Bab 1. Duo Sahabat

89 37 52
                                    

Dua cowok datang ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua cowok datang ke sekolah. Seperti biasa mereka berdua datang bersamaan. Xavier, kapten basket sekolah Golden River High, merupakan salah satu murid kelas XI yang pintar matematika dan sudah memenangkan beberapa olimpiade.

Lalu ada sahabatnya yaitu Rafael, salah satu murid terpintar di sekolah Golden River High, dengan nilai fisika tertinggi untuk kelas XI di seluruh Jakarta Selatan, dan merupakan anggota band sekolah yang terkenal.

Sepasang sahabat itu memasuki sekolah tanpa menyadari ada berapa banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka.

Mereka ini juga sangat tampan loh, jadi tak heran mengapa orang-orang banyak yang suka pada mereka.

"Sudah cakep, tinggi, pintar, kurang apa lagi sih Xavier,"ujar seorang siswi yang rambutnya dikuncir saru yang memperthatikan Xavier dari dekat loker.

"Nggak lah, pinteran juga Rafael oh jangan lupa gantengnya juga gantengan Rafael!"ujar siswi lainnya yang berada di samping siswi tersebut.

"Eh nggak! Lebih cakep Xavier,"ujar Siswi yang rambutnya dikuncir satu.

"Nggak, Nggak. Nggak, cakepan Rafael!"

"Xavier!"

"Rafael!"

Kedua siswi itu bertengkar hanya karena opini mereka yang tidak sama. Xavier dan Rafael memang sering menjadi bahan perdebatan banyak siswi di sekolah. Siapa yang lebih pintar, siapa yang lebih tampan, dan siapa yang menurutnya lebih boyfriend-able.

Jangan kira Xavier dan juga Rafael tak menyadari hal ini, tentu mereka menyadarinya. Xavier merasa tak masalah dengan hal ini, sedangkan Rafael merasa sedikit risih.

Rafael memutarkan bola matanya,"Bisa nggak sih sehari mereka ganti topik,"ujarnya kesal dengan nada yang menyindir agar kedua siswi itu mendengar.

Mendengar perkataan sahabatnya, Xavier hanya terkekeh. "Biarin saja, jadi haluan seru tau,"candanya. Rafael menaikan satu alisnya bingung melihat sahabatnya.

"Sudah nggak waras lo." ujarnya, Xavier lagi-lagi hanya terkekeh.

Mereka berdua berada di kelas yang berbeda. Xavier ada di kelas XI IPA II, sedangkan Rafael ada di kelas XI IPA I.

Di depan kelas Xavier berpamitan masuk ke kelas terlebih dahulu. Lalu Rafael baru masuk ke kelasnya yang berada di samping kelas Xavier.

ミ☆

Xavier memasuki ruangan kelas. Di sana sudah banyak teman-temannya yang datang. Termasuk Luna teman sebangkunya, Luna adalah gadis yang memiliki wajah manis dengan rambut coklat sebahu.

"Pagi Lun,"ujarnya dengan nada yang sangat gembira.

"Pa-pagi Xav." Luna membalas dengan nada yang malu-malu.

"Lun, lo sakit? Kok merah mukanya,"tanya Xavier dengan wajah kebingungan.

Mata Luna membesar, tangannya dengan cepat menutupi rona merah di pipinya. 'Ah malu banget!' batinnya.

IZORA(✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang