Setelah pulang bersama Bara, Affy masih bingung kenapa Bara mendekatinya terus menerus dan secara terang-terangan.
Apa ini ada hubungannya dengan Rifan? Entahlah ia sangat bingung saat ini.
Dari sore tadi Affy terus membantu ibunya melayani pelanggan yang sangat ramai di warungnya, sampai ia sangat lelah hari ini dan memutuskan langsung masuk kamar untuk beristirahat.
Affy berbaring di kasur empuknya dan menatap nanar atap- atap kamarnya membayangkan betapa sweet perlakuan Bara tadi.
Akhirnya setelah berkecamuk dengan pikirannya itu Affy mencoba menghubungi Andin sahabatnya itu.
Tut tut tut ...
"Halo Ndinn."
"Ehh! Iyaa halo Fy? Tumben lo telfon, ada apa malem- malem gini?"
"Emm, gapapa sih. Gue cuma mau cerita aja Ndin. Lo sibuk?"
"Yah gak lah, yaudah cerita aja. Lo bikin gue kepo aja."
"Ehh, bentar deh Fyy. Lo tadi pulang sama kak Bara gimana tuh?"
"Hmm, gak jelas tuh orang ... Yaa tapi gue juga mau cerita tentang dia juga sihh. Jadi gue tuh bingung banget Ndinn sama tuh orang. Nihh, kenapa ya kok dia ngebet banget deketin gue? Feeling gue tuh gak enak sumpah. Masalahnya tuh ya dia tuh musuh bebuyutan gengnya Rifann. Intinya gue males ikut campur urusan mereka. Gue bener kan Ndin? Menurut lo gimana?"
Disela-sela perbincangannya dengan Affy, Andin malah tertawa terbahak-bahak mendengar cerita sahabatnya itu dengan Bara si bos geng itu. Ia tak bisa membayangkan jika Affy selalu berusaha menolak ketika didekati sementara Bara malah semakin gencar mendekati sahabatnya itu.
Sangat menggelikan ...
"Hmm, iya sih menurut gue juga kayaknya kak Bara kurang tulus sama lo Fyy. Soalnya nih ya gue lihat-lihat pas dia ngebet deketin lo banget terus dia juga natap sinis kak Rifan. Mungkin kak Bara pengin buat kak Rifan cemburu kali Fyy."
"Itu sih pendapat gue Fy, terserah lah lo mau percaya atau gak."
"Lo ngawur deh Ndin! Ngapain si Rifan suka sama gue?"
Affy mengerutkan keningnya bingung sambil senyum-senyum sendiri mendengar pendapat sahabatnya itu.
"Yaa gue lihat-lihat emang kak Rifan tuh kayak ada rasa sama lo. Yaa meskipun dia cuek-cuek gitu, tapi diam-diam dia tuh kayak merhatiin lo Fyy dari jauh hahaha."
"Eh Fyy! Udah dulu ya, gue mau lanjut ngerjain tugas Ekonomi yang kemarin nih. Byee met malem my BFF."
Tut tut tut ...
'kebiasaan deh, yaudah deh gue tidur aja lah. Melelahkan banget hari ini'
Gumam Affy tersenyum sekilas lalu langsung merebahkan dirinya di kasur dan menarik selimut sampai menutupi separuh tubuhnya.
Dinginnya malam kali ini langsung membuat Affy memejamkan matanya ... dan langsung menuju ke alam mimpi.
***
Pagi ini sangat menambah semangat Affy memulai hari baru dengan semangat yang baru.
Lalu lintas pagi ini masih tidak terlalu ramai, dan sangat lancar pastinya. Hanya lima belas menit Affy menaiki angkot dan sekarang sudah sampai di SMA Pelita Bangsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Rasa
Teen FictionKisah antara seorang Rifan Algantara sang most wanted sekaligus bad boynya SMA Pelita Bangsa. Dengan seorang cewek cerewet, manja, dan usil yaitu Affya Lestari. Pertemuan yang rumit dan paling tidak diinginkan seorang Rifan. Akankah pertemuan mereka...
