolong jangan pernah meninggalkannya."
Johnny tertegun mendengar penuturan Sehun. Enggan untuk menyanggah ucapannya, ia memutuskan diam dan mendengarkan ucapan lelaki di hadapannya.
"Sejujurnya aku menyesalinya. Aku menyesal karena menjanjikan hal yang rasanya tak bisa aku tepati."
"Apa maksudmu.."
"Jika saat itu benar-benar tiba, ia pasti akan banyak menangis. Matanya akan membengkak dan hidungnya akan memerah. Ia tak akan terlihat cantik lagi."
Sehun tersenyum tipis dengan tatapannya yang sendu begitu memikirkan bagaimana gadis itu nantinya.
"Itu tak akan terjadi. Kau akan segera menemukan donor dan menjalani operasi kemudian sembuh. Semuanya akan baik-baik saja."
"Aku harap juga begitu. Tapi jika takdir berkata lain dan saat itu benar-benar terjadi, maukah kau memeluk dan menenangkannya?"
"Tidak. Aku tak akan melakukannya. Aku tak akan pernah bisa menenangkannya sebaik yang bisa kau lakukan. Karena itulah kau harus sembuh dan melakukannya sendiri."
Ujar lelaki itu seraya bangkit dan melangkahkan kakinya keluar dari kamar kemudian menutup pintu. Terdiam sejenak dan menghela nafas panjang dengan tangis yang berusaha ia tahan.
Lelaki itu tersentak kaget begitu menyadari sosok Sooyoung di sampingnya. Gadis itu menyandarkan tubuhnya pada tembok dengan tatapannya yang begitu kosong. Dengan sedikit mendongak, ia menatap Johnny dengan sepasang matanya yang berair.
"Johnny.."
Tanpa sepatah kata, lelaki jangkung itu menarik Sooyoung ke dalam pelukannya. Berusaha meredam tangis gadis itu agar tak terdengar oleh siapapun termasuk Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sky With A Million Hopes [END]
Fanfiction{FANFICTION} Di tengah hamparan bunga cosmos yang tumbuh dengan cantik itu, aku berdiri tegak. Mendongakkan kepala, menatap luasnya langit tenang yang memanjakan mata. Ya. Itu adalah langit biru. Langit dengan sejuta harapan yang pernah mengudara.