Milo and Camus: duka sang teman

520 31 3
                                    

Hi semuanya, jadi untuk judul cerita dari kisah ini, dan sekaligus dengan bab nya saya sudah rombak jadi biar gak bilang aneh lah apa lah (meski gak ada yang bilang begitu, cuman gara-gara author ngerasa aneh aja 😁)

Jadi untuk kali ini, saya akan menempatkan cerita ini pada latar saat saint seiya original, dimana setelah selesai pertempuran ke 12 kuil sanctuari (versi saya untuk bab ini, bukan resmi dari Masamasi Kurumada ya) nah, mari kita langsung saja...

_++-++_

Saint Seiya milik Masamasi Kurumada

-__++__-

Mulai
.
.
.

Di malam hari, di sanctuari kini sedang terjadi hujan yang deras...

Lewatlah seorang yang memakai baju biasa dengan membawa sepucuk bunga tulip dan mengarah ke pemakaman sanctuari yang disediakan khusus suntuk para saint yang telah tiada.

Ya, orang ini bernama Milo, sang pria yang menyandang nama Scorpio gold saint. Kini sedang berduka karena teman karibnya sejak kecil telah tiada oleh muridnya sendiri.

Camus namanya, sama seperti Milo yang seorang saint, camus menyandang nama aquarius gold saint. Kini telah berada disamping sang penguasa karena mengorbankan dirinya demi sanctuari, dia dikalahkan oleh muridnya sendiri untuk memperkuat muridnya.

Namun ia tidak berfikir bahwa akan ada yang sedih atas kematiannya itu.

Tidak lain dan tidak bukan, dia adalah sahabatnya sendiri, teman yang selama ini berada di sampingnya sebagai sahabat dan penyemangatnya ketika kecil. Teman yang selama ini di cari-cari oleh orang, teman yang setia tanpa pandang bulu. Ya, dia adalah Milo sendiri.

Bahkan ketika temannya sudah tiada pun dia masih tetap berada di sampingnya, seperti sekarang.

Kini sudah 5 hari semenjak kematian dari sahabatnya itu, namun ia tetap berada disamping pemakamannya, dia hanya kembali ke kuilnya ketika dipaksa oleh saint gold yang lain (yang masih hidup ya) dan kemarin pun sampai dipaksa oleh Athena sendiri untuk kembali, dan akhirnya dia pun menurutinya dan kembali ke kuilnya, namun hari ini dia kembali.

Dia selalu memandangi pemakaman itu seolah dia berharap agar temannya itu akan dihidupkan kembali dan akan bersamanya selamanya, namun harapan itu sirna karena hyoga selaku murid dari camus pun mendatanginya dan berkata...

"Jangan terlalu berharap, tidak mungkin orang mati akan hidup kembali" katanya dan Milo pun hanya mengangguk setuju namun pandangannya sangat mengasihankan, seperti tidak makan, minum dan hanya meratapi nasibnya saja, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk berbicara lagi.

"Huh.. hyoga.." panggil Milo dan hyoga pun menengok ke arahnya "apakah kau tidak merindukan camus gurumu?" Tanya Milo dan hyoga pun hanya menunduk dan setelah beberapa lama dia pun menengok lagi ke arah Milo dengan mantap dan berkata "aku tidak akan merindukan guruku yang b**** ini, kita adalah saint, dan memang takdir saint untuk kehilangan sesuatu yang dia cintai, namun itu tak apa karena pasti di hari esok sesuatu akan datang lagi pada kita" katanya dengan panjang lebar, dan atas jawaban itu pun Milo menjadi terkejut dan menunduk lagi.

Dan keheningan sejenak pun melanda mereka berdua didepan pemakaman guru dan teman mereka.

Dan setelah beberapa lama, Milo pun menatap ke arah hyoga dengan mantap dan berkata "kau benar, kita adalah saint, kau pergilah duluan, nanti aku akan menyusul" kata Milo dan hyoga pun terkejut, sebelum bertanya, Milo pun sudah menjawabnya.

"Aku tau kau pasti ke sini untuk membawaku kan? Bukan untuk menengok gurumu" katanya dan tersenyum, hyoga pun lega dan dia pun ikut tersenyum dan mengangguk lalu pergi duluan.

Setelah hyoga pergi cukup jauh, Milo pun memandangi makam dari temannya itu dan tersenyum sambil meletakkan bunga yang dia bawa itu.

"Camus, lihatlah.. muridmu sudah dewasa" kata Milo berbicara pada malam camus "aku akan pergi, dan mungkin aku tidak akan kembali lagi, tapi aku yakin pasti suatu saat kita kan bertemu lagi, benar kan camus?" Tanya Milo lalu tersenyum dan dia pun melanjutkan perkataannya sambil berdiri.

"Aku akan pergi, sampai jumpa camus, semoga kita cepat bertemu" kata Milo lalu pergi. Dan beberapa lama setelah Milo pergi, arwah camus pun muncul dan berkata...

"Ya, kita pasti akan bertemu lagi" katanya lalu arwah itu menghilang seperti tertiup angin.

The End

Gimana kisah kali ini? Sedih gak? Kalau sedih jangan lupa klik bintang di bawah ya, sampai jumpa lagi di next story.

Bye bye

Saint Seiya One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang