Seorang Rifan Algantara salah satu siswa Sma Pelita Bangsa yang sering disebut bad boynya sekolah. Selalu membuat onar yang menghebohkan sekolahnya, itu pasti ulah dirinya dan teman-teman gengnya. Parasnya yang tampan membuatnya sangat percaya diri, apalagi ia juga termasuk siswa berprestasi di sekolah itu. Rifan termasuk cowok yang cuek, dingin, dan keras kepala. Semua sifat itu ia warisi dari ayahnya yang seorang pengusaha di bidang properti yaitu Dika Algantara. Rifan ditinggalkan ibunya sudah sejak ia menduduki bangku SMP, ibunya meninggal karena kecelakaan. Waktu itu Rifan sangat shock, tetapi ayahnya selalu ada bersamanya membuat ia selalu merasa aman.
***
Sinar mentari pagi sudah menyambut hari Senin seorang Rifan Algantara. Ia segera bangun dan siap-siap untuk berangkat ke sekolahnya di SMA Pelita Bangsa yang merupakan salah satu sekolah favorit yang ada di Jakarta.
"Pagi pa," sapa Rifan hangat kepada papanya.
"Iya Fan pagi, tumben kamu semangat banget," kata papanya sambil menyeruput kopi.
"Emm, gak tau tadi Rifan pengen aja bangun pagi sekali-kali," jawabnya sambil duduk untuk sarapan bersama papanya.
"Yaudah sini sarapan dulu sama papa," ucap papanya dengan senyum yang terlukis di bibirnya.
Jam sudah menunjukan pukul enam lebih seperempat. Rifan pun segera berpamitan kepada papanya dan segera berangkat menaiki motor Ninja kesayangannya berwarna hitam itu. Ia menggeber motor itu dengan kecepatan tinggi yang membuatnya cepat sampai di SMA Pelita Bangsa, hanya dengan waktu tiga puluh menit saja. Ia pun segera memarkirkan motornya tersebut dan berjalan ke arah kelasnya yaitu 12 MIPA 3, kebetulan tahun ini memang tahun terakhir Rifan bersekolah di SMA Pelita Bangsa.
"Hey bro, tumben gak telat," sindir Bian dengan nada mengejek.
"Iya lah, bosen gue telat terus haha." jawab Rifan sambil tertawa.
"Oke dahh, selow aja broo," kata Bian sambil menyuruh Rifan duduk.
"Mungkin most wanted sekolah kita ini mau tobat deh yan," sahut Reza sambil tersenyum geli.
"Gila lo, ya gak lah. Gue udah nyaman kayak gini, ngapain juga harus repot-repot berubah," ujar Rifan dengan tersenyum bangga pada dirinya sendiri.
"Yaudah iya deh, gue balik dulu ya bentar lagi kan masuk," celetuk Reza sambil berjalan keluar kelas dan menuju kelasnya yaitu 12 MIPA 2.
Pembelajaran di SMA Pelita Bangsa pun telah dimulai. Rifan yang duduk sebangku dengan Bian Febriano pun juga sedang menyimak mata pelajaran yang diberikan oleh gurunya, meskipun sebenarnya Rifan sudah paham karena ia memang dibekali otak yang cerdas.
***
Waktu pun berlalu cepat sekali. Sekarang Rifan dan gengnya sudah berada di atas roof top sekolah mereka untuk menikmati pemandangan yang indah dan melihat pemukiman warga sekitar. Rifan Algantara, Bian Febriano, dan Reza Ardiansyah mereka sudah berteman sejak duduk di bangku SMP, Maka dari itu persahabatan mereka selalu solid sampai sekarang. Geng mereka dari dulu sampai sekarang selalu disebut The Guntur Boys, itu karena ulah mereka yang selalu menggemparkan seluruh penjuru sekolah mereka."Eh, ntar malem jadi gak Fan?," tanya Bian pada Rifan dengan alis terangkat.
"Night racing maksud lo yan?," tanya Rifan memastikan, sambil sesekali menyesap rokoknya.
"Yayalah Fan. Lo kan udah sering juara sama yang begituan," tukas Bian dengan bangga pada sahabatnya itu.
"Ya mungkin sih yan, kalo gue inget. Gue bosen yang menang gue terus, gaada tantangannya bro." respon Rifan dengan nada sombong khasnya.
"Hahaha sans bro. Kayaknya ntar malem seru deh, katanya ada geng motor baru gitu yang mau nantang lo Fan," terang Reza dengan tawa menggemanya.
"Rifan, Reza, Bian!! Sedang apa kalian disitu? Apa-apaan kamu Rifan? Selalu saja berulah. Siapa yang suruh kamu merokok?, Apalagi ini sekolah Rifan!," sentak pak Roy salah satu guru BK yang sudah hafal dengan tingkah laku The Guntur Boys.
"Yaelah pak masih untung saya cuma merokok disini enggak ngapa-ngapain juga," jawab Rifan dengan nada tenang dan sedikit menentang pak Roy.
"Hehe saya disini mah cari udara segar pak, gerah dikelas terus," ucap asal Bian dengan senyum kikuknya.
"Saya juga kok pak. Tadi itu lagi liat pemandangan indah dari sini lah," gumam Reza dengan menghembuskan nafas pasrah.
"Sudah-sudah. Saya enggak mau lagi dengar alasan kalian bertiga yang selalu berkilah macam-macam setiap melakukan kesalahan. Kalian bertiga ikut saya! Harus benar-benar dihukum memang," tegas pak Roy dengan ekspresi wajah yang sangat kesal, tak habis pikir dengan kelakuan siswa-siswanya itu.
To be continued~
Masih banyak typo bertebaran 🙏
Vote & Commentnya yaa readers 💙
Salam manis author for readers kesayangan 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Rasa
Teen FictionKisah antara seorang Rifan Algantara sang most wanted sekaligus bad boynya SMA Pelita Bangsa. Dengan seorang cewek cerewet, manja, dan usil yaitu Affya Lestari. Pertemuan yang rumit dan paling tidak diinginkan seorang Rifan. Akankah pertemuan mereka...