Makan Malam Syahdu

2.2K 336 140
                                    

Lan Wangji membuka pintu kamar tamu dengan semangkuk sup tomat pedas yang dibuatnya untuk sang istri tapi ketika yang tercinta masih tidak terlihat ingin bangun dan juga karena Lan Wangji tidak setega itu membangunkan sang istri, alhasil Lan Wangji hanya meletakkan mangkuknya di nakas kecil samping tempat tidur dan beralih naik untuk merebahkan tubuh di samping sang istri.

"Jadi kau sudah makan?" gumam Lan Wangji mengusap pelan surai sang istri setelah membenarkan sedikit posisi kepala Wei Wuxian yang sedikit merosot turun dari bantal.

"Apa saja yang kalian lakukan di luar sana berdua, mn? Kenapa sampai kelelahan seperti ini?"

Lan Wangji memandang lekat wajah damai Wei Wuxian yang terlelap.

Jujur terkadang Hanguang Jun akan berbicara sendiri saat terbangun di tengah malam pada sang istri yang biasanya jarang terbangun. Memandangi wajah itu untuk waktu yang lama dan menyampaikan isi hati dan keluh kesah Lan Wangji diam-diam.

Wei Wuxian terlihat sedikit menggerakkan tubuh dan mengecap-ngecap sembari mengigau lirih, "Lan Zhan ..." gumamnya sembari mencari-cari keberadaan sang suami.

Lan Wangji yang paham dengan kebiasaan sang istri itu langsung menuntun tangan kanan Wei Wuxian yang meraba sisi sebelah ranjang yang ditempati keduanya dan melingkarkannya ke pinggang Lan Wangji.

Karena biasanya Lan Wangji selalu tidur di sisi kanan Wei Wuxian jadinya sang istri sudah terbiasa akan memiringkan tubuhnya ke kanan untuk kemudian memeluk Lan Wangji saat tidur.

Setelah menemukan yang di cari Wei Wuxian yang masih memejamkan mata itu langsung memeluk erat Lan Wangji dan menelusupkan kepalanya sendiri ke ceruk leher sang suami.

"Lan Zhan ... aku ingin pulang ..." gumam Wei Wuxian lagi membuat Lan Wangji mengecup lembut kening sang istri.

"Kita akan pulang Weiying. Aku akan mencari apapun caranya agar kita bisa kembali."

🦋🦋🦋

Hari bergerak turun dengan semburat oranye tergurat indah di langit senja yang terbingkai kaca jendela apartemen Xiao Zhan.

Setelah membereskan kekacauan yang disebabkan sang kekasih, pria itu berlanjut membersihkan diri sementara Wang yibo menonton TV.

Sampai matahari benar-benar tenggelam, Xiao Zhan kembali memasak beberapa hidangan untuk makam malam.

Yubin, Liu Haikuan, Cao Yuchen, dan Wang Zhuocheng sedang dalam perjalanan.

"Zhan-Gē," panggil Wang Yibo yang berjalan lemas ke arah counter lalu memeluk sang kekasih erat dari arah belakang.

Xiao Zhan sedikit tersentak kaget, tapi ia hanya berdeham malas kemudian kembali menata selada yang telah dicucinya bersih dengan beberapa sayuran pelengkap lain.

"Gēgē marah padaku karena hampir menghancurkan dapur, hmm?" bisik Wang Yibo murung karena Zhan-Gēnya tampak lebih pendiam dari beberapa saat lalu ketika duo aneh itu belum tersasar ke masa depan.

"Zhan-Gē~" rengek Wang Yibo masih dengan dagu bergelayut manja pada pundak Xiao Zhan. Padahal aslinya Wang Yibo agak sedikit pegal berada di posisi tersebut karena tinggi badannya yang sedikit---ya hanya sedikit jadi, ssstt! Jangan keras-keras nanti Wang Yibo mengamuk. Soalnya pria Wang itu agak sedikit sensitif jika membahas tinggi badannya dengan sang kekasih. Padahal mah kalau menurut Wang Yibo sendiri ia sudah tumbuh sangat baik. Ya setidaknya di bagian lain—eh!

"Minggir, kau berat!" celetuk Xiao Zhan beralih melepas pelukan Wang Yibo dan berjalan ke meja makan di depan counter.

Walaupun ruang dapur apartemen Xiao Zhan itu di sekat dengan tembok dari ruang tamu atau ruang tengah tapi sebenarnya isinya cukup luas dan muat satu set meja makan panjang serta mini bar yang menghadap langsung ke arah kaca lebar, menampilkan pemandangan kota dengan skyscraper  yang tampak seperti menjadi penyangga skyline.

Double U - WangXiao [王消] | WangXian [忘羡] ✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang