[천지의]
Bercerita tentang cinta segitiga antara Park Jisung, Zhong Chenle, dan Zhong Daehwi
Original story by : @noonapeachy, 2020
Remake story by : @hallyukoreanesia, 2020
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kedua bibir itu masih sibuk saling menghisap mengabaikan rintikan hujan yang mulai mengguyur langit malam Seoul.
"Mmhh..."
Setelah berciuman selama satu menit, akhirnya Jisung melepaskan tautan bibir mereka saat dirasa Chenle sudah mulai kehabisan napas. Wajah Chenle yang memerah dengan napas terengah cukup mempesona baginya.
"Chenle."
"Jisung."
Keduanya terkekeh saat tak sengaja berujar secara bersamaan.
"Kau duluan," Chenle berujar pertama setelah menghentikan tawanya.
Jisung sendiri sedikit berdeham lalu mengubah raut wajahnya menjadi serius. Pria itu menggenggam kedua tangan Chenle dan menatap lurus kearah iris berwarna coklat jernih itu.
"Chenle aku tahu kita baru bertemu dan belum lama ini kita menjadi teman. Aku ingin mengungkapkan sesuatu. Sebenarnya aku menyukaimuㅡah ani ... maksudku aku mencintaimu sejak pertemuan tak sengaja kita di kedai bubble tea itu. Sejak saat itu aku tak pernah berhenti memikirkan tentangmu. Aku selalu berdoa agar kita segera dipertemukan kembali, dan saat aku melihatmu di perpustakaan kampus aku senang sekali.
"Aku merasa rasa sayangku padamu semakin bertambah setelahnya. Jadi ... Chenle maukah kau menjadi kekasihku?"
Wajah Chenle memerah malu saat mendengar ungkapan Jisung. Pria cantik itu membalas genggaman Jisung kemudian berujar, "Ne, Jisung sebenarnya aku juga menyukaimu saat pertemuan kita di kedai bubble tea itu. Tapi, aku masih ragu, apakah rasa suka ini bersifat sementara atau tidakㅡ"
"Dan aku yakin rasa suka itu bukan sementara," potong Jisung yakin.
"Jadi ... maukah kau membangun cinta bersamaku?"
Chenle mengangguk pelan sambil tersenyum, membuat Jisung ikut tersenyum.
"Jadi apakah kita sepasang kekasih sekarang?" tanya Chenle malu-malu.
"Tentu saja, sayang."
Astaga! Chenle hampir saja menjerit kesenangan saat Jisung memanggilnya dengan kata sayang. Jisung mengusap kedua pipi Chenle yang memerah.
DUARR
Chenle berjengit saat tiba-tiba terdengar suara gemuruh kencang yang membuatnya terkejut, ugh ia sangat membenci suara gemuruh.
"Hei kau tidak apa-apa?" Jisung menenangkan tubuh Chenle yang bergetar.
"Aku ... aku hanya tidak suka suara gemuruh. Aku takut."
"Hei jangan takut, hm. Aku akan memelukmu." Chenle hanya mengangguk dan menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Jisung.