PART 6

47 35 0
                                    

Dengan hati-hati Delia berjalan menyusuri koridor sekolah untuk sampai ke tempat tujuan yaitu tempat angkot lewat.

Tiba-tiba dibelakang..

Tiddddd tididdd

Suara klakson mobil itu sontak membuat Delia kaget, dan langsung menepi ke pinggir, ternyata itu adalah mobil Syifa temannya.

"Heh Del,bareng yuk."

"Ih kamu bikin kaget aja" Dengan wajah agak sedikit kesal.
"Gak usah deh Syif , aku naik angkot aja"

"Haha sorry, lagian lo jalan ke tengah aja, gapapa ayok gue anterin sampe depan rumah lo"

"Iya tapi beneran kok gak usah"

"Apaan si lo, gak usah gak usah orang itu kaki lo sakit juga, udah ayo gue gak suka ya di tolak" Dengan tersenyum lebar

'Mmm gimana ya"

"Udah ayok, gue tau pasti lo ngerasa gak enak kan , santai sama gue mah kaya ama siapa aja lo , kitakan temenan ayok naik ."

"Mmm iya deh , sebelumnya makasih ya"

"Iya sans Del."

Selama di perjalanan Delia dan Syifa terus ngobrolkan hal yang tidak penting tetapi asik untuk di bicarakan.

Beruntung Delia memiliki teman seperti Syifa, Walaupun kalau dilihat dari strata sosialnya Delia dan Syifa sangat jauh berbeda, tapi untungnya Syifa tidak memandangnya dari sisi itu begitupun Delia.

Setelah sampai Delia menawarkan Syifa untuk mampir terlebih dahulu tapi, ajakan itu tidak diterima oleh Syifa bukan karena tidak mau tapi, Syifa harus menjemput adiknya di sekolah.

"Mampir dulu Syif" Sambil membuka pintu mobil

"Lain kali aja ya Del, soalnya gue harus jemput adik gue juga."

"Ohh iya deh , tapi makasih ya kamu udah nganterin aku pulang"

"Iya sama-sama, tapi itu lo bisa gak jalannya atau mau gue anter sampe masuk rumah"

"Nggak usah deh , bisa ko, kamu jemput adek kamu aja nanti telat"

"Oke deh, gue pergi ya byeee" Sambil melambaikan tangan

"Byeeee, hati-hati" sambut Delia

......

Belum sempat Delia membuka pintu,tiba-tiba Bundanya membuka pintu terlebih dahulu.

"Eh, Delia ngapain di depan pintu bukannya masuk" Dengan wajah kaget nya

"Baru aja aku mau masuk, Bunda udah keluar duluan, maaf ya Bunda bikin kaget hehe"

"Haduu , iyaiya yaudah sana masuk"

"Iya Bun, Eh Bunda mau kemana itu?"

"Mau buang sampah, mau ikut?"

"Nggak Bun, nanya aja"

Dengan sangat hati-hati Delia berjalan memasuki rumahnya dan langsung menuju kamarnya.

Delia belum memberi tahu Bundanya kalau tadi di sekolah ia jatuh dan kakinya terkilir, ia takut Bundanya jadi khawatir jadi Delia putuskan untuk tidak memberi tahu Bundanya.

......

Sesampainya di kamar Delia langsung menuju meja belajarnya, Bukan untuk belajar namun untuk menulis.
(Yaa menulis, Delia memang suka menulis, menulis kisah hidupnya)
Mungkin menulis juga bisa dikatakan hobby Delia karena hampir semua kisah hidupnya ia tuliskan dibuku deary miliknya.

Aku DeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang