23. Dendam

205 56 26
                                    

       _Balas dendam tidak akan membuatmu hidup lagi_
-ReyAlgana-

    Setelah bel istirahat berbunyi, Rey segera bergegas keluar kelas menuju kelas Delan untuk mengajaknya ke kantin. Dinda yang meminta dia untuk mengajak Delan.

    Gadis itu duduk di bangku, ia menggunakan tangannya sebagai tumpuan sambil memakaikan earphone ke telinganya, lalu menutup matanya.

    Delan membuka matanya saat ada yang menarik sebelah earphone-nya, dia menoleh ke samping ternyata adalah Rey. Cowok itu menarik earphone milik Delan, lalu menarik lengannya.

"Apa sih tarik-tarik? Ganggu aja lo!" seru Delan menatap jengah Rey.

Rey mendengus. "Kenapa? Masih marah? Kemarin kan gue udah ganti makanan lo!"

   Memang pada saat Delan tidak mendengar panggilan Rey lagi, laki-laki itu pergi untuk membeli makanan yang Delan suka. Dia kembali pada saat dia melihat Dinda ada di rumah Delan.

"Gak!" ketus Delan.

"Terus kenapa?" tanya Rey lagi.

"Gak!"

Rey mendengus kembali lalu mendekatkan wajahnya pada wajah gadis ini. "Delan ayo ke kantin, Dinda nunggu lo," bisiknya.

   Entah kenapa setiap bisikan dari laki-laki itu membuat Delan serasa tertusuk. Delan mengangguk lalu keduanya keluar kelas dan berjalan ke kantin.

   Di kantin sudah ada Dinda yang menunggu, mereka pun menghampirinya dan mulai memesan makanan. Seseorang yang melihat mereka bercanda ria mengepalkan tangannya.

"Gak guna tuh bocah!" ucapnya.

"Udahlah, lo biarin aja," ucap yang satunya lagi.

"Gue gak bakalan diam sebelum tuh cewek menderita," ujarnya.

"terus selanjutnya lo mau ngapain? Dinda kan udah baikan sama mereka." tanya salah satunya lagi.

"Kayaknya gue sendiri yang harus nyingkirin tuh cewek."


______ReyRamdani______


   Delan melirik jam yang ada di lengan kirinya, sekarang menunjukkan pukul 17.30 WIB dan SMA Bavana sudah sepi sekali sejak beberapa jam yang lalu. Gadis itu menunggu Rey sejak tadi, entah kemana laki-laki itu. Dia tidak melihatnya sejak keluar sekolah, hpnya juga tidak aktif. Delan bisa pulang sendiri, namun sebelum berangkat sekolah laki-laki itu selalu bilang kalau pulang sekolah harus bersamanya.

"Haus banget," gumam Delan. "Mending gue ke minimarket aja deh, sambil nunggu dia."

    Delan pun mulai berjalan ke sebuah minimarket yang bersebrangan dengan sekolahnya.

"Itu dia," ujar perempuan berbaju hitam dan menggunakan kacamata hitam di dalam mobil sambil menunjuk gadis yang ingin menyebrang.

"Lo yakin mau nyelakain dia?" tanya temannya yang ada di sebelahnya.

"Mending gak usah deh, bahaya," ujar yang satunya lagi.

"Gue yakin, lo pada diem deh."

   Mobil hitam dengan kecepatan tinggi mendekati Delan, namun gadis itu tidak menyadari karena dia sedang menggunakan earphone sambil melirik hpnya. Sebelumnya dia sudah melihat jalanan yang sudah sepi di tambah hari yang sudah akan gelap.

"Bang bang bang!" panggil Dinda beberapa kali sambil menepuk-nepuk bahu kakaknya.

"Apa sih, deh?" tanya Rey merasa risih karena adiknya tidak bisa calm.

I Protect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang