2. Mark's Brother

517 88 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Chenle berjalan di koridor kampus dengan lunglai, sebenarnya ia cukup malas untuk masuk ke kampus hari ini, tetapi dikarenakan ada kuis penting mau tak mau ia pun harus masuk.

Sesekali ia membalas senyuman dari mahasiswa yang berpapasan dengannya. Lalu dahinya mengernyit heran saat melihat seorang wanita yang ia yakini teman sekelasnya berjalan berlawanan arah dengannya.

"Yiren kenapa kau berjalan berlawanan dengan kelas kita? Bukankah 15 menit lagi kuis akan segera dimulai?"

"Ahh kuisnya diundur satu jam lagi, dosen kita mengalami sedikit masalah diperjalanan. Jadi, ya, kita harus menunggunya."

Chenle membuang napasnya dengan kasar. Ahh ia benci jika keadaan berubah menjadi seperti ini. Satu jam lagi? Ia harus menunggu satu jam lagi untuk melakukan kuis itu.

Jika saja ada pemberitahuan sebelumnya mungkin Chenle bisa sedikit bersantai, ya, tapi mau bagaimana lagi ia sudah terlanjur berada di kampus. Akhirnya pria manis itu memutuskan untuk menelpon seseorang.

"Halo, Sungchan kau di mana?"

'Aku masih di apartemen, ada apa?'

"Kau baru bangun tidur?" Chenle bertanya saat suara Sungchan terdengar parau.

'Hehehe'

"Kau tidak ingat hari ini kita ada kuis?"

'Astaga kau benar! CHENLE! BAGAIMANA INI? AKU PASTI TERLAMBAT!!'

Chenle sedikit menjauhkan handphonenya saat Sungchan berteriak di seberang telpon sana.

"Kau tenang saja kuis kita diundur satu jam kedepan."

'JINJJA?!'

"ISH BERHENTI BERTERIAK!"

'Hehehe maaf maaf ... kau masih di rumah? Jika iya kita bisa berangkat bersama'

"Terlambat aku sudah di kampus. Kau cepatlah kesini, aku tak tahu harus melakukan apa sekarang."

'Aihhh apakah tuan putri kesepian tanpa pangeran tampannya hmm?!'

"Sudahlah lupakan ucapanku."

'Yak yak baiklah baiklah aku akan segara kesana. Tunggu aku, cantik'

Pip

Dengan cepat Sungchan mematikan sambung telponnya karena tidak ingin mendengar amukan Chenle. Sedangkan Chenle sendiri menghela napas sabar menghadapi tingkah konyol sahabat tiangnya itu.

Kaki mungilnya ia langkahkan kearah kantin kampus sembari menunggu kedatangan Sungchan.

~ LET ME CHOOSE ~

Mobil Mercedez Benz hitam itu meluncur dengan mulus memasuki area kampus. Para mahasiswa yang sedang berlalu lalangpun merasa perhatian mereka diambil alih oleh mobil mewah yang sedang melaju menuju parkiran itu.

Let Me ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang