special mother's day || part 1

181 9 8
                                    

Hey ho semua, apakabar? Setelah saya hiat untuk beberapa juta tahun, kini untuk di penghujung tahun saya akan melanjutkan menulis meski akan dengan jarak yang agak panjang karena jujur saya males ngetik padahal ide dah tumpah kemana mana, tapi rasanya mau ngetik aja kayak lagi disuruh beli mentega ke warung sama emak waktu lagi enak enaknya tiduran. Jadi yah begitulah alasanku hiat 😂 baiklah mari kita mulai



Saint Seiya milik Masami Kurumada









------------------------------------
Part 1:

Perencanaan
-------------------------------------

Di pagi hari yang indah, terdapat keluarga bahagia yang sedang berkumpul(bukan)untuk merayakan sesuatu yang spesial bersama namun mereka sedang sibuk sendiri sendiri. Saori dan Seiya sedang mengerjakan tugas tugas mereka yang menumpuk, kouga bermain dengan hp nya sambil senyum senyum sendiri entah karena apa, sedangkan Aria sedang melihat laptop untuk (coret)mengerjakan tugasnya(coret) membeli sesuatu di toko online.

Karena pemandangan itu, pada akhirnya kouga meletakkan hp nya dan mendekati Aria yang sedang asyik memilih milih baju.

"Aria ... Apakah kau ingat hari ini hari apa?" Tanya kouga. "Ya, aku ingat. Hari ini hari Minggu kan?" Tanya Aria dan langsung digeleng oleh kouga. "Bukan, coba kau pikirkan lagi" ujar kouga. Dan setelah beberapa saat, Aria pun menyadari hal tersebut dan langsung bangun dan mengejutkan kouga, Seiya dan Saori yang saat itu sedang melihat dokumen.

"Ada apa Aria?" Tanya Saori.

Aria pun ingin menjawab namun kouga pun membungkam mulutnya lalu Aria pun yang tingkat kepekaan nya lumayan bagus pun hanya mengangguk pelan ke arah kouga.

"Tidak ada apa-apa Bu" ujar Aria pelan.

Mengikuti permintaan Saori, kouga dan Aria pun memanggilnya dengan sebutan ibu. Awalnya kouga, Aria dan Seiya menolak ide tersebut. Tunggu, mengapa Seiya juga menolak? Karena saat itu Saori pun memerintahkan kouga dan Aria untuk memanggil dirinya ayah, makanya Seiya pun langsung menolak gagasan tersebut dengan alasan saya tidak layak dengan itu namun pada akhirnya karena keputusan Saori-san nya adalah hal yang mutlak dan harus dijalankan oleh para bawahannya alias para saint nya maka Seiya pun mengalah dan itulah sejarah singkat mengenai bagaimana kouga dan Aria memanggil kedua orang yang sering kali di jodohkan dengan alasan yang tidak jelas tersebut dipanggil ayah dan ibu.

"Ahh ... baiklah nak, kalau ada apa-apa aku tidak keberatan untuk mendengarnya" ujar Saori lalu Aria pun mengangguk sebagai jawabannya lalu Saori pun kembali mengerjakan tugas nya. "Ayah" panggil kouga lirih. Seiya yang merasa dipanggil pun melirik ke arah kouga lalu kouga pun memberi isyarat padanya untuk pergi mendekatinya. Seiya pun mengikuti permintaan kouga lalu setelah dekat dengan kouga, Seiya pun ditarik keluar dari kuil Athena yang ditempati mereka ke kuil sagittarius.

"Hey hey kouga, ada apa?" Protes Seiya karena jujur, menurutnya ketika tangannya ditarik seperti itu sangat sakit. "Jangan bilang bahwa ayah juga melupakan hari ini" ujar kouga lalu Seiya pun kebingungan. "Hari ini? Hari ibu?" Tanya Seiya dan hati kouga pun berbunga-bunga karena ia tahu ayahnya adalah orang yang sangat susah dijelaskan tentang suatu hal, maka nya ketika ayahnya mengerti duluan ia pun merasa senang.

"Ingin rasanya memeluk tapi harus jaga image" pikir kouga.

"Lalu mengapa ayah tidak merayakannya?" Tanya kouga dan Seiya pun mendekatinya lalu menepuk pundaknya perlahan. "Ayah tidak akan bisa merayakan itu dengan ibu ayah karena ibuku sudah lama pergi, jadi percuma merayakannya" ujar Seiya lirih. Seketika perasaan kouga pun runtuh dan menjadi bersedih. "Apakah ayah tidak akan merayakannya dengan ibu sekarang?" Tanya kouga. "Bagaimana caranya aku dapat merayakannya ketika ibumu itu selalu berkutik dengan pekerjaannya yang menumpuk itu" jelas Seiya kepada kouga.

Kouga pun sebenarnya tahu mengapa Seiya tidak bisa merayakannya. Ya itu, karena tugas Saori selaku ibunya yang tidak akan pernah habis sampai kapanpun. Kouga pun merasa ibunya itu lebih memerhatikan pekerjaannya daripada mereka. Kouga selalu berkata hal tersebut pada Aria atau istilah kerennya adalah curhat. Namun, jawaban Aria pasti akan selalu sama.

"Ibu melakukan ini juga untuk kita, kouga. Jadi sabar saja"

Kouga tahu;

Tapi sesekali ia ingin menjadi egois dan memaksa ibu angkatnya itu untuk bermain dengannya atau hanya sekedar bercengkrama ringan saja. Namun, kouga tidak pernah mempunyai keberanian sebesar itu;

Pada akhirnya kouga akan lebih sering bermain dengan teman-temannya dibandingkan menghabiskan waktu dengan Saori.

"Ayah, apakah untuk tahun ini kita bisa merayakan hari ibu bersama ibu?" Tanya kouga.

Seiya sebenarnya ingin menjawab tidak bisa, namun melihat bagaimana kouga memandangnya, seketika perasaannya sangat merasa kasihan pada kouga. Namun jawabannya tetap mantap;

"Tidak bisa"

Kouga awalnya sempat kecewa namun ia mengerti alasannya. Dan pada akhirnya ia tetap memikirkan cara agar ibunya itu dapat berhenti sejenak dan dapat merayakan hal kecil dengan keluarganya meski hanya sebentar.

Setelah beberapa lama berpikir, akhirnya kouga mendapatkan suatu ide. Kouga pun langsung menyuruh Aria dan Seiya yang berada disampingnya untuk mendekat dan ia pun mulai membisikkan rencananya pada kedua keluarganya tersebut.

"Apakah kau yakin kouga? Ia tidak akan bisa mengerjakan pekerjaan saori-san, karena aku yakin tidak akan ada yang tahan mengerjakan pekerjaaan yang sangat banyak tersebut selain Saori-san" ujar Seiya.

Mungkin terdengar lebay ketika kalimat mencapai tidak akan ada yang tahan mengerjakan pekerjaan yang sangat banyak karena memang pekerjaan Saori tidak ada habisnya bahkan, dulu ketika Saori melakukan kecerobohan sehingga membuat pekerjaannya menumpuk 2 bulan, tumpukan tugasnya sudah hampir memenuhi ruangan tempat tinggal Saori. Saat itu, Seiya sangat mengingatnya. Untuk menyelesaikan tugas tersebut, dirinya, Fudo, Harbinger harus merelakan tidur siang dan tidak malamnya hanya untuk membantu memeriksa tugas tersebut.

"Tidak apa-apa ayah, kan ada Kiki" ujar kouga. "Itu bisa dicoba kok ayah" ujar Aria pelan. Seiya seketika melihat kearah Aria. "Tuh kan, adikku yang manis ini saja membelaku" gurau kouga. Pada akhirnya Seiya menyerah lalu menyetujui rencana tersebut.

To Be Continued

--rencana apakah yang dibuat oleh kouga?

Saint Seiya One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang