Dinginnya malam kembali menyapa, seperti biasa di kesunyian malam yang semakin larut pasti semakin ramai oleh para pembalap jalanan yang selalu meramaikan jalannya Night Racing ini.
***
Kali ini para peserta sudah bersiap dengan tim masing-masing dan mewakili nama kebanggaan masing-masing geng motor yang ada di Jakarta ini.
Tepat di belakang lintasan justru ada geng yang nampak gusar dan khawatir dengan keadaan saat ini, tentu saja siapa lagi kalau bukan anggota The Guntur Boys yang tengah menunggu ketua mereka. Siapa lagi kalau bukan Rifan Algantara master di lintasan.
Nampak kali ini seorang Bian Febriano mulai khawatir dan bingung jika Rifan tak datang.
"Bro," sambil menautkan alisnya dengan raut khawatir "Gimana nih kalo si Rifan gak dateng? Udah jam segini lagi."
Sementara Reza, Roni, dan Vio bersikap lebih santai dan tenang. Menunjukkan sisi kedewasaan pribadi masing-masing.
"Udah. Lo tenang aja yan, gak mungkin Rifan gak dateng. Tunggu aja, entar lagi juga dateng tuh anak," Vio berucap dengan sangat tenang tanpa ada rasa khawatir yang terpancar di raut wajahnya.
Dari arah selatan terlihat motor ninja berwarna hitam sedang melaju sangat kencang mendekat kearah mereka berempat, ya tentu saja Rifan Algantara ketua The Guntur Boys.
Dengan memakai jaket berwarna hitam, ditambah celana jeans yang sedikit robek, dan sepatu sneakers terbaru menambah kesan maskulin seorang Rifan.
"Sorry gue telat, biasa tadi ada masalah, sans gue masih bisa handle," dengan memicingkan matanya "Oh ya. Mana katanya ada yang mau nantangin gue?" lalu Rifan menengok kanan dan kirinya sambil melihat geng baru mana lagi yang mau menantangnya.
"Gue rasa sih belum dateng tuh," ucap Roni.
Tiba-tiba saja dari arah belakang dengan suara motor yang sengaja dikencangkan mendekat ke arah The Guntur Boys. Motor ninja warna hijau dengan variasi garis-garis hitam menambah kesan maskulin pemakainya, sementara sang pengemudi membuka separuh kaca helmnya dan berada tepat di depan Rifan Algantara.
Dengan aura misterius sambil menampilkan smirk di bibirnya, "Hey bro, kenalin gue Bara Gavaldy ketua Devils Engine. Lo Rifan kan? Gue penantang lo kali ini." Diiringi tangan kanannya yang diangkat di depan Rifan, seolah-olah ingin menjabat tangannya. "Siapin mental lo bro! Lo pasti jadi losers nanti!," Tawa Bara pun menggema membuat semua peserta menoleh ke arahnya.
"Bangsat! Lo pikir lo bakal menang dari gue, nggak akan!," Gumam Rifan dengan raut amarah dan kebencian yang terukir di wajahnya.
***
Lima belas menit berlalu, sekarang pertarungan sengit terjadi antara Reza dengan Glen kanavaro, personil Devils Engine lainnya yang juga mengikuti Drag Race kali ini di lintasan area 3.
Reza yang tak mau kalah terus memacu top speed motor ninja warna merahnya dengan penuh semangat, ya karena mana mungkin ia kalah dengan anggota geng baru yang songongnya minta ampun.
Sementara menjelang garis finish tepatnya di meter 190, pertarungan sangat sengit terjadi antara Rifan dan Bara yang sama-sama tak mau kalah.
"Woi bro! Nyerah aja deh lo!," teriak Bara dengan lantang.
Dengan amarah membara Rifan berteriak, "Bangsat! Gak akan!"
Ternyata malam ini bukan malamnya Rifan, ya tepat di garis finish motor ninja warna hijau lebih dulu menyentuhnya.
Sungguh Rifan sangat kecewa, marah, dan tak habis pikir ada apa dengan motornya malam ini. Tak biasanya ia seperti ini.
Tawa puas dan lantang keluar dari mulutnya, "Hahahaha, bener kan bro kata gue. Lo itu losers!, pecundang yang sok jagoan," sambil mengacungkan jari tengah tepat di depan wajah Rifan "Gue kira bakalan fight sama masternya lintasan-"
"Nyatanya, SAMPAH! Upss, hahaha."
"Iya Bar, udah gue duga sih kalo lo pasti menang," Dimas menambahkan.
Rifan yang terpancing emosi dan amarah lansung mendaratkan satu satu pukulan tepat ke wajah Bara
Bughh...
Darah segar mengalir dari sudut bibir Bara yang membuatnya sedikit merasakan perih.
"Bangsat!" Tak terima Bara pun langsung membalas pukulan itu dengan satu bogeman tepat ke arah perut Rifan.
Bughh ...
Merintih kesakitan sambil memegangi perutnya, "ahhh ... Bangsat ---
"Kenapa lo, sakit? Kalo kalah, kalah aja! Gausah jadi pengecut," sarkas Bara tajam pada Rifan.
Mencoba berdiri dan berjalan ke arah Bara, Rifan sama sekali tak terima harga dirinya di injak-injak seperti ini
" Guee ..." Menatap Bara tajam, "GAK ... AKAN ... PERNAH ... NYERAH ... Bitch!" Tegas Rifan diiringi tatapan kebencian yang tak pernah padam.
The Guntur Boys pergi meninggalkan lintasan tersebut, sungguh anggota lainnya tak menyangka jika seorang Rifan akan kalah, apalagi dengan geng baru yang songong itu ... Ohh, ayolah ini bukan Rifan yang mereka kenal.
Bara POV
Bangsat! Lo belum tau berhadapan sama siapa. Tunggu pembalasan gue. Bahkan berkali-kali lipat lebih sadis dari ini, jangan pernah main-main sama gue Bara Gavaldy, pecundang!
To be continued~
Thanks Readers 💙
Stay Safe Everyone 🙏
Post on 15/12/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Rasa
Teen FictionKisah antara seorang Rifan Algantara sang most wanted sekaligus bad boynya SMA Pelita Bangsa. Dengan seorang cewek cerewet, manja, dan usil yaitu Affya Lestari. Pertemuan yang rumit dan paling tidak diinginkan seorang Rifan. Akankah pertemuan mereka...