'Memikirkan orang yang tidak pernah memikirkan kita itu hanya membuang-buang waktu.'
Matahari pagi sudah mulai masuk ke dalam kamar Delia, burung-burung sudah berkicawan seakan membangunkan Delia, benar saja Deliapun terbangun dari tidurnya.
Delia terbangun dengan jiwa yang semangat, tidak lagi kesiangan, alarm di kamarnya berbunyi sesuai jam yang ditentukan, sesuai janjinya kepada satpam sekolah ia takan terlambat lagi.Delia langsung bergegas mandi dan siap-siap untuk sekolah, sepertinya rasa nyeri di kakinya sudah mulai mereda, jadi Delia bisa jalan seperti biasanya.
Setelah selesai siap-siap Delia langsung melakukan rutinitas paginya yaitu sarapan, karena jika sekali saja ia tidak sarapan ia bisa pingsan di sekolah karena kelaparan.
Sarapan favorit Delia adalah nasi goreng telur mata sapi buatan Bundanya, tidak seperti kebanyakan orang di luaran sana yang mengawali sarapannya dengan roti dan susu, bagi Delia jika sarapan hanya dengan roti atau susu tidak akan bisa menganjal perutnya, kadang nasi goreng saja hanya mampu menghambat rasa lapar 3-4 atau kurang bagaimana dengan sarapan yang hanya dengan roti dan susu.
Selesai sarapan ia langsung berpamitan kepada Bundanya untuk berangkat ke sekolah di antarkan Ayahnya.
........
Setelah sampai Delia langsung bergegas memasuki sekolahnya, dan lagi-lagi ia bertemu laki-laki itu di tempat yang sama yaitu di tangga tempat ia terkilir kemarin.
"Hei" Panggil Delia kepada laki-laki itu, tapi panggilan itu tidak mendapat sambutan baik.
Sekali lagi mememanggil laki-laki itu..
"Hei budek"
Laki-laki itu menghentikan langkahnya lalu membalikan badann dan menatap mata delia dengan tajam.
"Biasa aja dong liatin nya,serem tau" Ucap Delia sambil memutarkan bola matanya.
"Lo manggil gue?!"
"Iya"
"Harus banget gitu, lo panggil gue pake kata budek"
"Yaa maaf, lagian di panggil sekali ngga nengok-nengok" Sambil menunduk tidak berani menatap wajahnya
"Lagian ada apaan si, manggil-manggil gue mau minta tolong lagi hah?"
"Engga kok, cuman mau bilang makasih aja, karena kemaren kan udah nolongin walaupun kayaknya ga ikhlas kan?"
"Heuh" membuang nafas berat
"Gak penting banget,buang-buang waktu aja lo""Iih tar dulu"
"Apa lagi?"
"Eeuuum, nama kamu siapa?"
"Penting banget buat lo?"
"Penting" Sontak Delia kaget kenapa ia sebegitunya menjawab pertanyaan laki-laki itu, lagian apa-apaan delia menanyakan nama laki-laki itu, bukannya ia hanya ingin bilang terimaksih.
"Cari tau sendiri!" Langsung pergi meninggalkan Delia.
'Entah kenapa setelah bertemu laki-laki itu lagi, rasanya berbeda seperti bahagia tapi tidak tahu apa maksud dari kata bahagia itu' Gumam Delia
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Delia
Fiksi RemajaCerita ini akan menceritakan tentang kisah hidup dari gadis bernama DELIA ANJANI. Juga akan menceritakan tentang kisah cinta delia yang cukup rumit bahwasannya ia di berikan dua pilihan diantara . -mencintai orang yang mencintai dirinya tapi dirinya...