“Uh, selamat malam,” Jaejoong mendengar Yunho berbicara. “Saya –”“Kami tau siapa kau, anak muda. Jaejoong sudah menceritakan segalanya tentang kau pada kami. Istriku ke sana kemari seperti kumbang, memberitahu semua orang bahwa anaknya bekerja pada Jung Yunho.”
“Tak percaya rasanya aku bisa bicara dengan kau langsung. Ibu-ibu di tempat kami pasti akan –”
“Sudahlah, pria ini tidak memakai kemeja dan kita membuatnya kedinginan. Boleh kami masuk, Tuan SI– maksudku, Tuan Jung?”
Jaejoong terpana mendengar percakapan ini. Tubuhnya terpaku di depan sofa. Reaksi pertamanya adalah ingin lari ke atas dan bersembunyi, tapi jarak tangga terlihat dari pintu depan. Tak mungkin dia bisa mencapai tangga tanpa terlihat orangtuanya.
Untuk apa mereka kemari? Mereka akan berpikir atau lebih tepatnya mereka akan tau jika – Apa yang bisa dilakukannya? Dirapikannya mantel Jaejoong sebisa-bisanya dan diusapnya rambutnya yang berantakan. Tidak ada waktu lagi. Yunho sedang membawa orangtuanya ke ruangan ini.
“Mom! Daddy!” Jaejoong berseru dengan kegembiraan palsu dan bergegas melintasi ruangan untuk menyambut mereka. Dia harus bertebal muka kali ini. Jangan kelihatan bersalah, dia memperingatkan dirinya.
“Joongie, anakku sayang. Apa kabar hm?” Kim Kibum memeluk putrinya erat-erat dan Jaejoong tahu ibunya dapat merasakan bahwa dia tidak memakai apa-apa di balik mantel. Diliriknya Yunho dari atas bahu ibunya. Pria itu mengangkat bahu dengan tak berdaya dan tampak agak pucat juga. Rambutnya, Jaejoong melihat dengan gugup sama berantakannya dengan rambut miliknya sendiri. Lebih dari itu, karena Yunho hanya memakai jins yang kancingnya terbuka, hasratnya yang tadi bangkit terlihat jelas. Oh Tuhan!
Ibunya mencium bibirnya yang melembut akibat ciuman-ciuman Yunho barusan. Bisakah ibunya merasakan Yunho di bibirnya? Jaejoong bertanya-tanya dalam hati. Lalu ayahnya memeluknya dan Jaejoong dengan pasrah menerima pelukan sepenuh hati ayahnya itu. Keheningan tidak enak menyelimuti mereka setelah berpelukan, sementara orangtua Jaejoong mengamati ruangan. Suasana sensual terasa jelas, seakan kata itu tertulis di dinding. Musik lembut masih mengalun dari sound system, menimbulkan suasana intim. Nyala api, memandikan ruangan dengan chaya lembut dan menciptakan bayang-bayang, bagai merahasiakan sesuatu. Wadah berisi es untuk anggur dan gelas-gelas setengah kosong menuding mereka seperti jari-jari yang menuduh. Yang paling mencurigakan adalah sofa yang berantakan. Satu alas duduknya tertendang ke lantai saat Yunho menjulurkan kakinya yang panjang.
Kalau saja tidak galau hanya karena situasi ini, Jaejoong pasti senang bertemu orangtuanya. Dia selalu akrab dengan mereka dan tau dia beruntung memiliki orangtua yang selalu menyayanginya.
Dipandangnya sang ibu yang bertubuh mungil tidak sampai sebahu ayahnya. Rambut Kim Kibum yang hitam seperti Jaejoong tapi telah memudar karena usia sehingga warnanya tidak terlalu cerah lagi. Wajahnya bisa dibilang tanpa keriput, kalaupun ada hanyalah keriput karena sering tertawa menunjukkan sifatnya yang periang.
Kim Siwon selalu berdiri tegap dan menjaga sikap. Rambutnya yang berwarna lebih gelap dan mulai beruban disisir rapi ke belakang dari keningnya. Dia memiliki mata kelabu tajam yang tenang dan ramah dan berbicara dengan suara damal menenangkan. Dia mampu menentramkan jemaatnya tapi pendapatnya tentang moralitas tak tergoyahkan, tak peduli zaman sudah berubah.
Kegembiraan awal mereka karena bertemu si putri bungsu berkurang karena pemandangan yang tampak di hadapan mereka. Jaejoong bisa melihat wajah kekecewaan membayangi wajah orang-orang yang disayanginya itu. Hatinya jadi sedih dan dia tau apa yang ada di dalam pikiran mereka. “Kalian sudah berkenalan dengan Yunho, kurasa,” kata Jaejoong karena tidak tau mesti mengatakan apa lagi dan untuk memcahkan kehenigan yang mencekam. “Kenapa kalian kemari? Bukannya aku tidak senang bertemu kalian,” dia buru-buru menambahkan. “Hanya saja aku –”
KAMU SEDANG MEMBACA
Eloquent Silence
FanfictionJaejoong mendapati tugas mengajar Jiyool seorang anak tuna rungu. Ternyata ayah anak itu adalah Jung Yunho seorang aktor terkenal pujaan para wanita.Pekerjaan itu mengharuskan Jaejoong tinggal bersama Jiyool di rumah peristirahatan Yunho. Rupanya Yu...