Kaisar pulang ke rumah kontrakan Kay, membuat adiknya yang kala itu sudah pulang kuliah kaget karena kedatangannya.
"Kakak?" ujar Kay saat melihat Kaisar duduk di kursi tamu di luar. Dia langsung menghampiri Kaisar yang tersenyum padanya.
Kay langsung memeluk Kaisar, dan di balas oleh kakaknya itu. Kaisar mencium puncak kepala Kay karena sangat merindukan sang adik.
"Kakak kapan sampai? Kenapa tidak bilang dulu sama Kay, kan aku bisa jemput kakak?!" Kaisar tersenyum menatap Kay. Dia mengusap kepala Kay dengan sayang, ada setitik rasa bersalah dihatinya. Karena tidak dapat menjaga Kay dengan baik, hingga melakukan perbuatan terlarang bersama atasan tempat Kaisar berkerja.
"Tadi, kakak ada urusan di kantor pusat, jadi kakak di suruh datang kemari, dan mulai sekarang, kakak akan tinggal di Jakarta," mata Kay membulat, binar matanya tampak sangat bahagia, hingga dia memeluk Kaisar lagi, membuat laki-laki itu terkekeh.
"Kakak tidak akan ke Surabaya lagi?" tanya Kay dengan binar bahagia. Kaisar menggeleng.
"Aku sangat menyayangi kakak, ayo kita masuk, Kay akan masak makanan kesukaan Kakak!" Kay membuka pintu rumah kontrakannya itu, lalu membawa Kaisar masuk kedalam rumah kontrakan yang sederhana tapi nyaman tersebut.
"Ayo kak," Kay mengantar Kaisar ke kamar yang berdekatan dengan kamarnya. Dia membuka pintu kamar tersebut, lalu membawa Kaisar masuk kedalam kamar yang sederhana itu.
"Kakak istirahat dulu, Kay tau, Kakak pasti capek kan? Biar Kay masak sebentar," Kay mempersilahkan Kaisar untuk duduk dengan semangat membuat Kaisar menggelengkan kepalanya.
"Tidak usah Kay, Kakak tau, kamu pasti capek kan? Lagipula, kita bisa makan di luar nanti, gaji Kakak masih banyak kalau hanya untuk memberimu makan!"
Kay mengerucutkan bibirnya mendengar perkataan Kaisar, lalu dia menggelengkan kepalanya.
"Tidak mau, pokoknya hari ini Kay mau masak buat Kakak! Sekarang Kakak istirahat dulu, Kay ke dapur sebentar!" Kay berjalan begitu saja saat Kaisar hendak menahannya lagi, membuat laki-laki itu menghela napas.
Sebenarnya, Kaisar memang capek dan lelah, karena jarak antara Jakarta dan Surabaya cukup jauh. Dan dia berangkat dari Surabaya setelah pulang bekerja kemarin, jadi kini badannya sangat lelah, walaupun sudah mengisyaratkan tubuhnya di hotel, karena tidak punya banyak waktu untuk pulang ke rumah kontrakannya bersama Kay.
********
Kay menata makanan yang sudah dia masak dengan hati yang gembira itu di atas meja makan yang ada di dapur. Ayam goreng, sayur asam, dan balado itu dia tata sedemikian rupa. Untung saja dia sudah belanja bahan masakan kemarin, makanya dia bisa memasak ini semua sekarang.
Kay berjalan menuju kamar Kaisar, lalu mengetuk pintu kamar laki-laki itu yang tertutup.
"Kak ... Makanannya sudah siap, ayo makan!" belum ada sahutan dari Kaisar membuat Kay mengernyit.
"Kak ... Kay masuk ya?" masih tidak ada sahutan, akhirnya Kay membuka pintu kamar Kaisar, lalu wanita itu menggelengkan kepalanya, saat melihat Kaisar tengah tertidur pulas setelah mandi tadi.
"Kayaknya Kakak capek banget. Ya udah, nanti aja makannya." Kay berbalik, dia menutup pintu dengan pelan, karena tidak ingin Kakaknya itu terbangun.
Kay berjalan menuju kamarnya, lalu memutuskan untuk mandi, karena sebentar lagi dia akan pergi bekerja.
Kay masuk kedalam kamar mandi di kamarnya, dengan membawa handuk kimono yang ada di tangannya. Wanita itu melepaskan pakaiannya dan menyiram tubuhnya dengan air shower sederhana yang tergantung di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Bastard
RomanceVin bukanlah pria kaku yang datar dan dingin. Dia hanyalah si Casanova Bastard yang posesif pada Kay. Malam panas yang mereka lalui bersama, menjadi awal baru bagi kehidupan Kay. Bagaimana Si Bastard Vin yang selalu mengganggunya, di tambah lagi de...