14. Missing

392 68 0
                                    

"Hahh ... ternyata pekerjaanku tidak terlalu banyak, coba saja aku tadi tidak gelagapan di hadapan Chenle. Eisshh!"

Jisung mengusak rambutnya setelah mematikan komputer yang ada di ruang kerjanya.

"Sebaiknya aku tidur."

Pria jangkung itu berjalan keluar dari ruang kerjanya dan memasuki kamarnya yang berada di lantai dua.

Triing!

From: Baby Le❤

'Sebaiknya kau terima saja pertunangan itu, dan lupakan aku untuk selamanya'

Tepat setelah Jisung menutup pintu ruangan, iphone hitam yang terletak di meja kerja itu berdering menandakan satu pesan baru saja masuk.

"Eoh, di mana iphoneku?"

"Ah pasti tertinggal di ruang kerja, sudahlah lebih baik aku tidur."

Jisung berbaring di ranjangnya dan mematikan lampu tidur yang ada di meja nakas di samping ranjang.

***

"Hahh~"

"Kenapa menghela napas terus?"

"Eoh! Eomma."

Sungchan membalikan badannya dan mendapati sang ibu bersandar di samping pintu kamarnya.

"Ada masalah?"

"Tidak ada, aku hanya memikirkan sesuatu."

"Memikirkan Chenle?"

"..."

"Hei bukankah sudah Eomma bilang Chenle sudah memiliki Jisung yang dapat menjaganya, kau tidak perlu khawatir lagi."

"Aku tahu Eomma, tapi aku merasakan khawatir yang lain."

"Apa itu?"

"Entahlah.. tapi aku merasa Chenle sedang tidak baik-baik saja."

"Kalau begitu bagaimana kalau besok kau menemui Chenle saja."

"Hm ide bagus Eomma."

***

Other side...

"Ini Hyung tadi aku membelinya di apotik depan."

"Terima kasih."

~ LET ME CHOOSE ~

Daehwi turun menuruni tangga dan berjalan menuju ruang makan dengan dahi yang mengernyit.

"Bibi Shin di mana Eomma?"

"Ah tadi nyonya besar sudah berangkat pagi-pagi sekali."

"Bagaimana dengan Chenle Hyung? Aku tidak melihatnya di kamar."

"Emm saya juga kurang tahu Tuan Muda, saya belum melihat Tuan Chenle sejak kemarin malam."

"Ah baiklah sepertinya aku sarapan seorang diri pagi ini, huft."

***

"Selalu merebut bagaimana maksudnya? Sejak kecil Daehwi selalu mendapat perhatian dan kasih sayang darimu, sedangkan padaku? Bahkan eomma selalu menatapku dengan tajam seolah-olah aku adalah musuhmu. Eomma selalu senang ketika melihat nilai rapot milik Daehwi, sedangkan aku? Eomma tidak pernah melirik atau bahkan bertanya tentang nilai yang kudapat selama sekolah. Eomma selalu membelikan Daehwi mainan bagus, memperbolehkannya untuk berteman, memilih apapun yang dia suka, memberikan kelembutan saat Daehwi sedang sedih. Sedangkan aku?"

Let Me ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang