BAB 14

479 50 5
                                    

Saat makan malam Yunho terus bicara, memuji makanan buatan sendiri yang, katanya, baru kali ini dirasakannya lagi sejak kembali ke Seoul. Dia menceritakan semua gosip: siapa yang terlihat dengan siapa di diskotek mana. Jaejoong menanggapi cuma kalau diminta. Ketika Yunho menanyakan kabar Junsu dan keluarganya dia menceritakan anekdot tentang Yoohwan dan sekaleng cat yang disambut Yunho dengan tawa terbahak-bahak. Jiyool bisa memahami bahasa isyarat yang digunakannya dan menambahkan ceritanya tentang kejadian tersebut. Anak itu ikut tertawa bersama Yunho. Setelah makan Yunho membantu mengangkat piring-piring, tapi Jaejoong menyuruhnya pergi. "Lebih baik kautemani Jiyool," katanya.

"Oke. Aku memang ingin menyampaikan suatu masalah penting padanya," kata Yunho, mengikuti saran Jaejoong dan meninggalkan dapur untuk menemukan anaknya.

Piring-piring sudah dicuci, dan Jaejoong tidak tahu harus melakukan apa lagi untuk menyibukkan diri. Dia sengaja berlama-lama ketika menyiapkan makan malam dan bersih-bersih, tapi sekarang dia tidak punya pilihan selain bertemu Yunho.

Tuhan, beri aku kekuatan, dia berdoa ketika masuk ruang tamu. Bagaimana dia bisa bersama Yunho tanpa jadi bagian dari pria itu? Bisakah dia dekat dengannya tanpa menyentuhnya? Sejak Yunho datang, mengibaskan salju dari mantelnya, dia ingin sekali mendekati dan merasakan pelukannya lagi. Itu sama sekali tak mungkin. Dalam beberapa hari ini dia kemungkinan besar akan menyingkir dari kehidupan pria itu.

Dia sedang memeriksa kunci pintu depan ketika mendengar suara Yunho datang dari kelas. Suara itu bisa didengarnya meskipun angin menderu-deru dan butiran es berdetik-detik mengenai jendela.

"Mom-my," kata Yunho jelas dan menekan setiap suku kata. "Pegang di sini, Jiyool," Jaejoong mendengarnya berkata. "Letakkan jari-jarimu di tenggorokanku. Mom-my. Mom-my. Mengerti? Kau bisa melakukannya?"

"Mau-my," Jaejoong mendengar Jiyool mengatakannya dengan susah payah.

"Ya!" Didengarnya Yunho berseru sambil menepuk punggung si anak. "Hampir benar," katanya.

"Tulisannya seperti ini. M-O-M M-Y, Mom-my. Coba lagi," dorongnya.

Jaejoong menutup mulut untuk menahan seruan sedih yang keluar dari tenggorokannya. Foto-foto itu! Yunho tadi bertanya apakah barang- barang Ahra masih di atas. Dia pasti mengambil beberapa benda untuk membantu menjelaskan pada Jiyool hubungan anak itu dengan wanita di foto-foto tersebut.

"Aku tidak sanggup lagi," desis Jaejoong, dan lari ke atas. Begitu membuka pintu kamar, dia melihat pintu lemari tempat kotak-kotak itu disimpan, sekarang terbuka. Yunho telah memeriksa isi kotak- kotak itu dan mengambil apa yang ingin ditunjukkannya pada anaknya.

Oh, Tuhan, Jaejoong tersedu. Yunho masih mencintai Ahra. Sampai kapan pun. Di alam bawah sadarnya Jaejoong berharap kepulangan pria itu menandakan Yunho telah mempertimbangkan kembali hubungan mereka. Mungkin Yunho ingin pernikahan pura-pura mereka dijadikan sungguhan. Sekarang dia tahu yang sebenarnya.

Dia juga tahu apa yang harus dilakukannya. Tanpa pikir panjang, Jaejoong mengeluarkan koper dari kolong tempat tidur dan mulai berkemas-kemas. Dia membawa yang perlu saja. Dia akan minta Junsu mengirimkan barang-barangnya yang lain belakangan. Saat ini dia bahkan tidak punya alamat.

Setelah selesai, dikuncinya koper dan disorong-nya lagi ke kolong tempat tidur. Dia tidak ingin Yunho mengetahui rencananya.

Kim Jaejoong seorang pejuang. Menyerah bukan-lah sifatnya. seumur hidup hanya sekali dia terpaksa mundur-waktu pernikahannya tidak bisa diperbaiki lagi.

Dia pejuang, tapi kalau kekalahan sudah tak terelakkan, kalau kemenangan di luar jangkauannya, dia tahu cara menyerah dengan terhormat meskipun hatinya terluka. Dia bisa menerima kenyataan bahwa Jung Yunho takkan pernah membalas cintanya. Dia pergi-sekarang. Mumpung dia masih memiliki harga diri.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eloquent SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang