27. Kebegoan yang Hqq

440 65 21
                                    

Hai,
Jangan lupa Vote And Comment.
@ReyRamdani


__________


   Rey, Delan dan Leyla sudah sampai sejak beberapa menit yang lalu. Ketiganya sedang duduk di sofa ruang tamu. Rey dan Delan yang duduk di sofa panjang, sedangkan Leyla duduk di sofa singel.

"Bentar, gue mau ngambil minum dulu," Delan hendak berdiri, namun terhenti saat Rey menarik tangannya.

"Gue bisa ambil sendiri," ujar Rey menatap Delan.

"Dih, siapa juga yang mau ngambil minum buat lo," balas perempuan itu.

Rey memasang wajah datarnya kembali. "Yaudah sana! Lo minum yang banyak biar kayak kecebong!"

Delan mengernyit. "Kok jadi ngegas?"

"Gak," balas Rey dingin.

Delan mengendus-endus mendekati laki-laki itu. "Saya mencium bau-bau..."

"Apa?" sergah Rey.

"Belum mandi ya? Bau banget," ejek Delan.

"Gue kan pulang sekolah langsung ke sini. Lagian mana ada gue bau," cetus Rey.

"Ehem," Leyla berdeham. (Sabar, La. Udah jadi kebiasaan mereka tuh, gak liat ada orang ketiga😂)

"Tuh kan gue jadi lupa," Delan menepuk jidatnya sendiri. "Gara-gara lo sih."

"Apa?" Rey berseru.

"Gue kan mau ngambil minum," decak Delan.

"Yaudah sana! Lo minum yang banyak, biar gak dehidrasi!" suruh Rey.

"Bukan buat gue," jawab Delan.

"Gue kan udah bilang, gue bisa ambil sendiri," sahut Rey. (Sadar woy itu Leyla jadi korban:( )

"BUAT LEYLA!" geram Delan.

Leyla mendengus. "Udahlah Lan, gak usah! Lagian gue udah gak tahan liat kalian gini. Gue jomblo dan gue iri."

Rey menaikkan alisnya sebelah. "Apa hubungannya sama jomblo?"

"Kenapa lo iri, La?" tanya Delan.

"Sadar gak sih? Gue di sini serasa udah jadi kambing conge," gerutu Leyla.

"Asal lo tau! Gue dari tadi sadar, gak pingsan," cetus Rey.

"Lo jadi manusia gak bersyukur banget, La. Udah di ciptain jadi manusia malah ngerasa jadi kambing," celetuk Delan.

"Diem lah diem!" geram Leyla.

"Kenapa diem? Di sini kan niatnya mau ngomong," ujar Delan.

"Iya Lan," Leyla masih sabar. "Dan lo Rey, sejak kapan lo yang jarang bicara jadi kayak gini?"

"Sejak kapan-kapan," jawab Rey asal.

Leyla sudah geram sekali, ingin rasanya ia tenggelam saja. "Gue bunuh lo berdua, baru tau rasa."

Delan bergidik ngeri. "Ih apaan sih lo!"

"Jangan macem-macem lo, La," sambung Rey.

"Gue bercanda. Gue udah kesel, mendingan gue balik lah kalo kayak gini! Nyesel gue di sini," ujar Leyla siap bergegas untuk pergi.

"Hati-hati ya, La," ucap Delan.

"Iya."

"Besok ceritanya di sekolah aja," ujar Delan lagi.

I Protect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang