13. Flashback

388 67 5
                                    

"Anghh."

"Mphh."

Chenle melenguh tertahan saat Jisung terus menerus melumat bibirnya.

Tubuh keduanya telanjang dan tertutupi selimut hitam milik Jisung. Pria jangkung itu mencium Chenle seolah-olah tak ada hari esok.

"Ji-Jisung ... aghh ... Jisung-ah."

Chenle berhasil melepaskan tautan bibir mereka, namun jarak bibir mereka sangatlah dekat membuat Chenle bisa merasakan napas Jisung.

"Aku harus pulang."

"Pulang? Ini sudah malam sebaiknya kau menginap."

"Tadinya begitu, tapi besok aku ada presentasi lagi. Jadi aku harus mempersiapkannya."

"Tidak bisa besok saja? Aku masih merindukanmu."

"Tidak, jika aku terus berada disini mungkin kau akan terus mengajakku untuk bercinta."

"Hei sayang ayolah."

"Tidak Jisungie ini benar-benar penting."

"Baiklah tapi satu ronde lagi dan kau tidak boleh menolak!!"

"A-apaㅡnghh."

Sebelum Chenle protes, Jisung sudah lebih dulu menggerakan pinggulnya dan mengajak Chenle untuk menikmati persatuan tubuh mereka.

***

Di sisi lain seorang pria yang hampir menginjak kepala empat itu duduk resah di atas sofa dengan tangan yang bergetar hebat, tiba-tiba kilas balik tentang kejadian 20 tahun yang lalu melintas begitu saja di kepalanya.

Kejadian yang membuatnya merasakan trauma hingga saat ini.

***

"Kau benar-benar ingin pulang?"

Jisung merengek saat mereka sedang berada di depan lift.

"Tentu saja, jika tidak mana mungkin aku berdiri disini."

"Ayolah Lele menginap saja ya? ya ya."

"Astaga Jisung memangnya kau tidak ada pekerjaan yang harus dikerjakan, eoh?"

"Aku ... aku."

"Nah, kan. Sudah lebih baik kita fokus pada pekerjaan kita masing-masing, weekend nanti aku janji kita akan pergi kencan."

"Kau janji?"

"Hm."

"Jawab dengan benar!"

"Iya aku janji!"

"Bagus."

Jisung menangkup wajah Chenle dan mengecup bibir kekasih cantiknya itu.

"Masuklah. Hati-hati di jalan, setelah sampai kabari aku."

"Hmm. aku pulang."

Jisung melambai ke arah mobil Chenle yang menjauh.

"Hahh ... aku semakin mencintainya."

"Hah dia masih kekanak-kanakan."

Chenle terkekeh geli saat mengingat tingkah manja kekasih itu.

Let Me ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang