Ayam Pegar Tepung Krispi

3.7K 507 113
                                    

Xiao Zhan menenggelamkan separuh wajahnya saat tubuhnya sudah sepenuhnya berada di dalam air. Pria itu berlanjut bermain dengan permukaan air-meniup gelembung-gelembung busa-sementara Wang Yibo sedang asik memijat kepalanya setelah pertempuran keduanya.

Punggung Xiao Zhan beralih menyender pada dada Wang Yibo dengan posisinya yang dipangku pria bermarga Wang itu dan pentungan kentongan yang masih setia dalam bilah bambunya. Walaupun memang sebenarnya sedikit tidak nyaman jika dibiarkan seperti itu tapi Xiao Zhan lebih menikmati pekerjaan sang pacar yang sekarang sudah selesai memijat kepalanya yang penuh busa sampo.

Wang Yibo meraih gagang shower kecil di samping bath-up dan membantu Xiao Zhan membilas kepalanya. Setelah selesai pria itu lalu menyiram punggung Xiao Zhan hingga bagian depan tanpa lupa mengusap sisa-sisa busa yang menempel hingga tubuh putih nan mulus itu kembali bersih seperti semula.

"Yap! Selesai Tuan Putri Wei. Sekarang giliran Lan Er Gēgē ini yang mandi-AKHHH!" Wang Yibo memekik ketika jitakan cukup keras mengenai tempurung kepalanya. "Kenapa dipukul?!" pria itu tidak terima.

"Jangan banyak bicara mangkanya, selesaikan mandimu. Aku tidur dulua-ahhh~ Yibo hentikan jangan di situ nanti bekasnya bisa dilihat yang lain-Lao Wang hentikan!" berontak Xiao Zhan saat ia merasakan gigitan kecil pada tengkuknya. Akhirnya mau tidak mau ia meraih lengan Wang Yibo yang melingkar di dadanya.

"AKHHH!!! ZHAN-GĒ AMPUNI AKU ITU SAKIT GĒ!!!"

Xiao Zhan melepas gigitannya ketika pekikan Wang Yibo barusan serasa memecah gendang telinganya. Setelah meniup tangannya sendiri yang sudah membentuk tabung dan mendekatkannya ke telinga berulang kali bergantian kanan-kiri, Xiao Zhan melotot. "Mangkanya jangan macam-macam! Mau lagi kugigit, hah?!" ancamnya.

Wang Yibo berdecak sebal, "Tidak asik!"

Sebuah senyum mengembang kemudian.

"Boleh juga tapi tidak di sini ...."

Wang Yibo menunjuk bekas gigitan Xiao Zhan yang sedikit memerah dan kemudian turun ke bawah menunjuk kayu pentungan kentongannya yang tidak sengaja tercabut. "Tapi di sini," lanjutnya mengguyur minyak tanah di atas bara api.

Xiao Zhan menyungging senyum tipis. "Ah, di situ ... baik! Sesuai permintaanmu akan ku gigit sampai putus-"

"AAAAAAAAAAAAAAK! ZHAN-GĒĒĒHHHHHH TIDAAAAAK! AMPUNI AKUUU!!!"

🦋🦋🦋

"Weiying, apa sakit?" Lan Wangji memandang cemas sang istri setelah membangunkan tubuh itu dan lantas membantunya berdiri.

Wei Wuxian masih terus meringis sembari mengelus pelan punggungnya. "Kalau tidak sakit untuk apa aku memekik tadi?! Akh! Punggungku ... ku rasa itu sudah jadi dua bagian."

Kedua manusia berhanfu itu kemudian terduduk di kursi yang Wei Wuxian dan Lan Wangji tak tahu apa namanya tapi rasanya sangat empuk seperti kau menduduki sebuah awan(?)

Walaupun kenyataannya Wei Wuxian belum pernah mencoba menduduki awan tapi pria itu berani bersumpah kalau rasanya benar-benar membuat nyaman bokongnya yang sudah semakin menipis itu karena jatuh terduduk menghantam lantai barusan.

Aiyooo bokong mulusku, hiks!

Wei Wuxian mengedarkan pandang masih sembari mengelus punggung ke tulang ekor hingga bokong sintalnya-jangan percaya kalau bokong Wei Wuxian tambah tipis hanya karena terjatuh seperti itu-lalu maniknya berhenti, terjatuh pada sebuah kotak berisi seperti potongan daging ayam dengan lumuran tepung dan makanan lain yang terlihat panjang-panjang berwarna kuning keemasan.

Double U - WangXiao [王消] | WangXian [忘羡] ✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang