39. CUP! eh,

72 41 7
                                    

VOTMMENT VOTMMENT VOTMMENT

_________


"Terkadang manusia sering memerhatikan orang lain, tanpa memperhatikan dirinya sendiri."


___________

"Aku kangen Bunda."

"Bunda juga kangen kamu, sayang."

"Bunda cepet ke sini, ya."

"Iya, lusa 'kan Papa bakalan jemput Bunda."

"Aku tunggu."

"Gimana kabar kamu?"

Delan ingin menceritakan semua kejadian yang menimpa dirinya, namun ia tidak ingin membuat Laras khawatir.

"Nak?"

"Hah? Ini Bunda."

"Kamu baik-baik aja 'kan?"

"Aku baik-baik aja kok, Bunda. Terus Bundanya gimana?"

"Bunda juga sama baiknya."

"Dan Nenek?"

"Nenek udah mendingan. Di sini juga ada paman sama bibi kamu. Jadi Bunda bisa pergi ke sana."

"Titipin salam buat paman sama bibi, Bunda."

"Iya, sayang."

"Lan," panggil seseorang dari belakang. Delan membalikkan badannya dan menatap orang itu.

"Hayo lohh, itu siapa? Suaranya laki-laki. Kamu udah punya pacar, ya?"

"Apaan sih Bunda?! Dia... Rey Algana."

"Rey? Anaknya Algana?"

"Iya, Bunda."

"Sudah lama Bunda tidak ketemu dia,"

"Lohh, Bunda kenal sama Rey?"

"Kenal."

"Sejak kapan?"

"Udah lama."

"Kok bisa sih?"

"Nanti deh Bunda jelasin. Sekarang dia mana?"

"Siapa?"

"Rey, Delan."

"Dia Rey Algana, bukan Rey Delan, Bunda."

Terdengar helaan nafas yang di ikuti tawaan kecil dari sana. "Iya-iya. Sekarang Rey mana?"

"Ada di samping aku."

"Bunda mau bicara sama dia, boleh?"

"Hmm, oke deh."

   Delan pun menyerahkan ponselnya pada Rey. Ia merasa heran pada kedua orang tuanya yang mengenal cowok tersebut, namun Delan tidak peduli dengan semua itu. Sekarang gadis tersebut benar-benar haus setelah berbicara pada bundanya.

    Delan masuk kedalam rumah dengan membiarkan Rey berbicara pada Bundanya. Sejak tadi Delan duduk di teras rumah neneknya Rey. Papanya juga masih ada di sini, mengobrol bersama keluarga Algana di ruang keluarga.

"Tolong jaga dia, Nak."

"Siap, Bunda."

   Itulah pembicaraan yang terakhir Delan dengar saat kembali dari dapur. Gadis tersebut duduk di sebelah Rey saat cowok itu memberikan ponselnya kembali. Setelahnya, mereka hanya diam. Mungkin memikirkan apa yang sudah terjadi.

I Protect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang