22.02
"Amanda kau masih ingat dengan moment tak terlupakan itu kan?" tanya Winwin memastikan.
"Astaga iya aku tidak akan lupa." balas Amanda yang sudah sangat mengantuk itu. "Kenapa kau belum tidur?"
"Awas ya jangan lupa.. um.. aku belum mengantuk," kata Winwin.
Amanda tahu Winwin terlalu bersemangat tentang rencana konyolnya yang ia sebut moment tak terlupakan itu, saking terlalu bersemangatnya membuat Amanda tak habis pikir. Kucing ini memang benar-benar menguji kesabarannya. Tapi ia harus apa, dia hanyalah kucing. Apalagi dia sangat lucu.
Amanda sedikit tersenyum memikirkan semua itu.
"Shh sini tidur!" Amanda menarik Winwin untuk tidur di kasur bersamanya.
"Aya!" kaget Winwin yang tiba-tiba ditarik begitu saja. Bukan hanya itu, Winwin kaget karena jarak dirinya dan Amanda sekarang sangatlah dekat. Winwin gugup.
Amanda menutup mulut Winwin dengan telapak tangannya, "Diam lah dan tidur!" titah Amanda.
Winwin tersenyum dibalik telapak tangan milik Amanda,
"Amanda lucu juga" batin Winwin.
"Tiduurr"
Amanda tahu Winwin belum tentu tidur.
"Iya aku tidur. Selamat tidur, mimpi indah."
"Hmmmm."
***
Keesokkan harinya. Amanda mengajak Winwin ke suatu tempat. Kucing itu tak bisa diam dari tadi, sampai akhirnya kali ini kucing itu bisa diam.
"Hei? cepatlah,"
"O iya iya"
Amanda memperhatikan Winwin yang dari tadi melihat-lihat ke sekitarnya. Sampai membuat jalan kakinya menjadi lambat.
"Hei? Kenapa?" tanya Amanda. Ia tahu Winwin sangat aneh dengan tempat ini.
"Whoaa ini tempat apa Amanda?" tanya Winwin dengan takjub ketika melihat wahana-wahana dan suasana sekitar yang begitu ramai.
"Di alam kucing sama sekali tidak ada yang seperti ini." lanjutnya.
Amanda terkekeh dengan ekspresi Winwin saat ini. "ini tempat hiburan, kita sekarang berada di Dufan." jawab Amanda dengan senyum.
"Dufan?" tanya Winwin terasa aneh.
"Yap, dunia fantasi..." ujar Amanda di depan telinga Winwin. Winwin langsung merasa takjub sekaligus tertarik dengan kalimat itu.
"Whoaah?"
"Untuk itu lah aku mengajakmu kesini, kau pasti belum pernah melihat ini sebelumnya, iya kan?"
Winwin mengangguk. "Ini yang pertama kalinya. Amanda tinggal di alam manusia, Amanda pasti sering kesini kan?"
"Sudah pasti." jawab Amanda dengan sombong.
"Amanda membuatku iri saja." gumam Winwin menatap Amanda dari ujung matanya.
"Aku 'kan sedang mengajakmu kesini, ini adalah moment tak terlupakan untukmu. Hmmm,, tunggu apa lagi ayo kita bersenang-senang!!" Amanda langsung membawa tangan Winwin dengan menggenggamnya erat, lalu membawanya untuk mendekati wahana-wahana disana.
Sedangkan Winwin merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Hatinya berdesir saat Amanda menggenggam tangannya dengan erat, yang tanpa sadar hal itu membuat sebuah kurva tercetak di wajah tampannya. 🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
Funny Cat ; Winwin
Fanfiction[selesai] Berawal dari Amanda yang menemukan seekor kucing di sebuah gang, lalu ia membawa kucing itu pulang untuk di obati karena kakinya terluka. Tapi kemudian Amanda dikejutkan dengan kucing itu yang bisa berubah wujud menjadi manusia yang tampan...