Siang ini Amanda memutuskan untuk tidak pergi kuliah, alasannya karena ia baru saja menemukan seekor kucing lucu yang sama pada saat itu, yang tak lain ternyata itu adalah Winwin. Amanda sungguh senang setelah ia akhir-akhir ini selalu berharap Winwin kembali.
Amanda memegang telapak tangan laki-laki tampan di sampingnya yang tampak terlihat bahagia. Bagaimana tidak bahagia, saat ia datang Amanda sudah lebih dulu terlihat bahagia. Itu artinya sudah tidak sulit baginya untuk mendapatkan wanita yang ia cintai.
Amanda masih belum percaya, dan sekarang ini ia hanya ingin terus menerus bertanya seperti ini, "Winwin kenapa kau kemari? Kau pasti merindukanku 'kan?" tanya Amanda dengan percaya dirinya sembari memegang telapak tangan Winwin yang hangat itu. "'Kan 'kan???"
Winwin tersenyum manis seraya mengangguk. Lalu kemudian ia membalikkan telapak tangannya menjadi ia yang memegang telapak tangan Amanda. "Sangat merindukan Amanda." ujarnya membuat Amanda tersenyum.
"Tapi ada tujuan lain kenapa aku kesini," sambung Winwin.
"Apa itu?" tanya Amanda penasaran.
"Mendapatkan cintaku." jawab Winwin lalu tersenyum.
Amanda cukup terkejut, "Siapa?" Amanda langsung bertanya.
Dimata perempuan itu sudah terlihat kecemburuan setelah mendengar Winwin kesini untuk mendapatkan cintanya.
Apakah setelah ia tidak membalas perasaan Winwin saat itu membuat Winwin berpindah ke lain hati? Winwin mencintai wanita lain? Apakah ini yang disebut karma?
Winwin menurunkan alisnya, sedikit kecewa karena perempuan di sampingnya ini tidak peka. Siapa lagi kalau bukan dirinya? Tapi rasanya akan seru jika ia sedikit berbohong, ia jadi bisa tahu perasaan Amanda sebenarnya padanya bagaimana.
Winwin tersenyum, "Ada... wanita cantik." gumam Winwin.
"Sepertiku?" tanya Amanda.
Winwin menatap Amanda menimang-nimang, kemudian menggeleng. "Tidak. Wanita itu sangat cantik, tidak ada yang menandingi kecantikannya."
Mata Amanda rasanya sudah perih, bahkan matanya sudah berkaca-kaca, ingin menangis. Tapi ia tidak mau menangis di hadapan Winwin, jadi ia berusaha sebisa mungkin untuk menahannya.
"Oh iya, apakah Amanda bisa membantuku?" tanya Winwin dengan wajah polos.
"Membantu apa?" tanya Amanda. Terlihat jelas, tadinya ia yang terlihat sangat bahagia sekarang terlihat biasa saja.
"Membantuku mendapatkan wanita cantik itu. Amanda tahu 'kan aku tidak ahli dalam hal cinta. Bahkan aku pernah mengungkapkan perasaan cintaku tapi tidak sesuai dengan keinginanku. Jadi aku tidak ingin hal itu terulang lagi untuk yang kedua kalinya." ucap Winwin menyindir Amanda dengan polosnya.
Hati Amanda rasanya seperti tergores sebuah pisau tajam, walau ia tahu Winwin tidak bermaksud untuk menyinggung dirinya, tapi Amanda tidak mempermasalahkan hal itu. Tapi jujur hatinya terasa sakit dan membuat dirinya bertanya pada dirinya sendiri, 'kenapa aku saat itu tidak membalas perasaan Winwin jika akhirnya akan seperti ini hah?' seperti itu.
"Amanda, Amanda? Amanda mendengarkan aku bicara 'kan?" tanya Winwin menyadarkan Amanda yang sedang melamun, membuat Amanda langsung tersentak.
"Eh iya, bicara apa barusan Win?" tanya Amanda.
Winwin menghela nafas pendek, "Bicara panjang lebar tidak didengarkan." ucap Winwin kemudian pura-pura marah.
"Iya Winwin maaf, maaf ya." Amanda mencekal lengan Winwin dengan meminta maaf. Tapi Winwin malah melepaskan tangan Amanda dan menjauhkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Funny Cat ; Winwin
Fanfiction[selesai] Berawal dari Amanda yang menemukan seekor kucing di sebuah gang, lalu ia membawa kucing itu pulang untuk di obati karena kakinya terluka. Tapi kemudian Amanda dikejutkan dengan kucing itu yang bisa berubah wujud menjadi manusia yang tampan...