Thirteen

201 84 688
                                    

"Siapa lo?" tanya Gavin dengan ekspresi datar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa lo?" tanya Gavin dengan ekspresi datar.

"Gue cewek lo, Vin!" teriak gadis itu, wajahnya merah seperti sedang menahan emosi.

"Cewek yang mana?" tanya Gavin lagi sambil menyalakan rokok yang baru saja dia ambil dari kantong hoodie-nya.

Alleta menggeleng tidak percaya. Gavin tidak berbeda jauh dengan Delvin dan sepertinya Gavin jauh lebih playboy.

Lady Killer, tepatnya.

Yah, namanya juga good looking jadi bebas.

"Gavin! Gue hamil dan ini anak lo!" Gadis itu menarik-narik lengan Gavin, tetapi tidak digubris oleh Gavin.

"Bentar gue inget-inget dulu kapan kita lakuinnya." Gavin mengetuk-ngetuk keningnya menggunakan jari telunjuk. "Oh, dua bulan yang lalu, ck! Itu gue lagi mabok dan lo yang nyerahin diri."

Alleta menatap Delvin meminta penjelasan atas apa yang terjadi sekarang. Mengerti arti tatapan itu, Delvin mengangkat bahunya kalau dia juga tidak tahu apa-apa.

Delvin memang tahu Gavin Lady killer, tetapi Delvin tidak menyangka kalau sampai ada yang membuahkan hasil.

"Lo harus tanggung jawab, Vin." liris gadis itu dengan berderai air mata.

"Never! Lo kira gue bego? Gue tau lo udah ngincer gue dari lama, lo sengaja naro obat perangsang di minuman gue waktu itu. And, itu bukan anak gue. Sebelum tidur sama gue, lo udah tidur sama cowok lain. Benar nggak, Celine?" Gavin tersenyum miring melihat Celine mengepalkan kedua tangannya.

Mata Celine beralih melihat Alleta yang berdiri tidak jauh di belakang Gavin. "Lo! Pasti lo ceweknya, kan? Lo juga... udah dipakai berapa kali?"

Plak!

"Kalo ngomong ngotak dikit, Jablay!"

Alleta membulatkan matanya, Allisa menampar keras Celine hingga menimbulkan bekas merah di pipi putih Celine.

"Lo kira teman gue murahan kaya lo? Yang nyerahin diri tidur sama cowo? Cih!" Allisa menatap rendah Celine.

"Aw! Lepasin, Vin. Sakit!" pekik Celine saat Gavin mencengkeram kuat Celine dan menyundutkan rokoknya pada lengan Celine.

"Pergi dari sini, jangan ganggu gue lagi. Atau hidup lo bakal gue bikin lebih berantakan!" bentak Gavin pada Celine dan menghempaskannya kasar.

Alleta yang melihat itu hatinya sedikit tergores, karena Celine juga perempuan, apalagi dirinya sedang mengandung.

"Lo, nggak apa-apa?" Tangan Alleta terulur untuk membantu Celine berdiri, Celine menerima itu dengan baik sebelum akhirnya menarik Alleta.

Friend Or Enemy? [TERBIT].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang