Alleta berjalan di koridor sekolah menuju kelasnya. Saat melewati kamar mandi yang sudah lama tidak digunakan lagi, Alleta ditarik oleh seseorang.
"Diam! Gue nggak macem-macem kalo lo diam!"
"Kita cuman mau ngomong sama lo!"
Alleta menelan salivanya susah payah saat tangan Dian mencengkeram kuat dagu Alleta. "Ka-kalo mau ngomong, gausa pa-paki kekerasan begini."
"Bisa diam, nggak?!" bentak Fira tepat di depan wajah Alleta.
"Lo itu cewek lemah! Bisa nggak, jauhin cowok baru itu?" Dian menatap Alleta penuh arti.
"Gavin? Kenapa gue harus jauhin dia?" tanya Alleta.
Plak!
"Lo itu sok cantik! Lo nggak pantes sama dia!" Tangan Dian menunjuk-nunjuk wajah Alleta membuat Alleta memundurkan wajahnya beberapa senti.
"Gue sama Gavin nggak ada hubungan apa-apa, kok. Gue malah baru kenal sama dia," ujar Alleta berusaha menjelaskan pada Dian dan Fira.
"Bohong, gue yakin nih babu sebenarnya suka sama cowok itu!" celetuk Fira yang berusaha memanas-manasi Dian.
Plak!
Plak!
"Jauhin Gavin! Dia nggak pantes buat lo, yang pantes itu...." Dian menggantungkan perkataannya kemudian memejamkan matanya sebentar, "Yang pantes itu gue!"
"Iya-iya lo yang pantes sama Gavin. Tenang aja, jangan takut kesaing! Gue cuman nggak sengaja nabrak Gavin," ujar Alleta berusaha menjelaskan kembali pada Dian.
"Bohong! Dian, lo tau kan nih cewek polos-polos licik!" Fira beralih menatap Alleta, "Waktu itu lo juga pulang bareng Gavin, kan?" Hasutan Fira membuat Dian mengepalkan tangannya.
Bugh!
Dian memukul wajah Alleta hingga membuat Alleta oleng ke samping.
Bugh!
Merasa belum puas Dian juga menendang perut Alleta.
"Lo! Gue peringatin sekali lagi, jauhin Gavin!" teriak Dian sambil menarik rambut Alleta kuat.
Jedak!
Dian membenturkan kening Alleta ke wastafel membuat darah segar keluar.
Merasa sudah melemahkan Alleta, Dian tersenyum bangga karena lagi-lagi Alleta tidak berani melawan.
Alleta hanya meringis kesakitan tangan kanannya memegang perut, sedangkan tangan kirinya memegang kepala yang sedikit pusing akibat dibenturkan Dian.
Brak!
Napas Allisa tersenggal-senggal, dadanya naik turun, tangannya mengepal kuat saat melihat keadaan Alleta yang tidak baik-baik saja.
"Lo budek apa conge, hah?!" teriak Allisa menghampiri Dian dengan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Or Enemy? [TERBIT].
Teen Fiction(SIAP-SIAP MENGURAS EMOSI) Sebagian part sudah dihapus demi kepentingan penerbit, siapa suruh tidak baca?:v beli novelnya supaya bisa baca. Tema: FRENEMY. Kita adalah dua orang yang saling menyakiti dan tersakiti, baik secara sadar ataupun tidak. ...