23

1.2K 215 9
                                    

Sesuai keinginannya, Amanda akan pulang ketika jam di ponselnya menunjukkan pukul sepuluh, karena di alam kucing tidak tahu sekarang jam berapa. Semua keluarga kerajaan, para pelayan beserta penjaga memenuhi halaman depan istana untuk melihat ia berpamitan.

"Kami sangat berterimakasih padamu, dan sungguh kami merasa sedih kau harus meninggalkan kami. Kau manusia yang baik hati." ucap Sancheng sebelum dirinya pergi.

Amanda tersenyum menatap Raja Sancheng yang baru saja memujinya. Yang lainnya juga tersenyum, terutama Winwin yang merasa senang karena telah berhasil mengubah pandangan bangsa kucing terhadap manusia dan juga kucing peliharaan.

Amanda pun berpamitan untuk pulang, dan saat itu pun ia di peluk oleh Jieye yang membuat Amanda mengulum senyum atas perlakuan Jieye terhadapnya yang memperlakukannya dengan hangat.

"Alam kucing selalu terbuka untukmu, kau bisa datang kesini semau mu dan kami pasti akan senang melihat kedatangan mu." ucap Jieye sembari menangkup pipi Amanda.

Amanda mengangguk seraya tersenyum.

Winwin, Yangyang, Ten, Kun tersenyum sedari tadi pada Amanda. Sayangnya mereka tak bisa memeluk Amanda seperti Ibunya yang memeluk Amanda barusan.

"Amanda selamat tinggal..." Yangyang melambai-lambaikan tangannya untuk Amanda. Yangyang tersenyum memperlihatkan giginya yang membuat Amanda tersenyum. Senyuman Yangyang terlihat sangat unik.

"Selamat tinggal..." balas Amanda ikut melambai-lambaikan tangannya, tidak hanya untuk Yangyang saja melainkan untuk semuanya.

Dan saat mata Amanda bertemu pandang dengan mata Winwin, membuatnya teringat pada saat dimana ia pertama kali melihat wajah polos itu. Laki-laki kucing yang menggemaskan yang ia beri nama Winwin. Amanda tersenyum kepada Winwin.

Winwin membalas senyuman Amanda dengan senyuman manis miliknya, tapi kemudian bahu Yangyang menyenggol bahu Winwin. Membuat Winwin kesal karena telah mengganggunya yang sedang tersenyum kepada Amanda. Winwin menatap adiknya yang seolah matanya mengatakan 'apa?' pada adiknya itu.

"Tidak ada rencana untuk mengantarkannya pulang, Kak?" tanya Yangyang dengan berbisik.

"Kakak belum menyatakan cinta padanya." lanjut Yangyang.

"Aku tidak bisa, aku tidak berani." balas Winwin. Sebenarnya ia akan melakukan itu tapi ia tidak ingin memberi tahu siapapun dulu.

"Kenapa?" tanya Yangyang.

Winwin menggeleng, tidak mau menjawab pertanyaannya.

Yangyang menyenggol bahu Winwin kembali.

"Ayolah Kak.." rengek Yangyang membuat Winwin sedikit risih.

"Iya! Memang aku akan melakukannya!" tak ingin merasa risih akhirnya Winwin mengatakan yang sebenarnya pada Yangyang. Winwin mendengus saat Yangyang terlihat senang dan tertawa kecil padanya. "Janji ya..." ucap Yangyang.

"Hmmm..."

"Kalau begitu aku pulang, selamat tinggal." pamit Amanda lagi dan bergegas pergi. Namun satu langkahnya tertahan saat Winwin memanggil namanya.

"Amanda!" Amanda menoleh menatap Winwin bingung.

"Aku akan mengantarmu." ucap Winwin tersenyum.

Funny Cat ; WinwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang