37. Sebelum jam 5 sore

62 41 2
                                    

VOTMMENT VOTMMENT VOTMMENT


_________


"Kita pasti pernah mengabaikan sesuatu yang sering kita temui. Tapi di saat hal itu menjadi penting, terkadang semuanya menjadi rumit untuk di dapatkan. Namun jika kita terus berusaha, maka percayalah bahwa semuanya akan di dapat sesuai usaha yang kita buat."


_________

"Kenapa harus macet sih?!"

   Sekarang waktu menunjukkan pukul 15.30 WIB. Rey hanya punya waktu kurang lebih satu jam lagi untuk membuktikan semuanya. Setelah pulang dari kantor polisi, ia membawa tukang service untuk memperbaiki CCTV yang rusak.

Cowok itu sangat kesal. Ia turun dari mobilnya dan berjalan ke belakang menghampiri tukang service yang ia bawa. "Kira-kira memperbaikinya berapa lama?"

"Tergangung kerusakan. Jika rusaknya parah, mungkin akan membutuhkan waktu berjam-jam. Namun sebaliknya. Jika kerusakannya sedikit, satu jam pun pasti sudah selesai," jelas salah satunya.

   Rey menganggu paham. Ia berharap kerusakannya tidak parah. Cowok tersebut pun kembali memasuki mobilnya dan mulai melajukannya saat lalu lintas mulai lancar lagi.

   Perlu setengah jam buat mereka sampai di sekolah. Biasanya hanya memerlukan waktu beberapa menit, namun kemacetan membuatnya menjadi lebih lama.

   Rey membawa kedua tukang service itu ke kelasnya. Mereka mulai mengeceknya dan bilang kalau CCTV itu tidak rusak. Rey sedikit kebingungan, namun ia membawa mereka ke ruangan kontrol keamanan bandara yang terdapat banyak kamera CCTV.

   Pak Rudi sudah tidak ada di sana. Rey juga sempat membujuk dia agar memberikan kunci ruangan ini dan akhirnya Pak Rudi memberikannya dengan syarat harus di kembalikan besok.

"Ini sih memang layarnya yang sudah rusak. Makanya redup sampai gak keliatan sama sekali," ujar salah satu tukang service itu.

Rey menoleh. "Jadi, CCTV itu masih berfungsi? Dan hanya monitor ini saja yang rusak?"

"Iya," jawabnya. "Bentar ya, kami akan perbaiki. Kami hanya perlu memindahkan tampilannya ke layar yang lain."

"Berapa lama?" tanya Rey.

"Kalau hanya memindahkan, tidak akan lama. Namun jika ingin di perbaiki monitornya, mungkin cukup lama karena kami perlu membongkar layar ini."

"Ambil cara cepat aja, Pak," usul Rey, tidak punya banyak waktu.

"Baiklah. Dalam sepuluh menit, mungkin sudah beres."

Rey mengangguk senang. Masih ada waktu dan tukang service itu hanya memotong waktunya sebentar. "Saya keluar dulu."

   Rey berjalan keluar dari ruangan itu menuju rumah Bu Asti yang memang tidak jauh dari sekolahnya. Setelah berhasil membujuk guru itu agar bersedia ikut bersamanya, akhirnya Rey bisa membawanya kembali ke sekolah.

   Namun anehnya, saat memasuki ruangan monitor lagi, Rey tidak menemukan dua tukang service itu. Alat-alat mereka masih ada di sini, motor yang mereka pakai pun masih terparkir di parkiran. Lalu dimana mereka? Rey kecewa karena pekerjaan mereka belum selesai, namun sudah menghilang begitu saja.

"Rey, kamu mau nunjukin apa?" tanya Bu Asti dalam diamnya cowok itu.

"Ibu tunggu di sini!" Dengan cepat Rey berlari mengelilingi sekolah. Setiap sudut ia temui  untuk mencari tukang service itu, namun tetap saja mereka tidak ada. Bagaimana bisa mereka menghilang tiba-tiba.

I Protect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang