Ikki: happy Phoenix day

364 17 10
                                    

Saint Seiya Omega milik Toei Animation/BOA











Dipagi hari yang cerah di kuil leo (ceritanya seluruh saint legendaris udah jadi gold saint kecuali shun)

Ada seorang yang sedang duduk termenung sambil membayangkan gadis yang ia cinta (tapi udah mati //plak) yah.. kalian tau lah siapa lagi karakter yang jones karena ceweknya mati duluan sebelum ditembak. Siapa lagi kalau bukan si Phoenix Ikki yang kini sudah menjadi gold saint leo dan sekarang dia juga udah punya rumah yaitu di kuil leo.

Lalu datanglah sang adik yang bernama Shun yang gender nya masih dipertanyakan, dan jika kalian mau menyalahkan seseorang maka salahkan Masami Kurumada karena menciptakan karakter yang imut banget kalau di jadiin fanart, kalau di film asli sih gak imut ya kata aku (kecuali di omega) dan setelah itu Ikki pun bertanya "kenapa?" Dan Shun pun melihat ke arah Ikki.

"Ni-san.. main yuk" kata Shun dan Ikki pun bingung dan setelah itu Shun pun menutup matanya dan pergi.

Di kuil sagittarius

Ada seseorang yang tertidur di sofa kuil, dia memakai pakaian berwarna merah dan berambut cokelat. Siapakah dia? Yaa kalian sih udah bisa nebak ya, siapa lagi kalau bukan pemiliknya sendiri, si seiya ini.

Dan datanglah shiryu bersama ryuho yang sama sama berteriak membangunkan Seiya sambil berkata "bangunlah!! Kita akan mempersiapkan 'itu' " kata mereka berdua lalu Seiya pun tidak merespon dan hanya berbalik sambil menggaruk tangannya yang udah lecet karena digarukin mulu. Lalu karena kesal mereka pun memanggil kouga dan akhirnya kouga pun membangunkannya dengan cara yang agak kejam, ya.. apalagi sih kalau bukan di pukul pakai ryu seiken (😂😂) lalu Seiya pun terbangun dan berkata "apakah ada musuh? Kok dia pakai jurusku?" Tanyanya dan mereka bertiga pun tertawa bersama.

Di suatu tempat

Terlihat Shun yang masih membawa Ikki yang matanya tertutup sambil diikat di nebula chain dan setelah itu mereka pun sampai ke tempat yang Shun maksud dan setelah itu shun membuka ikatan mata sang kakak dan setelah itu Ikki membuka matanya dan terlihat tempat yang ingin adiknya kunjungi itu adalah..

Pulau orphan

"Hey.. kenapa kau membawa kakak ke sini?" Tanya ikki dan setelah itu Shun berkata "kita diundang oleh Saori dan yang lain untuk bermain ke pulau sini" dan Ikki pun memandangi adiknya dengan mata piring dan setelah itu dia pun membiasakan lagi besar matanya dan akhirnya dia pun bilang "yasudah.. lagian juga kita sudah dberada disini" dan Shun pun tersenyum lalu mereka pun memasuki rumah Saori.

Di dalam

"Selamat datang, Shun.. Ikki.." sambut Saori dan Ikki pun melihat bukan hanya Saori saja yang ada disini, melainkan ada souma, hyoga, yuna dan Marin. "Haha.. Ikki ternyata kau mau ikut juga ya.." kata Marin dan Ikki pun menahan amarahnya kepada guru sang kuda yaitu sang elang (?) Dan setelah itu mereka semua duduk dan menyeruput tehnya masing masing.

"Hmm.. mengapa kalian mengundang Shun kemari?" Tanya ikki sambil menyeruput kopinya dan Saori pun berkata "tak apa.. lagi pula kita bisa bermain karena tidak ada perang lagi ya kan?" Tanya Saori dan Ikki pun mengangguk dan melanjutkan meminum kopinya itu.

Di kuil leo

"Kita harus memasang ini.." kata shiryu dan terlihat raki membawa pinata berbentuk Phoenix. Buat apakah pinata itu? Yah.. lihat nanti aja oke 👌👌

Back di pulau orphan

"Baiklah, karena semua orang sudah selesai dengan minuman mereka masing masing, apakah kalian ingin bermain?" Tanya Marin dan sebelum Ikki menolak, Shun pun berkata "yasudah deh Marin-san.. lagipula hari ini hari yang cerah untuk bermain" kata Shun sambil tertawa kecil dan saat melihat kakaknya, dia pun merasakan hawa dingin dari kakaknya yang mulai menusuk kulit putih mulus bak pantat hades (?) Lalu hyoga pun berkata "yasudah.. apa yang akan kita mainkan?" Dan Saori pun langsung nyamber "bagaimana kalau kita main ke kota?" Tanyanya dan semua orang pun setuju dan akhirnya mereka pun berangkat ke kota menggunakan perahu.

Di kota

"Kita mau main ke mana?" Tanya Yuna dan souma pun mempunyai sebuah usul "bagaimana kalau kita jalan jalan mengelilingi pasar?" Tanyanya dan semua orang pun setuju dan Ikki hanya pasrah mengikuti mereka saja dan setelah itu mereka berjalan ke pasar yang tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang ini.

Lalu saat mereka sedang membeli kue untuk para saint yang lain, tiba tiba Ikki melihat Seiya dan kouga yang sedang membeli kebutuhan pesta dan mendekati mereka berdua.

Di bagian Seiya dan kouga

"Hmm.. apa yang harus kita beli ya?" Tanya kouga "kita beli saja hiasan gantung, lagipula raki sudah membuat pinata itu" kata Seiya dan kouga pun mengatakan pada tukang jualannya apa yang mereka butuhkan dan mereka tidak sadar ada Ikki yang sedang mengendap endap lalu saat Seiya dan kouga selesai berbelanja dan menghadap kebelakang, mereka pun melihat Ikki.

"O-oh.. h-h-hi Ikki" kata Seiya dan kouga tersenyum dan Ikki pun bertanya dengan nada dingin "apa yang kalian berdua lakukan disini? Bukannya tanganmu sedang luka? Seiya!" Tanya ikki dan si kuda itu pun tersenyum lalu menggendong kouga dan berlari dengan kecepatan cahaya sampai Ikki tidak bisa melihat ke arah mana Seiya berlari tadi.

Dan karena korban pertamanya (?) Lolos, dia pun kembali ke kerumunan dan mereka pun kembali menikmati suasana siang hari di kota athens.

Sore harinya

Saat ini pun Ikki diajak oleh Shun dkk untuk ke kuil leo agar mereka bisa bermain PS yang baru Ikki kemarin setelah digajih sama Saori selama 35 tahun. Dan saat berada di kuil leo, Ikki pun tidak bisa melihat apa apa karena matanya masih nutup. Bukan..

Karena matanya ditutup dengan kain oleh Shun dan Ikki pun dibawa masuk ke dalam kuilnya dan saat dibuka matanya, semua orang pun langsung berteriak.

"HAPPY BIRTHDAY IKKI!" dan Ikki pun langsung ingat, bahwa hari ini adalah hari terburuk nya. Kenapa? Karena dia pasti akan ditagih PU oleh teman temannya (bukan, itu mah sekolah author) dan setelah itu Ikki menerima banyak kado dari satu sanctuary dan itu adalah hari paling bahagia yang pernah Ikki jalani.

The End

Saint Seiya One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang