Bab 12. Sepulang sekolah

13 9 3
                                    

Hari itu suasana hati Xavier memang sedang tidak baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari itu suasana hati Xavier memang sedang tidak baik. Sudah beberapa hari ini ia melihat sahabatnya Rafael dekat dengan Izora, dan itu membuat dirinya sedikit merasakan cemburu. Di pagi hari saat ia berangkat sekolahpun ia melihat Izora dan Rafael pergi bersama ke sekolah dengan motor milik Rafael.

Dari situ suasana hati Xavier semakin tidak baik. Selama di kelas ia tidak bisa fokus. Di hari yang sama ia memperhatikan Luna. Ia menyadari bahwa suasana hati Luna juga sedang tidak baik. Apakah Luna juga suka dengan Rafael dan melihat Izora dan Rafael bersama? Hanya itu yang ada di benak Xavier.

Untuk membuat suasana hati Luna membaik Xavier memberikan susu vanila kesukaan Luna kepadanya. Luna sudah terlihat lebih bahagia setelah itu. Siang itu hujan turun dan Xavier merasa lebih galau lagi. Ia memperhatikan Luna sekali lagi dan ia merasa sangat penasaran.

Xavier bertanya soal Izora dan Rafael, mungkin saja dugaan Xavier benar bahwa Luna suka dengan Rafael dan sekarang ia juga sedang merasakan cemburu. Xavier itu bisa dibilang peka dengan hal yang salah. Setelah bertanya tentang Rafael dan Izora, malah dirinyalah yang ketahuan suka dengan Izora. Suara bel bisa terdengar, Xavier berdiri dari tempat duduknya lalu hendak pergi keluar. Namun dirinya dihentikan oleh Luna. Xavier tidak begitu mengerti apa yang Luna berusaha katakan, namun dirinya hanya membalas dengan kata-kata yang simple.

Xavier sedang berada di parkiran motor, ia melihat Izora keluar dari kelasnya dan menuju ke parkiran.Dengan cepat ia menghampiri Izora, lalu memasang wajah bahagia miliknya.

"Izora!" pekiknya memanggil Izora.

"Astghfirullah kaget Xav," ujar Izora sembaring menghelus dadanya karena kaget.

"Hehe maaf, Ra, lo mau nggak pulang bareng gue?"

"Eh? Tapi gue sudah janji sama Rafael." Ada suara yang tak bisa didengar oleh Izora. Itu adalah suara hati Xavier yang barusan hancur berkeping-keping.

"Yah.."

Suara ponsel Izora berbunyi. Izora membaca beberapa pesan yang sudah dikirimkan, lalu melihat ke Xavier.

"Oh Xav, kata Rafael dia nggak bisa nganter gue pulang hari ini." Izora menunjukan layar ponsel miliknya. Manyunan yang awalnya ada di wajah Xavier berubah menjadi senyuman lebar.

"Yasudah, sama gue ya?" Izora menganggukan kepalanya.

ミ☆

Izora dan Xavier sekarang sedang berada di parkiran sekolah. Sebelum mereka pergi dari sekolah, Xavier dan juga Izora sudah sepakat ingin pergi ke timezone untuk bermain sebentar. Mereka sampai di sebuah mall di Jakarta Selatan. Tentu saja mereka langsung pergi ke timezone untuk bermain.

"Xav, main yang itu yuk." Izora menunjuk permainan PUMP. Xavier tau dirinya tak handal dalam hal itu, namun ia akan mencobanya. Izora mengerakan kakinya sesuai dengan panduan yang ada di layar. Kakinya mengikuti panduan tersebut dengan sempurna, sedangkan Xavier sedang kewalahan.

IZORA(✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang