PART 11

36 19 4
                                    

Jatuh cinta memang selalu bisa merubah diri entah itu hal yang positif ataupun negatif, semua itu bagaimana mereka menyikapinya.
.
.

Setelah KBM selesai, Delia dan Syifa langsung bergegas pulang ke rumah Syifa, untuk mengabulkan kemauannya Delia.

Setelah sampai di rumah Syifa, Delia sangat kagum dengan kemewahan rumah Syifa, Besar dan terlihat banyak barang-barang mewah juga, Syifa yang sedari tadi memerhatikan Deliapun langsung mengajaknya ke dalam kamarnya Syifa.
"Udah deh, ayok langsung ke kamar gue aja" Ujar Syifa

"Sumpah rumah kamu keren banget Syifa besar lagi" Ujar Delia yang takjub melihat rumah Syifa

"Gausah sebegitunya, ayok ah ke kamar gue" Ujar Syifa lagi sembari menarik tangan Delia

"Iya-iya" Jawab Delia.

Setelah masuk ke dalam kamar Syifa, lagi-lagi Delia dibuat merasa takjub dengan isian kamar Syifa ada Sofa, tv, dan barang-barang yang lainnya.
"Asli Syifa gak ruang tengah kamu, halaman kamu, kamar kamu juga keren banget sangat aesthetic " Ujar Delia dengan takjubnya

"Biasa aja Del, gausah di tinggi-tinggiin ngomongnya" Jawab Syifa sembari memutarkan bola matanya.

"Emang kenyataannya gini Syifa, terus aku harus ngomong yang fake gitu?" Ujar Delia merasa bingung

"Ya terserah lo deh, bentar ya gue ambil minum sama cemilan dulu, lo tungguin disini duduk dulu aja atau mau rebahan juga gapapa bebas terserah lo"
Delia hanya menjawab dengan menganggukan kepalanya.

Sambil menunggu Syifa kembali Delia memutuskan untuk duduk saja di sofa, karena kalau langsung rebahan di kasur, Delia masih merasa tidak enak.
Syifa pun kembali dengan banyak bawaanya.
"Nih cemilan sama minumannya, lo jangan sungkan Del, kalo mau langsung ambil aja gausah minta izin dulu" Ujar Syifa

"Iya Syifa, makasih loh repot-repot gini" Jawab Delia sambil tersenyum

"Santai, di rumah gue makanan mah banyak asal mau aja lo" Ujar Syifa sambil memakan cemilannya

"Berarti kamu gausah jajan ke luar dong ya" Ujar Delia sambil tertawa kecil
Syifa hanya menjawabnya dengan senyuman.

"Oiya aku dari tadi kayak gak liat ibu kamu, apa kerja?" Ujar Delia kembali bertanya

"Semuanya kerja, ibu sama ayah gue gapernah ada di rumah, gue aja yang anaknya jarang banget ketemu apalagi lo, pokoknya lo jangan berharap ketemu orang tua gue kalo lo bukan rekan bisnisnya!" Jawab Syifa dengan wajah agak malas

"Loh kok gitu, memangnya gaada liburnya?"

"Libur? Haha gaada kata libur bagi mereka, hidup mereka semuanya hanya tentang uang Del" Jawab Syifa dengan agak emosi

"Oh gitu ya" Ujar Delia yang sudah merasa perubahan emosi dari Syifa.
Tapi Syifa seakan terus menceritakan kehidupan keluarganya pada Delia.
"Menurut lo gue punya ini bahagia Del" Ujar Syifa

Delia menjawabnya dengan ragu "Eeum iya keliatanya"

"Asal lo tau ya Del, gue punya ini semua gapernah tu ngerasa bahagia sedikitpun, gue malah iri sama keluarga lo terutama sama bunda lo" Ujar Syifa

"Memangnya kenapa kamu iri sama keluarga aku, apa yang harus kamu iri'in dari keluarga aku, keluarga aku keluarga biasa-biasa aja kok"

"Gue iri sama keluarga lo yang selalu ada, apalagi kemarin gue liat bunda lo perhatian banget sama lo, dari situ aja gue udah bisa liat kalo keluarga lo itu harmonis, walaupun gue belum pernah ketemu bokap lo, tapi gue sering liat kok bokap lo nganterin lo kesekolah." Ujar Syifa yang mulai meneteskan air matanya.

Aku DeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang