Chapter 8 : Secret Admired

50 15 7
                                    

Seorang siswi berambut panjang sebahu, berponi samping yang juga memakai jaket warna ungu, tak lupa jam tangan berwarna peach berjalan di lorong sendirian dengan raut wajah kebingungan yang sulit diartikan. Bagaimana tak bingung jika semalam mendapat pesan dari orang tak jelas yang sama sekali ia tak tahu.

Pintu kelas 11 IPS 1 sudah terbuka dari tadi, karena sekarang sudah agak siang dan kelas sudah sangat ramai saat ini.

"Pagi guys! Ada PR gak buat sekarang?" Tanya Affy pada teman gengnya.

Sontak saja pertanyaan Affy mendapat gelengan dari semua anggota geng 'True Beauty' . Geng cewek paling populer di SMA Pelita Bangsa.

Sambil memakan cemilan favoritnya Alya bingung melihat Affy nampak gelisah, seperti ada yang dipikirkan.

"Lo kenapa Fy? Gue liat-liat kok kayak ada yang lo pikirin ya?"

Dengan tergagap-gagap Affy heran kok bisa Alya menebak itu, "Emm ... Anu ... Aa ... Anu itu loh," gugup Affy.

"Hayoo! Anu apa Fy?" Selidik Andin curiga.

"Emm, enggak gue gapapa kok. Iya emang gue lagi kepikiran sesuatu. Tapi tenang aja gak terlalu penting kok," jawab Affy tegas karena ia tak mau teman-temannya ikut khawatir.

'kok kayak ada yang disembunyiin ya sama Affy, Feeling gue jadi gak enak gini.'

Gumam Risa dalam hati, ia tahu Affy tak pandai berbohong, mana mungkin ia bisa se gugup itu jika tak ada yang disembunyikan? Entahlah Risa dan yang lain hanya ingin tahu ada apa sebenarnya.

Sambil tertawa rendah, "Udah lah Fy ... Gue sama yang lain tau lo banget dari TK! Lo pasti boong kan? Lagi ada yang lo pikirin, iya kan?" Selidik Fitri masih sangat penasaran.

"Oke gue jujur, jadi kemarin tuh gue dapet pesan dari orang yang gak gue kenal. Gaada di kontak gue. Terus dia sok perhatian, sok nanyain kabar gue dan Blaa ... Blaa ... Blaa. Dan yang gue bingung, dia kok bisa tau segalanya tentang gue sih?"

Affy menjelaskan panjang lebar dan teman-temannya itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti perasaan Affy.

Udara kali ini panas, sontak membuat Affy langsung melepas jaket ungu yang melekat ditubuhnya. Hari ini memang moodnya sedang tidak baik.

'Its not my day' gumam Affy.

Teringat sesuatu, Affy langsung berdiri dari duduknya

Sambil memegangi kepalanya karena teringat sesuatu, "Oh iya, gue baru inget ... Emm gue pergi dulu ya guys."

Menatap Affy jengah Alya bertanya, "kemana lagi sih Fy? Lo baru aja duduk loh ... Terus lo mau pergi lagi?"

"Ya sorry sih, gue baru inget ada Rapat OSIS pagi ini hehe," cengir Affy pada teman gengnya itu.

Berjalan menyusuri kelas-kelas dan koridor SMA Pelita Bangsa membuatnya seperti siswi paling sibuk pagi ini.

***

Ruang OSIS

Seolah-olah serius menyimak rapat, Affy malah asyik menatap Aldi. Aldi peka jika dia sedang diamati, tapi dia tak peduli dan tetap fokus membahas lomba volinya itu.

"Fy! Kayaknya kita harus bikin proposal yang bagus biar disetujui sama Kepsek deh."

Reygan selaku Ketos SMA Pelita Bangsa sedang berdiskusi membahas proposal dan bagaimana persiapan SMA nya itu. Tentu saja ia membahas dengan Affy selaku wakilnya.

Dengan sebuah anggukan, "Ya aku sih setuju aja kak. Yang penting kita bisa tetep dukung almamater tercinta kita ini," jawab Affy menatap lekat mata sang lawan bicaranya.

"Yaudah oke, fiks kita bakalan lembur ngurus ini fy!"

"Gue sih bakalan ngasih yang terbaik buat Pelita Bangsa, apalagi ini tahun terakhir gue disini." Jelas Reygan sesekali melirik Affy sambil tersenyum.

Sebetulnya Reygan sudah lama mengagumi sosok Affy yang ceria, cantik, dan juga cerdas itu. Tetapi ia tak pernah mengungkapkan pada Affy karena ia tak mau Affy menjauh darinya jika ia tahu bagaimana sebenarnya perasaan Reygan padanya.

Biarlah ia menjadi secret admired Affy sampai ia tak bisa bertemu lagi dengannya.

'Jauh terasa dekat, dekat terasa jauh. Perasaan memang begini, tak pernah bisa ditebak akan seperti apa alurnya'

Reygan POV


Affy memberanikan diri mendekati Aldi sang pangeran es itu. Ia sangat ingin mengenal Aldi, apalagi bisa mengobrol dan berbagi cerita Dengannya ... Oh itulah impiannya.

"Emm, emang lombanya kapan ya kak?" Tanya Affy pada Aldi dan langsung saja mendapatkan tatapan maut seorang Aldiano Prasetya.

"Bukannya lo OSIS? Gue rasa lo Pasti tau kan jadwalnya!" sindir Aldi tajam.

Sementara Affy menghela napas pasrah, sambil tersenyum kikuk. Padahal ia hanya ingin basa-basi supaya bisa mengobrol dengan pangeran es itu. Ya ... memang ia sudah tahu jadwal lengkap semua lomba yang akan diikuti SMA Pelita Bangsa.

'Masih dingin, judes, sama jutek aja nih kakel .... Hmm, tenang Fy! Lo harus perjuangin apa yang harus lo perjuangin, semangat!'

Batin Affy tersenyum manis menatap kepergian Aldi yang langsung keluar dari ruang OSIS itu. Ia sudah bertekad tak akan menyerah meskipun seribu penolakan ia temui.

Tertawa rendah, "Yang sabar aja ya dek!" sambil menepuk pundak Affy pelan "Aldi emang gitu orangnya ... Dingin kayak es," ujar Satria tersenyum ramah pada Affy.

Satria juga termasuk anggota inti voli putra SMA Pelita Bangsa yang tak kalah jago dari sahabatnya itu. meskipun ia sangat ramah dan bersahabat, tapi ia sangat anti memberi harapan palsu kepada siswi-siswi yang menyukainya.

"Ehh ..." Menoleh kebelakang menghadap Satria, "iya makasih, gapapa kok kak," ujar Affy sedikit diselimuti rasa gugup berbicara dengan sahabatnya si pangeran es.

"Sans aja dek! gue Satria."

To be continued~

Thanks ya readers kesayangan 🙃, Kritik & Sarannya ya 🙏

Kalo suka vote sama commentnya jgn lupa ya

Stay safe everyone 💜

Post on 10/01/2021

Jejak RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang