PART 9

38 25 7
                                    

Jam 06:00 Ayahnya sudah membangunkan Delia, hanya untuk berpamitan untuk berangkat kerja, dan membiarkan Delia melanjutkan tidurnya.

Setelah bangun tidur, Delia merasa perutnya keroncongan menandakan perutnya sedang membutuhkan asupan makanan, dan iapun langsung menuju meja makan, belum sempat ia sampai di meja makan, ia menghentikan langkahnya dan berfikir Bundanya tidak ada di rumah pasti tidak ada sarapan hari ini.

Tapi perutnya terus berdemo ingin diberi asupan makanan, mau tidak mau Delia harus masak sendiri. Tapi fikirannya itu salah Ayahnya sudah lebih dulu menyiapkan sarapan untuk Delia sedari pagi, yaitu nasi goreng telur mata sapi kesukaan Delia.

Meskipun masakan Ayahnya tidak se enak masakan Bundanya, Delia terlihat sangat menikmati nasi goreng buatan ayahnya itu.

Setelah selesai makan Delia langsung mencuci piring bekas makannya tersebut karena, kalo bukan dia siapa lagi yang akan mencuci tidak ada orang di rumahnya kecuali Delia.

Setelah selesai mencuci piring, Delia langsung kembali ke kamarnya untuk mandi pagi , walaupun libur Delia harus tetap mandi pagi, agar tubuhnya selalu segar dan bersih.

Setelah selesai, Delia langsung merebahkan dirinya di kasur tapi, tiba-tiba di luar seperti terdengar ketukan pintu, ia langsung beranjak dari tempat tidurnya untuk membuka pintu.

Tok tok tok
"Iya sebentar"
Delia membuka pintu, dan ternyata yang datang adalah Syifa teman sekelasnya.

"Kok kamu kesini? Mau ngapain"

"Emangnya gaboleh gue main kesini apa"

"Ya ngga juga sih" Delia mempersilahkan Syifa masuk kedalam rumahnya "Yaudah masuk dulu deh."

......

"Duduk dulu, aku ambilin minum"

"Eh gak usah repot-repot gue bawa sendiri kok nih liat, banyak kan"

"Bagus deh kalo bawa sendiri jadi aku gausah repot-repot hehe"

"Sengaja gue ke sini gabut banget di rumah gaada siapa-siapa" Ucap Syifa

"Kan sekarang udah di sini, berarti udah gak gabut dong"

"Iya sih, Btw rumah lo sepi amat udah sama kaya rumah gue 11/12 sepinya"

"Ayah aku kerja Bunda lagi di rumah Nenek"

"Oh gitu"

Delia dan Syifa menghabiskan waktunya berdua dari mulai Syifa yang curhat, nonnton drakor, ngobrol yang gak jelas dan banyak lagi.

Sedang asik-asiknya ngobrol tiba-tiba Bundanya pulang "Hai sayang Bunda pulang nak"

"Eh Bunda, Kok udah pulang bun, emang kakek udah sembuh bun"

"Ya belum sih, tapi bunda kepikiran kamu terua dirumah sendirian, takut kamu gak nemu makan"

"Ih Bunda"

Syifa yang sedari tadi hanya diam itupun, langsung menyapa dan memperkenalkan dirinya dengan sopan kepada bundanya Delia.
"Hallo Tante, kenalin aku Syifa teman sekelasnya Delia"

"Hai Syifa, salam kenal ya"

"Iya Tante"

"Kalian udah pada makan siang belum?"

"Belum Bun"

"Yaudah Bunda masakin dulu ya, sekalian nanti kamu juga Syifa ikutan makan ya"

"Ee-eu gak usah deh Tante, masih kenyang hehe"

"Ih gapapa kok jangan malu-malu sama Tante mah"

"Iya udah ikut aja" Ucap Delia

"Hmm iya deh"

"Nah gitu dong, yaudah tungguin sebentar" Ucap Bundanya Delia

Sambil menunggu Bundanya masak Delia dan Syifa meneruskan obrolannya yang tadi sempat tertunda.

Setelah Bundanya selesai masak, Delia dan Syifa langsung menuju meja makan untuk makan, saat di meja makan Bundanya beratanya kepada Syifa prihal kemarin jatuhnya Delia dari tangga sekolah, karena Bundanya masih sangat penasaran.
"Oiya, Syifa kamu tau kemarin Delia jatuh dari tangga di sekolah?"

Syifa menjawab "Iya tau Tante"

"Itu kenapa ya?"

"Katanya sih jatuh dari tangga karena buru-buru mau ke kelas benar kan del?"

"Udah Bun gausah di perpanjang, lagiankan ini juga udah sembuh"
Bundanya hanya tersenyum mendengar perkataan Delia itu.

Setelah selesai makan Syifa langsung berpamitan untuk pulang karena ia harus menjemput adiknya di sekolah.
"Eh Del, gue balik dulu ya mau jemput adik gue sekolah soalnya"

"Loh emang gak libur ya"

"Ya engga lah, lo kira ini libur nasional apa, kan cuman guru-guru SMA yang rapat"

"Ohiya, yaudah kamu pamitan dulu sama Bunda aku panggilin dulu Bundanya"
Syifa hanya menganggukan kepalanya.

"Tante aku pamit pulang dulu"

"Ih kok buru-buru"

"Ini soalnya mau jemput adik di sekolah"

"Oiya deh, hati-hati ya nanti main lagi biar Delia gak di kamar terus" Ujar Bundanya sambil tersenyum

"Ih apaan si Bunda" Sambil mengerucutkan bibirnya

"Gapapa dong Delia"

"Yaudah Tante aku pamit ya" Sambil salaman pada Bunda Delia

"Iya Syifa hati-hati ya"

"Iya Tante, Del gue balik dulu"

"Iya hati-hati" Ucap Delia

Setelah Syifa pulang seperti biasa Delia kembali pada zona nyamannya yaitu kembali ke kamarnya.

Keesokan harinya...

........................................................................

HIII SALAM KENAL:))))

Mohon maaf sebelumnya kalo ceritanya agak kurang menarik atau kurang nyambung karena authornya masi tahap belajar:*🙏
Bantu suport author terus dengan cara vote , komen dan share ya guyss❤❤❤❤

Kritik dan saran silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar 😍😚

Semoga kalian suka🙏
Dan tunggu next part:)

FOLLOW MY AKUN INSTAGRAM @miranajla_ follback? Dm aja
Thank you😻😽




Aku DeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang